Norigae

4.9K 433 84
                                    

Se Ryung menghela nafas dengan kasar mengingat perbincangannya dengan ibu suri barusan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Se Ryung menghela nafas dengan kasar mengingat perbincangannya dengan ibu suri barusan. Hatinya sangat sakit seperti tersayat sembilu yang amat tajam. Pewaris, lagi-lagi tentang pewaris.

"Saya pikir jungjeon harus tahu dan bisa memahami ini, tugas raja tidak hanya bagaimana melindungi dan mengayomi rakyatnya," ucap ibu Suri tersenyum penuh kemenangan sambil sesekali menyesap teh yang terhidang dihadapannya. "Ada tugas lainnya yang tidak kalah penting, yaitu; menghasilkan seorang pewaris. Tentu jungjeon masih mengingat saat saya memberi anda peringatan bahwa bukanlah sebuah awalan yang baik jika sampai setahun sejak pernikahan kerajaan anda masih belum memiliki tanda-tanda akan memiliki pewaris. Sekarang lihatlah raja Hyejong telah wafat, sebagaimana etiket istana anda tidak mungkin mendapatkan malam penyatuan sampai dengan masa berkabung 3 tahun berakhir. Haruskah negeri ini akan mengalami kemarau panjang tanpa seorang pewaris?"

Se Ryung menudukkan kepalanya, semua yang dikatakan sang mantan ratu benar adanya. Semua ini adalah kesalahannya karena tidak bisa menarik hati Yi Yeon.

"Malam ini, Baginda Raja akan bermalam diluar istana, ada seorang gadis yang bisa menggantikan anda untuk menghasilkan pewaris. Saya sudah melihat peruntungannya dibalai perbintangan dan dia sangat cocok untuk melaksanakan tugas ini. Saya harap anda bisa menekan keegoisan anda dan membiarkan Raja memenuhi kewajiban beliau untuk menjaga keberlangsungan negara ini." Ibu Suri mengakhiri sesi ceramahnya yang panjang

"Baik Daebimama saya bisa mengerti maksud baik anda." Jawab Se Ryung setelah menekan habis emosinya.

***

Malam itu Se Ryung mengunjungi kolam buatan didekat perpustakaan istana. Hanya disanalah dirinya bisa merasa tenang. Beberapa kali Se Ryung terlihat mendongakkan wajahnya menghalau air matanya yang ingin tumpah. Langit joseon malam ini bulan terlihat sangat kesepian, tidak ada bintang-bintang yang menemani. Cahaya purnamanya yang benderang telah mengalahkan cahaya redup dari bintang-bintang.

Se Ryung memejamkan matanya dan merenungi kembali perkataan Ibu Suri yang memang benar adanya. Meskipun demikian, gadis memang tidak bisa memungkiri rasa sakit dihatinya saat membayangkan sang Raja kini tengah memadu kasih dengan seorang gadis yang dia yakini adalah gadis pujaan sang raja.

Jung Soo Mi, Si gadis yang menurut ayahnya adalah putri penghianat Park Soo Jung. Se Ryung sangat yakin kini Baginda raja tengah bersamanya.

Biarlah ini menjadi pengorbananku atas takdir buruk yang diciptakan ayahku untuk memisahkan mereka berdua.

***

Yi Yeon sudah kembali keistana. Ada perasaan kecewa yang mengelayuti pemuda itu. Dia tidak menyangka Hyorin akan melakukan hal serendah itu kepadanya. Apakah gadis itu memang belum yakin dengan sumpah Yi Yeon untuk membersihkan nama baik keluargannya? Ataukah ada hal lain yang ingin diraih gadis itu?

Yi yeon terus bergumul dengan pemikiran itu hingga tanpa dia sadari dirinya sudah berdiri didepan paviliun ratu. Dipandanginya paviliun ratu yang tampak sunyi itu. Ada beberapa dayang penjaga pintu tengah menunduk dengan takzim menunggu perintah dari sang pemilik paviliun.

sun's flower -EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang