10. Pengakuan Bram

1.1K 48 0
                                    

Kini Bram tengah duduk di kantin sekolah. Bersama kedua temannya Dave dan Rey. Dengan masing-masing melahap mie ayam mereka.

"Jadi gimana Bram? Lo udah minta maaf sama Cya Cya lo?" Tanya Dave disela-sela makannya.

"Ya gitu, lo taulah. Disetiap gue dekat sama dia ataupun bicara sama dia dan udah pasti dia bakal kambuh lagi." Jawabnya.

"Maksud lo? Dia sampai masuk UKS lagi?" Yakinkan Rey.

"Yeah lo benar."

"Memang sebenarnya dia itu siapa sih bagi lo?" Tanya Rey kembali.

"Cinta pertama gue." Jawabnya santai.

"HAH?!" Kaget keduanya. Tiba-tiba Frans, Viko, dan Kevin datang memukul meja mereka. Dave dan Rey yang tadi baru dibuat kaget oleh Bram kini ditambah lagi dengan mereka bertiga. Bram yang tadi baru saja memasukan mie ayamnya langsung menoleh ke arah Frans yang terlihat sedang mengendalikan emosinya.

"Dateng tiba-tiba, buat kaget lagi. Untung gue gak ada penyakit jantung. Ngapain sih sampai segitunya Frans?" Tanya Dave polos.

"Gue cuma masih ada urusan sama aja sama temen lo ini." Ujarnya santai seraya menunjuk Bram.

"Oh lo pada ada perlu sama gue? Perlu apa?" Tanya Bram santai.

"Gak usah pura-pura lupa deh." Marah Viko. Viko walaupun agak pendiam begini-begini dia juga punya ilmu bela diri yang oke.

"Em, mending omonginnya baik-baik aja deh ya? Duduk dulu deh sini. Dave berdiri ah!" Suruh Rey untuk menghidari kerusuhan. Dave dan Rey berdiri dipinggir meja yang mereka tempati. Memberi Frans kesemapatan untuk duduk.

"Jadi?" Tanya Bram menaikan satu alisnya.

"Gue mau tanya banyak hal sama lo tentang Nesya." Ucapnya Frans dan melipatkan tangannya di depan dadanya.

"Elah kayak gue habis ngapain si Nesya aja. Oke-oke mau tanya apa? Semuanya gue jawab." Ujarnya santai.

"Lo siapanya Nesya?" Pertanyaan pertama sudah dilontarkan oleh Frans.

"Temennya lah." Elak Bram.

"Lo kenal Nesya dari kapan, dimana?"

"Dari 4 tahun yang lalu, di sekolah Junior First School."

"Hah lo kenal Nesya udah selama itu?" Tanya Kevin tak percaya.

"Ya, gue sama Nesya itu udah kayak saudara. Gue kenal dia disaat pertama kali masuk SMP. Dan gue awalnya gak tau kenapa dia lupa sama gue. Dan disaat si Nesya selalu ngerasa aneh gue baru tau dia kenapa." Jelas Bram.

"Memangnya apa yang terjadi sama Nesya?" Tanya Viko.

"Gue gak sanggup bilang ini. Karena gue yakin lo pada gak bakal sanggup terima keadaan yang sebenarnya."

"Lebih baik lo cerita dari pada lo bagi sendiri." Tegas Frans.

"Lo yakin? Gue aja serapuh ini, apalagi lo."

"Gue gak peduli!" Acuh Frans.

"Oke. Lo tau Sarah atau Cherly gak? Temen SMPnya si Nesya?"

"Gue taunya cuma Sarah tapi dia juga pernah cerita tentang Cherly sama gua dan yang lain, kenapa? Apa hubungannya sama mereka?" Bingung Viko.

"Santai dulu. Mereka yang cerita sama gue. Waktu perpisahan SMP mereka dapet kabar kalau Nesya kecelakan." Tubuh Frans menjadi terkejut mendengar kenyataan itu. Ia sama sekali tak tau jika Nesya pernah mengalami kecelakaan.

"Terus?" Penasaran Kevin.

"Awalnya cuma pendarahan dibagian kepala, tetapi karena pendarahan itu terus terjadi Nesya terancam nyawanya. Dan setelah memeriksa kembali Nesya bisa diselamatkan tapi bisa jadi dia akan mengalami Amnesia."

Cold Girl's Love[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang