2. Kejutan Tak Terduga

4.8K 162 0
                                    

Nesya benar-benar sangat kesal. Sampainya ia di rumah, ia merasa aneh. Tak seperti biasanya lampu-lampu ruang tamu sudah mati dijam segini. Memang tak masalah baginya. Ia hanya berpikir bahwa orang tuanya sedang keluar dan mematikan semua lampunya.

Di depan pintu rumahnya ia langsung mengambil kunci cadangan yang mamanya berikan. Saat hendak membuka kunci ia merasa ada yang aneh. Ia memutar kuncinya ke arah kiri. Keras. Lalu Nesya mencoba membuka pintu rumahnya dan ternyata tidak terkunci. 'Ah tau gak dikunci, gak bakal sampai sesulit ini gue nyari nih kunci cadangan. Auk ah.' Benaknya.

Pertama yang kali ia lihat adalah gelap. Jelas sekali ruang tamu dalam keadaan lampu sedang dimatikan sudah jelas karena itu menjadi gelap. Ia berdiri sejenak di depan pintu masuk. Memikirkan di mana letak saklar lampu ruang tamu. Satu detik, dua detik, tiga detik, empat detik, dan ya dia ingat. Di dekat pintu masuk. Ia mencari keberadaan itu. Dan ketemu.

Sebelum ia akan memencet saklar itu, tiba-tiba ada yang memegang pundaknya. Bulu-bulunya berdiri. Tanda dirinya merinding dan ketakutan. Cepat-cepat ia memencet saklar itu dan dengan mata tertutup. Ia berbalik sambil membawa sebuah payung. Untuk siap siaga bila itu berbahaya. Perlahan demi perlahan Nesya membuka matanya. Dan seketika ia terkejut dengan apa yang ia dengar dan ia lihat.

"HAPPY BIRTHDAY NESYA" Teriak orang-orang sekitar yang Nesya anggap sebagai teman sekelasnya. Rasa campur aduk yang Nesya rasakan. Jujur saja sebenarnya Nesya tak tahu atau tak ingatlah jika hari ini adalah hari ulang tahunnya. *Apa bisa ya orang lupa dengan ulang tahunnya sendiri? Seketika ia mengingat-ngingat apa benar sekarang ulang tahunnya.

"Kenape lo? Keliatannya bingung amat lo." Tanya Viko yang dari tadi berada di sebelah Nesya.

"Elo, kenapa lo ada di sini?"

"Jawab dulu pertanyaan gue."

"Oke-oke, gue cuma bingung. Emang iya ya hari ini gue ulang tahun? Kenapa gue lupa ya?" Ucap Nesya.

"Tuh kan bener apa yang gue bilang. Elo itu pasti habis kebentur kan, no ngeles ada buktinya. Sekarang aja lo lupa sama ulang tahun lo sendiri. Dasar tua." Sambar Ryan.

"Enak aja lo bilang gue pelupa. Eh wait wait, tadi lo bilang apa? Tua? Hello gue belum tua ya, elo aja tuh yang tua." Sewot Nesya.

"Udah-udah. Kalian ini katanya sahabat masak sahabatan kayak gitu sih ribut melulu." Ujar Mama Nesya.

"Iya-iya mah, ampun deh ampun." Kompak mereka berdua. Ryan memang sudah biasa memanggil Mama Nesya dengan panggilan 'Mama'. Tak hanya Ryan saja tetapi yang lain juga.

"Oke-oke. Nesya tiup dong nih lilinnya udah hampir kena kuenya ini." Suruh mamanya.

"Denger tuh. Wek." Ewer Ryan.

"Awas lo ya." Ancam Nesya. Nesya berjalan menuju sang mama yang sedari tadi membawa kue ulang tahun untuknya. Meniup dan memotongnya. Potongan pertama sudah ia berika kepada sang ayah dan mamanya yang membesarkannya hingga saat ini sudah mengijak umur 16 Tahun. Dan potongan kedua, ia diberi tantangan untuk memberikan dan menyuapinya kepada orang yang dia sayang. Dari kedekatan, Ryan dan Frans mulai berharap jika potongan itu diberikan kepada di antara mereka. Dekat dan semakin dekat. Membuat jantung Ryan dan Frans memompa cepat. Serasa sehabis lari keliling perumahan.

Dan tepat sekali. Nesya berada dihadapan antara Ryan dan Frans. Sebelum itu Nesya membagi kuenya menjadi dua lebih dahulu. Mengambilnya dan menyuapi Ryan dan Frans bersamaan.
'Duh ni jantung gak bisa diajak kerja sama apa ya. Tahu kok tahu gue, bidadari lagi ada di depan gue. Tapi santai dong santai.' Ucap Ryan dalam hatinya.

'Etdah ni jantung, udah ngeliat pasangannya aja langsung main drum di sana. Sabar.' Gumam Frans juga.

"Hei, jangan bengong nape sih. Oiya, kue potongan kedua ini buat kalian berdua. Why? Karena kalian berdua benar- benar sahabat gue yang paling tulus, perhatian, dan selalu memperhatikan gue. Makasi ya boy." Ucap Nesya tersenyum.

'Gue kayak gitu karena gue sayang dan cinta sama lo Sya' Gumam Ryan dan Frans kembali.

"Emang gue sama Viko kagak tulus sahabatan sama lo Sya?" Sedih Kevin.

"Lo pada itu lebih dari kata tulus sama gue-nya." Nesya mengambil sepotong kue lagi dan membagi dua kembali. Setelah itu ia berikan kepada Kevin dan juga Viko. "Gue itu sayang sama kalian juga. Kalian itu udah bagaikan kakak buat gue karena kalian selalu tau apa yang gue rasakan. Bukan cuma kalian berdua kok itu termasuk juga Frans sama Ryan." Ucap Nesya. Mereka lalu memeluk Nesya dengan terbawa perkataan Nesya. Sungguh Nesya selalu bisa mencairkan suasana. Teman-temannya yang hadir saat itu di buat iri karena mereka.

Pestanya terus berjalan. Banyak hal yang ada di birthday party miliknya saat ini. Ia harus berterimakasih kepada kedua orangtuanya karena sudah merelakan banyak uang demi dirinya. Nesya tahu benar jika orang tuanya sangat sayang dan peduli dengannya. Sebagai anak kedua dan kaka jarang ada di rumah karena sibuk, dirinya juga harus bisa di masa depan nanti seperti orang tuanya.
.
.
.
Ryan P.O.V

Di sinilah gue sekarang. Di apartemen gue. Gue memang sudah lama tinggal di apartemen ini tetapi sesekali gue juga tinggal di rumah. Apartemen ini hanya tempat disaat gue merasa suntuk, galau, bingung, bimbang dan banyak hal lainnya lagi. Gue bukan tipe orang yang suka mabuk hanya merasa ada masalah. Gue cuma bisa diem dan duduk manis doang di kamar jika merasa ada masalah.

Seharusnya gue ngerti kalau gue sama Nesya itu berbeda. Ya kita berbeda. Gak mungkin gue pacaran sama sahabat gue sendiri, sahabat yang udah gue anggep adik. Karena hubunganlah membuat kita merasa berbeda. Seharusnya gue bisa ngerti perbedaan itu.
.
.
.
Frans P.O.V

Gimana bisa sih gue itu suka sama lo Sya. Gue tahu kita berbeda. Terlihat berbeda karena sebuah hubungan. Dan kenapa gue baru sadar kalau gue salah mencintai seseorang? Kenapa gak dari dulu aja sih perasaan sadar itu muncul. Kenapa disaat gue udah mulai cinta dan sayang sama dia? Gue memang bodoh. Bego. Gak bisa menyadari apa itu kesadaran.
.
.
.

#ketemulagi.
Yang baca memang dikit. Tapi apa salahnya untuk mencoba? Tak ada hasil yang akan ada jika tak ada proses yang dilakukan.
Read+vote+coment/masukan.

Konbanwa.👋

Satu lagi. Follow juga inkochan6, jangan cuma follow aja baca juga ceritanya. And satu lagi Tasyaananda7, baca+follow, ceritanya bagus-bagus tau.....

Cold Girl's Love[END]Where stories live. Discover now