Choise (chapter 29)

3K 268 119
                                    

"Saat kau pergi jauh, meninggalkanku disini... sendirian. Dengan berbagai penyesalan dalam diriku, penyesalan yang mungkin... entahlah, aku tidak tahu kapan akan perginya. Sesak dan sakit yang kurasakan belum hilang.... hyung, kumohon... jangan buat aku menangis, jangan buat aku menelan segala kepahitan... hyung... aku disini, sendirian dengan rasa bersalah yang mungkin telah kau maafkan. Tapi tidak diriku hyung... aku, aku tidak bisa memaafkan diriku.. hyung, aku adalah adik yang buruk bagimu, bahkan aku sempat melupakanmu..... Aku menganggap diriku adalah pembawa beban untukmu dan orang lain, hyung... jika waktu bisa diputar aku hanya ingin tidak dilahirkan ke dunia, jika aku tahu kalau akan seperti ini jadinya... hyung, bisakah aku meminta... bisakah Tuhan mengabulkan. Mungkin ini terdengar gila... tapi, hyung.... ijinkanlah aku, adikmu.... yang sedang berduka dan menitikan air mata ini. menghilangkan sesak dan juga kesedihan ini... hyung aku belum kuat, aku belum siap... hyung, kumohon katakanlah pada Tuhan... tolong katakan bahwa aku ingin menyusulmu... hyung, kumohon... jangan buat aku menangis, jangan buat aku rapuh... karena aku, tak sanggup...."

-Kim Jungkook-

.......................................................

(Jungkook **** POV)

"Jungkook?"

Kutolehkan kepalaku, saat aku mendengar suara seseorang dan kulihat disana seorang gadis cantik berdiri, dengan nafas sedikit tersenggal dan juga peluh berada di keningnya. Dia adalah gadis yang menjadi teman terbaikku, sekaligus memikat hatiku hingga aku merasakan yang namanya jatuh cinta meski aku belum bisa memilikinya.

"Sohyun..."

Kulihat dia mempercepat langkahnya, terdapat wajah kesal yang nampak pada dirinya.

PLAKKKKK....

Aku secara refleks memegang pipiku, pasti merah. Mengingat begitu kerasanya tamparan yang ia berikan padaku. Dan aku tidak akan marah... aku tidak akan kesal, karena seharusnya memang dia yang marah dan kesal...

"Kenapa?" satu kata lolos dari bibirnya, dengan bibir yang bergetar. Sepertinya dia menahan air matanya.

"Maaf...." aku menatap nanar ke arahnya, kulihat terdapat gurat kekecewaan pada dirinya. Dan sungguh.... aku merasa bodoh karena telah membuat gadis yang diam-diam kucinta menangis, apalagi gadis sebaik dirinya.

"Apa aku bisa memaafkanmu, kau bodoh Jungkook??!"

Emosi... pasti, karena aku tahu apa yang kulakukan akan menimbulkan efek fatal. Membuat dirinya kecewa....

"Hikkss.... hikksss... bodoh... bodoh!! Kau bodoh Jeon Jungkook hikksss....hikksss...."

Dug...

Dug...

Dug...

Kurasakan dadaku dipukul pelan olehnya, dan kupeluk tubuh sahabatku ini. melihat ia menangis membuatku sakit... siapa yang tega jika membuat orang yang diam-diam kita suka menangis, begitu juga denganku. Aku tidak rela jika ia menjatuhkan air matanya hanya karena namja sepertiku.

"Bodoh Jungkook, bodoh!!!"

Ia menangis keras, dan kupeluk dia semakin erat... sangat erat, bahkan tubuhnya kurasakan bergetar dengan isakan yang semakin keras terdengar.

"Aku membencimu, Jeon Jungkook bodoh hikksss...hikksss..."

"Ya, Sohyun... aku memang bodoh... aku memang bodoh..."

"Hikksss... hikksss..."

Kupeluk tubuhnya semakin erat, Tuhan... aku tak sanggup namja seperti apa aku yang membiarkan gadis sebaik dan sahabat sejatiku menangis seperti ini. apalagi diam-diam aku menyukainya. Tapi.....

When My Last Time (Sad Story Kim taehyung) [END] √Where stories live. Discover now