Dusk (Chapter 25)

3.2K 329 109
                                    

"Jungkook, kau tahu? hyung sangat menyayangimu... sangat, bahkan sampai sekarang rasa itu masih ada. Dan aku bahagia, bahagia bisa menjadi hyungmu dik... lalu, apakah kau bahagia? bahagia menjadi dongsaeng dari seorang yang Kim Taehyung? Aku ingin dengar jawabannya dik... aku ingin dengar... kau tahu, waktu yang kumiliki memang sedikit, tapi aku mensyukurinya. Karena apa? di waktu sedikit inilah, aku masih bisa mengulas senyum... menghabiskan waktu, waktu yang sangat berharga bagiku. Karena kau selalu di sisiku... dan biarlah waktu terus berjalan, biarlah usia semakin bertambah, dan biarlah takdir terus berjalan. Hingga... waktu dimana hyung akan pergi. Kau akan selalu bahagia... ya, bahagia... karena itu yang kumau, dan semoga Tuhan mengabulkan harapanku. Harapan kecil dari namja yang hanya tinggal menunggu waktu, waktu dimana di dunia berakhir..."

-Kim Taehyung –

...............................

(Author **** POV)

"Hyung, kau tahu? Aku senang... kini aku bisa bersama hyung..."

Namja tampan dengan wajah manisnya itu mengulas senyum, menatap ke atas langit. Kemeja kotak berwarna merah pantas sekali ia gunakan. Dengan langkah kaki yang terus berjalan, membawa seseorang di punggungnya. Seorang namja dengan kemeja panjang berwarna biru mudanya, rambut coklat yang mulai kehitaman itu tersisir rapi, celana jeans yang ia pakai begitu cocok untuknya.

Namja tampan yang kini memeluk leher sang adik penuh sayang, dengan tubuh yang ditopang tangan sang adik. Jungkook tak merasakan berat sedikitpun walau tubuh sang kakak ia gendong di punggungnya. Justru yang ia rasakan adalah kebahagiaan, karena ia menjadi adik yang berguna untuk kakaknya.

"Hyung juga Kookie..." Taehyung mengulas senyumnya, wajah pucatnya terlihat sangat jelas, namun tetap saja Taehyung memaksakan dirinya untuk mengulas senyumnya. Hatinya merasa bahagia, seakan seluruh nyawanya terkumpul lagi saat kini Jungkook dan dirinya menghabiskan waktu bersama. ya, bersama sebagai seorang kakak dan adik...

Jungkook mengulas senyumnya, bahkan ia melangkahkan kakinya, berjalan... hingga ia melewati beberapa ilalang, dengan hamparan rumput hijau nan luas.

"Hyung sepertinya kita sudah sampai..." Jungkook mengulas senyumnya, saat kedua bola matanya melihat hamparan lapangan nan luas, dengan rumput berwarna hijau segar dan juga beberapa bunga kosmos, dan lili juga ada beberapa ilalang yang tumbuh disana. Angin yang berdesir, membuat semilir kesegaran menerpa mereka.

Saat suara adiknya terdengar Taehyung mengarahkan pandangannya ke depan, melihat di depannya. sebuah pemandangan yang menakjubkan baginya, dan senyum itu terkembang meski bibirnya kini putih memucat....

"Cantik.." gumam Taehyung, saat kedua bola matanya, melihat tempat itu. tempat yang menyimpan berbagai kenangan dan juga cerita ketika ia masih berusia remaja. Kenangan kebersamaannya bersama sang adik Jungkook. dan Jungkook menganggukan kepalanya, menyetujui apa yang dikatakan sang kakak.

Kedua manik netra Jungkook menatap takjub tempat penuh kenangan tersebut, begitu juga dengan sang kakak Taehyung. Hingga akhirnya pandangannya tertuju pada suatu tempat, tempat dimana menjadi tempat favoritnya....

Hingga...

Kaki itu kembali melangkah dan Taehyung mau tidak mau ikut, dan semakin mengeratkan pelukannya di leher sang adik. Jujur dalam Taehyung ia merasa malu pada adiknya, bukankah dia yang seharusnya menggendong Jungkook, karena dia adalah kakaknya. dan bukankah dia yang seharusnya menjaga dan merawat Jungkook, karena dia adalah kakaknya. tapi sekarang... kebalikannya. Dan Taehyung tidak menyukainya. Menganggap dirinya sebagai kakak yang tidak berguna... bahkan lebih buruk.

When My Last Time (Sad Story Kim taehyung) [END] √Where stories live. Discover now