Kenyataan Pahit

4.2K 381 23
                                    

Pagi itu adalah tahap 2 seleksi pemilihan Putri Mahkota, gama dari para kandidat calon putri mahkota mulai berjajar di depan gerbang istana

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pagi itu adalah tahap 2 seleksi pemilihan Putri Mahkota, gama dari para kandidat calon putri mahkota mulai berjajar di depan gerbang istana. Menunggu para prajurit penjaga gerbang istana membukakan pintu. Pangeran Dong Woonpun telah berdiri didepan pintu gerbang istana dengan pakaian resmi sebagaimana seorang pangeran jika memasuki area istana, Dia mendengar bahwa Se Ryung masuk kedalam nominasi 5 besar. Pemuda itu akan berbicara pada ibu suri agung agar se Ryung dibisa dikeluarkan di tahap ini.

Tak jauh dari jajaran gama milik para calon putri mahkota, penduduk joseon masih setia berkerumun didepan gerbang istana. Mereka ingin melihat langsung kelima gadis yang tersisa yang sekiranya akan menjadi putri mahkota. Beberapa penduduk bahkan mulai bertaruh untuk menerka siapa gadis akan lolos ditahap berikutnya.

Hari ini Se Ryung tampil anggun, meskipun mengenakan setelan hanbok dengan warna yang sudah ditentukan dari istana. Keluarga Kim benar-benar sudah mempersiapkan pemilihan putri mahkota ini dengan sebaik-baiknya. Gadis itu terlihat sangat menawan dan Hampir tiada cacat sedikitpun dalam penampilannya. Siapapun yang memandangnya pasti akan langsung setuju jika gadis itu terpilih sebagai Putri Mahkota terlepas dari sudah ada konspirasi dibelakang antara Menteri Kim dan Penguasa Istana Dalam.

Pintu Gerbang Istana terbuka, satu persatu para gadis memasuki halaman istana. Se Ryung yang baru beberapa langkah memasuki istana tiba-tiba dikejutkan oleh 'deheman' dari pangeran Dong Woon yang berjalan melaluinya.

"Aku akan berbicara pada ibu suri agung, akan kuceritakan tentang hubungan kita. semoga kau tidak terpilih sampai tahap selanjutnya. Berdoalah untuk keberhasilanku." Bisik pangeran Dong Woon sebelum kemudian pemuda itu berlari menjauh sembari melambaikan tangan kepadanya.

Se Ryung segera melihat kesekeliling. Kemudian gadis itu tampak menundukkan pandangannya.

Ini memalukan! Pangeran Dong Woon ini benar-benar. Kapan aku menjalin hubungan dengannya. Haisst..

***

Pangeran Dong Woon segera berlari menuju paviliun Ibu Suri. Tetapi sesampainya pemuda itu paviliun itu tampak kosong, benar saja karena ibu suri agung sudah bergerak menuju balai yang akan digunakan untuk ujian putri mahkota. Segera si pangeran berlari untuk menyusul Ibu Suri.

Aku tahu aku sudah sangat terlambat. Seharusnya sudah sejak jauh-jauh hari aku mengutarakan tentang gadis itu pada ibu suri dan meminta beliau untuk melamarkan gadis itu untukku. Bodohnya diriku terlalu sibuk meyakinkan gadis itu agar tidak mengikuti pemilihan putri mahkota dan aku melupakan hal sepenting ini. Semoga akan ada keajaiban.

Akhirnya Pangeran Dong Woon sampai ditempat penilaian. Disana sudah tampak ramai, Permasuri, Ibu Suri Agung dan beberapa tetua di Istana dalam sudah duduk disingasananya masing-masing. Pun dengan para calon putri mahkota sudah duduk dengan rapi di tempat yang telah di tentukan. Acara memang belum dimulai tetapi Pangeran Dong Woon sudah tidak bisa melakukan apapun. Dengan langkah lunglai pemuda itu bergerak meninggalkan tempat penilaian itu. Namun tiba-tiba sebuah ide brilian melompat dari otaknya. Segera pemuda itu berlari menuju paviliun Putra Mahkota.

Saat itu Putra Mahkota tengah asyik membaca disebuah gazebo ditepi danau buatan sambil menikmati udara pagi dan kicauan burung-burung yang letaknya tidak jauh paviliunnya ketika Pangeran Dong Woon tiba-tiba menghadap kepadanya.

"Paman, Ini pagi-pagi sekali, Ada perlu apa Anda mengunjungiku?" tanya Yi Yeon setelah Pangeran Dong Woon menyampaikan salam untuknya.

"Ada beberapa hal. Hanya anda yang bisa membantu saya. Saya harap anda jangan menolak permintaan ini." ucap Pangeran Dong Woon lugas.

Melihat ekspresi pamannya yang tampak benar-benar serius dan tampak berbeda dari biasanya membuat Yi Yeon mendengarkan dengan seksama.

"Apa itu sangat penting untukmu? Sampai anda meminta hal ini kepadaku. Baiklah akan kupertimbangkan." Jawab Yi Yeon.

"Ada satu gadis yang saya sukai. Dia ikut dalam pemilihan putri mahkota." Ucap Pangeran Dong Woon.

Gadis yang Pangeran suka?

"sekarang sudah 5 besar, ini masih menjadi otoritas Ratu dan Ibu Suri juga para tetua istana bukankah seharusnya paman mengutarakan hal ini pada mereka?"

"Benar, tapi saya terlambat menyadarinya. Untuk itu saya mohon jika pada akhirnya gadis itu terpilih menjadi bagian dari 3 besar, saya mohon anda jangan memilihnya."

Yi Yeon terkejut mendengar permintaan pamannya yang sangat berani dan tidak masuk akal.

jodohku memang sudah ditentukan. Tetapi permintaanmu telah melanggar aturan. Ini tidak dibenarkan.

"Apa anda bermaksud melarikan diri dengannya?" terka Yi Yeon. Pemuda itu tidak menyangka bahwa Pangeran Dong Woon akan bertindak senekat itu.

"Kami saling mencintai!"

"Tunjukkan padaku yang mana gadis itu." Perintah Yi Yeon.

Pangeran Dong Woon langsung tersenyum senang mendengar respon dari Yi Yeon.

"jika ia terpilih dalam 3 besar, Anda cukup tidak memilihnya saja setelah itu akan menjadi urusan saya. Jika pada akhirnya saya melanggar aturan. Biar saya yang menanggungnya. Anda tidak perlu merasa bersalah." Ucap Pangeran Dong Woon.

Kasim Moon, kasim pribadi yang bertugas menemani Putra Mahkota saat itu tampak menggelengkan kepala. Tanda bahwa ide itu bukan ide yang bagus.

"Yang Mulia, anda jangan bertindak gegabah seperti ini" ucap Kasim Moon mencoba memberi pertimbangan

Meskipun demikian tidak ada satupun dari kedua pangeran itu yang mengubrisnya. Kedua pemuda itu langsung meluncur ke lokasi seleksi bersama iring-iringan dayang yang mengikuti di belakang. Tetapi karena mereka tidak bisa mendekat akhirnya mereka berdua naik ke lantai dua paviliun terdekat. Tempat terbaik yang sekiranya bisa melihat dengan jelas.

"Gadis itu yang mulia, gadis yang berada diurutan kedua." Tunjuk Dong Woon.

Yi Yeon memperhatikan dengan seksama. Dia mengenalinya. Itu adalah gadis yang sama yang telah membuat hatinya berdebar-debar tak karuhan.

Ternyata dia ikut pemilihan juga. Apa yang kupikirkan, tentu saja dia akan ikut pemilihan ini. meskipun gadis itu senang menyelinap keluar rumahnya tetap saja dia seorang bangsawan.

"Gadis itu yang ingin saya nikahi. Namanya Kim Se Ryung. Putri Tunggal Perdana Menteri Kim Yoon Shik." Lanjut Pangeran Dong Woon.

Yi Yeon tampak menoleh kearah Pangeran Dong Woon. Ingin memastikan apa yang ia dengar barusan. Pemuda itu tampak terkejut mendengar nama Menteri Kim disebut.

"Siapa namanya??!!"

Pangeran Dongwoon sesaat terdiam melihat respon Yi Yeon yang tampak marah. Dengan ragu-ragu Pangeran Dongwoon mengulang nama Se Ryung

"Kim Se Ryung. Putri Tunggal Perdana Menteri Kim Yoon Shik."

"Kau tidak boleh menikahinya!!!" Seru Yi Yeon yang nyaris seperti teriakan.

Dengan langkah cepat, pemuda itu langsung meninggalkan Pangeran Dong Woon. Yi Yeon benar-benar terkejut dengan kenyataan yang baru saja dia ketahui.

TBC

sun's flower -EndWhere stories live. Discover now