9. Rizky Sakit!

4.1K 99 0
                                    

Selamat membaca!!

"Kak..." Ennes menangkup pipi Rizky yang sedikit chubby. Rizky yang masih terlelap menggeliat karena merasakan beban yang berat menimpa tubuhnya.

Ia tersenyum saat melihat wajah Ennes setelah ia membuka matanya.
Dan ia terkekeh saat sadar bahwa Ennes tengah duduk di atas tubuhnya.

"Ihhh! Kakak kenapa tertawa?! Ada yang salah ya sama Ennes?!" Tanya Ennes sambil memajukan bibir bawahnya.
"Tidak, sayang! Tidak ada yang salah dengan kamu! Hanya mengherankan sesuatu aja."
"Kenapa heran? Ennes ada berbuat sesuatu ya?"
"Yaa..tidak juga..." Rizky menyatukan tangannya di bawah kepalanya.
"Lalu apa?!"
"Haha...kamu itu loh...tumben-tumbenan duduk di situ! Biasanya mana mau!"
"Kalau kakak tidak suka, bilang! Ennes bakal turun!" Mata Ennes mulai berkaca-kaca saat ia berusaha bangkit dari atas tubuh Rizky. Tapi Rizky menahannya.

"Jangan nangis dong, sayang... Kakak minta maaf..." Rizky bangkit duduk sambil menahan pinggul Ennes.
"Kak Iky nyebelin....hiks..."
"Iya, iya, sayang... Kak Iky minta maaf... Kak Iky hanya bercanda..." Rizky menghapus airmata Ennes yang terus menetes.
"Tidak lucu sama sekali, kak!"
"Iya, iya, sayang... Kakak mohon jangan menangis...kasihan jagoan kita disini kalau mamahnya menangis..." Rizky mengusap perut Ennes. Ennes tersenyum geli.
"Maafin mamah ya, sayang..." Ennes ikut mengusap perutnya. Rizky tersenyum. Ia kecup kening dan pipi Ennes berulang hingga Ennes tertawa kegelian.

"Ayo, ayo kak Iky bangun! Ennes siapin bajunya, terus Ennes tunggu di ruang makan? Oke?"
"Siip, mamah mudaku! Papah mandi dulu ya, sayang!" Rizky menurunkan Ennes dari atas pangkuannya lalu masuk kedalam kamar mandi. Ennes tersenyum. Ia segera turun dari kasur, memperbaikinya, lalu menyiapkan pakaian Rizky dan pergi menuju ruang makan.

❤❤❤
Di perjalanan,
"Kak,"
"Hmm.." Sahut Rizky sambil tetap fokus pada jalan di depannya.
"Kok perasaan Ennes aneh ya? Gak enak gitu,"
"Positif thinking aja ya sayang! Semoga tidak terjadi apa-apa." Rizky mengusap kepala Ennes.
"Aminn.."
"Turun gih! Nanti terlambat lagi!" Rizky tersenyum. Ennes menatap Rizky dengan sendu.
"Sayang," Rizky mengusap pipi Ennes.
"Ennes takut terjadi apa-apa sama kakak..." Ennes menubruk Rizky dengan pelukannya. Ia menangis di dada Rizky.

"Sayang, kenapa nangis lagi? Kakak tidak suka bila kamu menangis karena kakak dan dihadapan kakak. Kakak merasa jadi suami yang tidak baik buat kamu..."
"Kakak yang terbaik buat Ennes...tapi Ennes tidak..."
"Nes, lihat aku!" Rizky melepas pelukan Ennes dan menangkup pipi Ennes yang semakin chubby.
"Ada Allah yang jaga aku, kamu tidak perlu mengkhawatirkan sesuatu. InsyaAllah kakak tidak akan apa-apa... Ya?" Ennes mengangguk.
"Sekarang senyum, terus turun ya? Kasihan nanti murid-murid Ennes pada nunggu ibu gurunya. Kan tidak lucu apabila ketahuan muridnya kalau ibu gurunya mesra-mesraan sama suaminya." Ennes memukul dada Rizky. Sempat-sempatnya suaminya itu bercanda!

"Assalamu'alaikum kak Iky, Ennes ngajar dulu." Ennes mencium tangan Rizky.
"Wa'alaikumsalam, sayang. Kakak juga izin ke kantor dulu." Rizky mencium kening Ennes.

❤❤❤
Ennes mondar-mandir di ruang tamu dengan cemas. Sudah hampir satu jam Ennes menunggu Rizky dengan perasaan cemas. Ia melihat jam dinding yang sudah menjukkan pukul 23.30. Airmata Ennes sudah menetes deras bersamaan dengan hujan yang mengguyur sejak tadi.

"Kak Iky...kakak kemana..." Ennes memijat pelipisnya yang terasa sakit.

"Assalamu'alaikum, kakak pulang..."
"Wa'alaikumsalam... Kak Iky!" Ennes menghampiri Rizky yang sudah duduk di sofa ruang tamu.
"Kakak kenapa?! Wajah kakak..." Ennes menyentuh wajah Rizky yang sudah lebam-lebam dan luka-luka.

"Tidak apa-apa, sayang..." Rizky tersenyum lembut.
"Kak..." Ennes kembali menangis. Rizky menghela nafas. Ia menarik Ennes kedalam pelukannya.

"Berhenti menangis Ennes... Kakak baik-baik saja..."
"Kakak tidak baik-baik saja! Kakak terluka!" Ennes menangkup wajah Rizky.
"Jelasin ke Ennes kakak kenapa..."
"Kakak mandi dulu ya, sayangku..." Rizky mengusap pipi Ennes.
"Ennes siapin airnya ya?"
"Iya, sayang..." Ennes dan Rizky masuk kedalam kamar mereka.

Sehabis Rizky mandi,
"Tidur, Nes..." Rizky mengusap kepala Ennes.
"Kakak duduk sini, Ennes obatin dulu," Ennes menarik tangan Rizky untuk duduk di kasur bersamanya.

"Tapi..."
"Ssstt... Kakak diam aja!" Ennes membasahi kapas dengan antiseptik agar mensterilkan luka-luka Rizky, setelah itu, ia memberikan obat merah dan beberapa salep untuk lebam Rizky.

"Ssshh...sakit, Nes..." Ringis Rizky saat Ennes menekan lukanya dengan kuat.
"Kalau sakit jangan diam aja dong kak! Ennes sebel kakak sok kuat gitu!"
"Kakak kan anak..." Ucapan Rizky terpotong oleh ucapan Ennes.
"Iya Ennes tau kakak anak pramuka! Tapi kalau sakit jangan di tahan! Tidak dosa kan kalau laki-laki kesakitan?" Ennes membereskan peralatan P3Knya dan meletakkannya di nakas.

"Hatchiss.." Ennes terkejut saat mendengar Rizky bersin tidak seperti biasanya. Terus berulang kali hingga hidungnya memerah.

Ennes pun menyentuh leher dan dahi Rizky.
"Hangat. Kakak sakit ya?" Ennes menyentuh pipi Rizky yang ikut memanas juga.
"Mungkin. Tadi waktu mau pulang, sempat di keroyok preman di parkiran. Padahal kakak udah buru-buru mau pulang karena hujan deras banget. Eh, malah di keroyok gitu aja! Udah di lawan, tetap aja dapat babak belur juga plus kehujanan. Hatchiss!" Rizky mengusap hidung mancungnya yang memerah.

Ennes menangkup pipi Rizky dan menciumnya.
"Nanti tertular, sayang! Kenapa kamu cium aku?"
"Pengen aja masa tidak boleh... Selama ini kan kakak yang cium Ennes, masa Ennes tidak boleh?"
"Kakak hanya takut terjadi sesuatu padamu dan jagoan kita sayangku!" Rizky mencubit pipi Ennes.

"InsyaAllah tidak akan. Jagoan kita kangen ciuman dari papah nya kok." Ennes kembali melayangkan kecupan untuk Rizky.
"Udah, udah. Kita tidur dulu, istirahat. Udah malam kamu masih juga nunggu kakak pulang,"
"Ennes cemas, kak! Ennes kan udah bilang tadi pagi! Ennes tidak ingin terjadi sesuatu sama kakak..."
"Iya, iya. Sini, kakak peluk!" Ennes berbaring di samping Rizky dan memeluknya dengan erat.

"Cepat sembuh, kakak."
"Terima kasih, sayang." Rizky melayangkan ciuman panjang untuk Ennes.

Tbc

Yosh! Selesai lagi! Hehehe.. Ayo ayo vomen kritik and saran ya! Jangan pada lupa loh! Wkwkwkk!

Thanks buat readers yang udah ngevote dan ngebaca cerita author yang abal2 ini...

Salam,
AnnisaTauhid

Salam hangat,
Rizky-Ennes

Mencintaimu dalam DiamWhere stories live. Discover now