Kisah Muallaf: Berusaha Mencari Kesalahan Al-Qur'an, Berakhir Jadi Muslim

2.8K 200 2
                                    

Kisah Muallaf Misionaris Kristen Dr. Gary Miller: Berusaha Mencari Kesalahan AlQur'an, Berakhir Jadi Muslim

🌾🌾🌾

Kisah Dr. Gary Miller (Misionaris Kristen), Sang Penantang Al-Qur'an: "Melakukan Riset Panjang Untuk Mencari Kesalahan Al Qur’an!"

DR. Gary Miller, adalah seorang ilmuwan matematika asal Kanada.

Selain menjadi anggota dewan ahli di universitas, Miller juga aktif sebagai misionaris Kristen.

Miller adalah ilmuwan yang sangat meminati bidang logika dan hal-hal logis.

Pada awalnya, dia berpikir bahwa Al-Qur’an yang turun 14 abad yang lalu itu hanya membahas berbagai masalah di masa lalu.

Namun seiring dengan menguatnya arus Islam di Barat, Miller pun terdorong untuk mempelajari Al-Qur'an lebih mendalam dengan tujuan mencari celah-celah kesalahannya, sekaligus membuktikan ketidakotentikan kitab suci umat Muslim itu.

Miller mengatakan, "Mulai hari itu, saya membaca Al-Qur'an untuk mencari celah-celah kesalahan kitab ini. Melalui usaha ini, saya berharap dapat mengangkat derajat pemeluk agama Kristen di hadapan ummat Islam."

Dikatakannya pula, "Karena Al-Qur'an diturunkan 14 Abad yang lalu di padang pasir, saya berpikir bahwa kitab ini sangat terbelakang serta dipenuhi dengan kekurangan. Namun semakin saya membaca Al-Qur'an, saya malah semakin menemukan kebenaran yang membuat saya terkesima. Saya menyadari bahwa Al-Qur'an ternyata membahas berbagai masalah yang sama sekali tak ditemukan di kitab samawi lainnya. Kitab ini membuat saya semakin penasaran untuk mempelajari lebih mendalam lagi. Ketika membaca surat An-Nisa’ ayat 82, saya sangat terkejut. Ayat tersebut menyebutkan, 'Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur'an? Kalau kiranya Al-Qur'an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.'"

Tentunya, hal yang dialami oleh cendekiawan asal Kanada ini bukanlah yang pertama kali terjadi bagi seorang non-muslim.

Al-Qur'an adalah samudera yang tak ada batasnya dan mengandung mutiara ilmu yang tak ada habis-habisnya untuk digali.

Sejak 14 abad lalu, para pemikir dan cendikiawan dalam berbagai bidang mengarungi lautan ilmu yang tertuang dalam kitab ini.

Namun sedemikian luas dan dalamnya samudera Al-Qur'an, membuat mereka belum mampu menemukan tepi atau akhir dari lautan ilmu ini.

Oleh karena itu, mereka hanya bisa pasrah sambil memuji keagungan dan kebesaran Allah SWT.

Al-Qur'an dalam surat Furqon ayat 1 menyebutkan: "Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqaan (Al-Qur'an) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam."

Sebagai seorang ilmuwan, Dr. Gary Miller memahami bahwa mengenali dan membandingkan berbagai pendapat adalah salah satu metode ilmiah dalam rangka membuktikan kebenaran.

Dia juga mengatakan, “Al-Qur'an dengan ayat-ayat yang sangat lugas mengajak manusia untuk berpikir. Di dunia ini, tak ada seorang penulis pun yang menulis sebuah buku, kemudian dengan penuh keyakinan meminta semua pihak untuk membuktikan kesalahan-kesalahannya.”

Dr. Miller juga mengatakan, “Di saat mempelajari Al-Qur'an, saya menanti ayat yang menyinggung peristiwa-peristiwa yang dialami oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, seperti wafatnya Sayyidah Khadijah atau kehidupan anak-anaknya. Namun, saya malah dikejutkan oleh surat yang bernama Maryam. Sedangkan dalam kitab Injil dan Taurat, tak ada satupun surat khusus dengan nama Maryam. Selain itu, Al-Qur'an menyebut nama Isa Al-Masih sebanyak 25 kali, sedangkan kitab ini hanya menyebut nama Rasulullah Muhammmad Shallallahu ‘alaihi wasallam sebanyak 5 kali. Bahkan, tak ada surat yang menyebutkan nama putri atau istri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.”

Yuk Belajar Islam!Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt