Si Dayang Dapur Istana

4.3K 356 25
                                    

Setahun sudah Se Ryung tinggal di istana, bersyukur belum ada yang menyadari keganjilan dimalam pertamanya. Sepertinya putra mahkota sengaja melakukan sesuatu untuk menyembunyikan hal itu sehingga kehormatan Se Ryung sebagai Putri Mahkota tetap terjaga. Meskipun demikian sudah setahun sejak Se Ryung tinggal di Istana belum ada perubahan yang berarti terkait sikap yang ditunjukan Yi Yeon kepada Se Ryung, Hubungan mereka berdua masih saja terasa canggung. Pembicaraan yang tercipta hanya sekedar saling menanyakan kabar kemudian selalu saja Si Putra mahkota mencari-cari alasan agar bisa segera meninggalkan Se Ryung.

Pun dengan malam-malam penyatuan yang diagendakan oleh Balai perbintangan selalu saja diabaikan oleh pemuda itu. Yi Yeon pasti mencari berjuta-juta alasan agar tidak perlu menunaikannya. sakit, terlalu sibuk dengan urusan pemerintahan sampai dengan menyambut duta besar dari Ming adalah alasan yang seringkali digunakannya. Jika Pemuda itu terpaksa harus datang ke kamar putri mahkota dia pasti meminta Se Ryung untuk menganggapnya seolah-olah tidak berada disana dan meminta gadis itu mengabaikan keberadaannya. Kemudian pemuda itu hanya duduk diteras belakang paviliun sambil menunggu waktu yang pantas untuk meninggalkan kediaman Putri Mahkota.

Se Ryung tidak mungkin menjatuhkan harga dirinya dengan merayu atau menggoda Yi Yeon selayaknya seorang gisaeng menggoda lelaki hidung belang. Akhirnya yang mampu Se Ryung lakukan hanya menuruti apa yang dikatakan Yi Yeon padanya. Berusaha untuk mengabaikan pemuda itu dan menganggap pemuda itu sedang tidak berada dalam ruangannya. Gadis itu sering merenung entah dosa apa yang telah dilakukannya sehingga suaminya sendiri memperlakukannya seperti ini. Se Ryung benar-benar merasa kesepian di istana. Harapan bahwa Putra Mahkota adalah orang yang hangat pupus sudah.

***

siang itu Yi Yeon baru saja akan beranjak meninggalkan balai Agung saat ekor matanya menanggap sosok Menteri Kim tampak berjalan menuju Paviliun Putri Mahkota. Tadi dibalai Agung sedang memanas pembahasan mengenai pembangunan tempat pengungsian untuk penduduk di provinsi Gangneung yang sedang terkena wabah cacar air dan disaat bersamaan ada permintaan kenaikan pajak dari Ming atas ganti rugi perang yang terjadi antara Ming dengan Yuan sebagai wujud solidaritas kepada penguasa Ming.

Tidak ada titik temu antara Fraksi selatan dan utara. Masing-masing berdebat. Menteri Kim bersikukuh untuk segera mengirimkan pajak sesuai dengan permintaan dari kerajaan Ming untuk mengantisipasi serangan dari Ming karena Joseon mengabaikan permintaan Pajak. Sedang dari Faksi Jung Jae Rim bersikukuh untuk meprioritaskan membangun tempat pengungsian penduduk yang terkena wabah sambil menunggu kabar selanjutnya dari duta besar di Ming. Dana cadangan milik pemerintah tidak banyak. Pajak sudah tinggi. Tidak mungkin raja menaikkan pajak untuk masyarakat. Pertemuan untuk hari ini menghasilkan keputusan apapun. Akhirnya akan dibahas lagi esok hari sambil menunggu kemajuan dari laporan dari upaya pencegahan yang sudah dilakukan.

Yi Yeon memerintahkan pengawal untuk memata-matai maksud dan tujuan Menteri Kim menemui Putri Mahkota. Pemuda itu beranggapan bahwa semua itu pasti ada hubungannya dengan pembahasan di balai Agung siang ini.

***

Se Ryung baru saja menyelesaikan pelajaran etiket istana saat Menteri Kim menghadap kepadannya. Benar saja, Setelah sedikit berbasa basi akhirnya menteri Kim mengutarakan maksudnya untuk meminta Putri Mahkota agar bersikap lebih hangat kepada Yi Yeon sebab saat memberi pertimbangan untuk Baginda Raja pendapat Yi Yeon masih saja memilih jalan yang bersebrangan dengan Faksinya. Harapnya ketika Se Ryung bisa menarik hati Putra Mahkota, Putra Mahkota bisa mudah dikendalikan.

"Aku tidak ingin campur tangan dalam politik ayah." Jawab Se Ryung tegas.

"Anda pikir untuk apa saya memasukkan anda sebagai putri mahkota? Yang Mulia, Saya hanya meminta Anda untuk bersikap lebih ramah kepada Putra Mahkota sehingga beliau bisa lebih mengerti maksud baik dari Faksi kita. Ini demi kebaikan Fraksi kita dan Joseon. Tentu anda tidak ingin Rakyat joseon lebih sengsara karena ditindas oleh Bangsa Ming bukan?" Jawab Menteri Kim.

Se Ryung sejenak berfikir.

"Tapi ayah, kupikir Putra Makhota adalah orang yang teguh pendiriannya. Beliau pasti akan memikirkan solusinya dengan sangat matang agar tidak banyak orang menderita."

"Beliau terlalu lama berfikir. Itu karena Anda tidak melayaninya dengan baik. Saya dengar kalian tidak berkomunikasi seperti seharusnya, Karena itulah beliau punya salah faham dengan fraksi Soron. Jangan kecewakan ayahmu." Kata Menteri Kim.

***

Beberapa pagi setelahnya Se Ryung sudah berhanbok biasa dengan celemek dibadannya. Hari ini dia bermaksud untuk membuat cemilan ringan untuk putra mahkota dengan tangannya sendiri. Hanya ide itu tercetus dikepalanya yang sekiranya bisa meluluhkan hati Putra Mahkota yang dingin. Setelah memastikan dirinya tidak melanggar etiket istana dan mendapatkan izin dari tetua istana. Gadis itu Bergegas yang kedapur istana.

Suasana dapur istana mendadak kalang kabut saat mendengar kabar dari Dayang kepala di dapur istana mengatakan bahwa Putri Mahkota akan memasak disana. semua dayang dapur istana langsung insintruksikan untuk berbenah membersihkan bagian dapur yang terlihat semrawut dan kotor tak terkecuali dengan hanbok mereka kenakan harus terlihat rapi dan bersih. Hampir semua dayang dapur istana tampak mengeluh karena kunjungan tiba-tiba dari Putri Mahkota

Namun ada seorang gadis yang tampak senang mendengar kunjungan ini. ini adalah kesempatan emas untuk bisa dekat dengan Putra Mahkota melalui Putri Mahkota. Gadis itu adalah park Hyorin.

setahun lalu Park Hyorin mengunjungi kediaman menteri Jung Jae Rim, orang kepercayaan Park Soo Jung. gadis memohon-mohon kepada Menteri Jung Jae Rim agar bisa masuk ke istana. Menurutnya itu adalah satu-satunya cara agar Putra Mahkota tidak melupakan keberadaan dirinya dan agar putra mahkota tidak melupakan rasa bersalah karena telah membiarkan Penasehat Park Soo Jung dieksekusi dengan tuduhan penghianatan.

Hyorin berhasil meyakinkan Menteri jung yang sudah bosan berada dibawah bayang-bayang Fraksi Soron untuk bisa tinggal di istana dan lebih dekat dengan Yi Yeon. Jung Soo Mi, adalah nama baru yang diberikan Menteri Jung kepadanya untuk penyamaran. Hyorin telah bersumpah akan memberikan kekuatan untuk fraksi Noron jika suatu saat bisa diangkat menjadi selir raja saat Yi Yeon bertahta kelak. Gadis itu berdalih Putra Mahkota memiliki hutang budi kepadanya tentu nanti ketika 'saat itu' tiba Yi Yeon tidak akan mampu menolak permintaannya.

"Putri Mahkota tiba!"

Semua dayang dapur istana langsung berjajar dengan rapi menyambut kedatangan Se Ryung. Diruangan itu ada sekitar 30 orang dayang. Mereka semua tampak menunduk saat Se Ryung memasuki ruang itu namun tidak sedikit yang mencoba mencuri-curi pandang. Tentu mereka tidak ingin melewatkan kesempatan langka ini karena bisa melihat Putri Mahkota dari jarak yang dekat dan bisa turut memastikan bahwa kabar kecantikan Putri Mahkota yang tak tertandingi saat pemilihan Putri mahkota bukan sekedar isapan jempol.

"Selamat datang yang mulia, Silahkan beri instruksi kepada kami, kami siap melaksanakan perintah yang mulia." Kata Dayang Kepala.

"Terimakasih atas sambutan yang meriah. Aku butuh beberapa orang untuk membantuku. Tolong beri aku masukan."

Hyorin mendongakkan kepalanya. Berharap untuk bisa terpilih. Benar saja Dayang kepala memilihnya.

***

Se Ryung sudah berganti pakaian kebesarannya. Gadis itu langsung menuju ke paviliun putra mahkota. Butuh beberapa saat untuk gadis itu memberanikan diri mengumumkan kedatangannya kepada Putra Mahkota. Ini adalah kedatangannya pertama kali diluar agenda salam pagi.

Yi Yeon yang tengah sibuk membaca cukup terkejut mendengar Putri Mahkota mengunjunginya. Namun senyum sinis kemudian tercetak diwajah tampannya.

Ini pasti karena perintah dari Menteri Kim. Baiklah mari kita lihat apa yang bisa Menteri Kim harapkan..

TBC

sun's flower -EndWhere stories live. Discover now