Time (Chapter 24)

3.6K 355 61
                                    

Harap baca nih chap sambil dengerin lagu yang menurut kalian baper, gomawo ^^

..............................................................................................................................

" Aku lemah... aku sekarat... dan aku menangis... sampai kapan aku berhenti, berhenti marasakan yang namanya penderitaan ini. kenapa saat aku mencoba kuat menahan sakit, justru aku merasa diriku tak mampu. Bahkan tubuhku merasa sekarat saat ini... sakit, rasanya sakit.... aku bahkan tak tahu bagaimana aku meredakan rasa sakit dan juga menghentikan air mata ini... apakah waktu yang mampu membantuku mengehentikannya? jika iya, berarti aku harus ucapkan selamat tinggal padamu dan dunia ini...."

-Kim Taehyung-

........................

(Author **** POV)

(Flashback *** ON)

"Hyung.... apa kau tidak merasa berat?"

Seokjin mengulas senyumnya, kakinya terus melangkah berjalan melewati beberapa taman dengan sekantung plastik beberapa makanan dan buah di tangan Taehyung sang adik. Yang berada di gendongan Seokjin. Jujur Taehyung merasa tidak enak, bagaimana tidak. Dia bisa saja menggunakan kursi roda, tapi kenapa justru sang kakak menggendongnya.

"Tidak, kau terasa ringan Tae... sepertinya tubuhmu tambah kurus..." Seokjin berujar, membuat Taehyung tersenyum tipis dan menopang dagu di bahu sang kakak.

Seokjin terus melangkahkan kakinya dengan tubuh yang masih menggendong sang adik di punggungnya, baginya menggendong sang adik adalah hobby barunya saat ini. ada rasa bahagia ketika melihat Taehyung nyaman dengan perlakuannya. Seokjin hanya ingin agar Taehyung adiknya tidak merasa bosan dan pegal jika naik ke kursi roda terus menerus.

"Hyung, gomawo... maaf aku merepotkanmu..." Taehyung menyandarkan kepalanya di bahu sang kakak. Mengulas senyum tipis di bibir dan wajah pucatnya merasakan nyamannya bahu sang kakak. Hingga ia tidak merasakan bahwa dirinya sakit dan sekarat saat ini.

Dan Seokjin menolehkan kepalanya ke belakang, hanya sekedar melihat wajah Taehyung adiknya.

"Tidak perlu berterima kasih Tae, sudah kewajiban hyung..." dan hanya jawaban itu yang terlontar di bibirnya dengan senyuman yang kembali terkembang.

Dan Taehyung ingin menangis rasanya, terharu....

"Jangan menangis Tae, hyung tidak ingin kelopakmu sembab.... bukankah kau akan menemui Kookiemu, hem..."

"Akh, hyung... aku tidak nangis kok..." Tae mengeluarkan kekehannya, mengedipkan beberapa kali kelopak matanya, mencegah cairan yang bernama air mata itu jatuh.

"Kau tahu Tae, hyung sangat bangga menjadi hyungmu... dan terima kasih, karena kau telah mau menjadi adik dari hyung yang belum sempurna ini..." Seokjin mengulas senyumnya, menoleh ke belakang.

Dan Taehyung mengulas senyumnya, dalam diam... ingin menangis rasanya mendengar penuturan sang kakak.

"Hyung..."

"Berjanjilah, Tae kau akan bahagia... apapun yang terjadi..."

(Flashback **** OFF)

..............

"Hyung..."

Senyum tipis yang sarat akan kesedihan dan kerinduan muncul di bibirnya, tangan putih nan halusnya hanya bisa menyentuh lembut ranjang putih yang kini ia duduki. Sweater putih yang ia pakai menghiasi tubuhnya, dengan celana jeans yang ia pakai. Begitu terasa nyamannya ranjang yang ia duduki, sangat nyaman.... bahkan lebih nyaman dari pada kursi roda yang ia pakai.

When My Last Time (Sad Story Kim taehyung) [END] √Where stories live. Discover now