Snow Day (Chapter 23)

4.1K 389 167
                                    

Perhatian semua....

Harap siapkan mental, hati dan jiwa.... atau tarik nafas, dan buang nafas. Juga sediakan tisu karena akan banyak air mata yang keluar gara-gara nih chap, author juga gak menjamin nih feel dapat atau enggak, tapi mudah-mudahan dapat ya ^^

Selamat membaca.....

"Satu kata tidak cukup, ucapan terima kasih atas semua yang kau lakukan padaku hyung. Kau adalah hyung terhebat yang pernah aku miliki dan aku berterima kasih pada Tuhan, yang telah berbaik hati. Memberikanku.... mempertemukanmu hingga kita terikat hubungan persaudaraan. Kau mengajariku arti menjadi sebuah hyung, juga kau telah memberikanku kesempatan untuk merasakan yang namanya seorang adik. Seperti yang Jungkook rasakan, saat dia menjadi adikku. Hyung, bisakah kita bersama lagi pada akhirnya.... aku ingin semua berakhir dan selesai dengan indah, terima kasih hyung.... Aku Kim Taehyung menyayangimu..."

-Kim Taehyung-

.............................................

(Author **** POV)

Seoul, 2017

Tap...

Tap...

Tap....

Suara langkah kaki terdengar, di sebuah lorong rumah sakit. Banyak sekali orang-orang yang berlalu lalang. Entah itu pasien, pengunjung, perawat atau pun dokter. Begitu banyak kesibukan yang mereka lakukan. Dan kini....

Seorang namja tampan dengan rambut coklatnya, berjalan dengan wajah datarnya dan melangkahkan kakinya ke depan. Menatap ke depan.... dengan pikirannya. Hanya satu tujuan, mengikuti langkah kakinya... mengikuti hatinya.

Hembusan angin, juga beberapa butir salju turun dari rumah sakit itu, dan Seokjin terus melangkahkan kakinya. Terus melangkahkan kakinya, diam.... dan berjalan. Kekhawatirannya pada sang adik Taehyung, membuat ia ingin sampai ke dalam ruangan itu. tapi....

Hanya saja, ia ingin berjalan pelan dan enggan berlari. Entahlah, kini dia hanya ingin mengikuti bagaimana langkah kaki itu berjalan.

"Taehyung..." gumaman lembut sang kakak, juga....

Tes...

Air mata itu jatuh, bersamaan dengan....

Tap...

Langkah kaki itu terhenti, diam.... hanya itu yang bisa ia lakukan. Meskipun tubuhnya diam, kakinya berhenti untuk melangkah. Namun, sejujurnya dalam hatinya ada sesak dan rasa ngilu yang begitu besar dalam hatinya. tidak dihiraukan oleh siapapun dirinya, yang kini dilakukan oleh Kim Seokjin adalah....

Menatap turunnya salju, musim yang sudah berjalan seminggu lamanya. Musim yang telah menjadi saksi dan segala kenangannya bersama Taehyung adiknya, musim yang menjadi bukti dimana ia merindukan adiknya Kim Jimin. Musim yang akan mempertemukan Taehyung dengan adik kandungnya, mempertemukan dua saudara yang sudah lama terpisah. Hingga....

Kini takdir telah berubah, tepat di musim salju itulah cerita terjadi, hingga....

Seokjin memaksakan senyumnya dan menatap keluar. Saat kedua bola matanya, melihat butiran salju yang terus turun. Meski namja tampan dengan sweater coklatnya ini tersenyum, namun di balik senyumnya ia menyembunyikan kesedihan, sesak, dan kerinduan...

Rindu?

Terhadap siapa?

Dan tentu saja, Seokjin rindu akan adiknya Kim Taehyung. Terdengar aneh memang, mengingat Seokjin selalu berada di samping Taehyung, menggendongnya saat sang adik mengeluh bosan di atas kursi roda, menyiapkan makanan, memperhatikan apa pun yang dilakukan Taehyung, dan selalu berada di samping Taehyung saat penyakit sang adik kambuh. Atau ia akan menenangkan Taehyung kala, Taehyung mengeluh dan mengerang kesakitan, dan juga menyakinkan Taehyung jika adiknya merindukan akan kehadiran Jungkook. adik kandung dari adiknya.... Seokjin melakukan semua itu dengan hati ikhlas dan juga bukti rasa sayangnya.

When My Last Time (Sad Story Kim taehyung) [END] √Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt