13. Papah dan Mamah Muda

3K 79 2
                                    

Maaf buat yang nunggu cerita ini aku publish. Lagi belum ketemu ide, jadi gak author sambung.
Semoga kali ini puas sama ceritanya.

Selamat membaca!!

Ennes terbangun dari tidur lelapnya. Matanya langsung menangkap dua sosok tampan berbeda umur yang masih terlelap. Rizky dan Umar. Kedua belahan jiwanya.

Ennes duduk untuk menggulung rambut panjangnya, menampilkan leher jenjangnya yang putih tanpa cela. Dan jangan lupakan, salah satu tempat favorit Rizky untuk bermanja dengan sang istri.

Ennes turun dari atas kasur dan berjalan kearah posisi Rizky terlelap. Tangannya terulur untuk mengusap helaian lebat rambut hitam Rizky.

"Papah muda...ayo bangun...sebentar lagi mau subuh..." Panggil Ennes sembari tersenyum. Saat inilah yang paling ia suka. Menatap wajah Rizky yang masih terlelap saat akan membangunkannya.

"Enghhh..." Lenguh Rizky dengan kening berkerut.
Bukannya bangun, Rizky malah kembali terlelap.

"Ya Allah, sayang...bangun dong..." Ennes mengecup kening lebar Rizky berulang agar pria tampan itu bangun dari mimpi indahnya.
"Ngantuk..." Rizky menghadap Ennes untuk bisa leluasa memeluk tubuh mungil Ennes dan menghirup aroma khas di leher sang istri.

"Sholat subuh itu sholat paling utama dan banyak pahalanya. Dan disitu biasanya tempat setan menghasut umat Rasulullah untuk tidak mengerjakan apa yang menjadi ladang pahala umat manusia. Bangun yuk, sayang..." Ennes memberikan banyak kecupan pada wajah tampan Rizky. Karena kata Rizky, ia ingin Ennes membangunkannya dengan kecupan yang banyak pada wajahnya.

"Istriku makin sholehah aja! Alhamdulillah...senang dengernya. Sini, sini, aku cium." Rizky menarik tengkuk Ennes dan memberikan kecupan di kening Ennes. Ennes tersenyum.

"Bangun sekarang, yuk! Udah azan tuh!"
"Yuk! Kakak juga mau sholat di masjid."
"Yaudah, Ennes siapin bajunya ya?"
"Iyaa, terima kasih." Rizky masuk kedalam kamar mandi untuk berwudhu, sedangkan Ennes menyiapkan pakaian Rizky untuk sholat di masjid.

"Kakak berangkat ya, sayang, assalamu'alaikum..."
"Wa'alaikumsalam, kak. Hati-hati ya!"
"InsyaAllah, sayang." Setelah Rizky pergi, Ennes kembali kekamar dan sudah melihat Umar membuka matanya.

"Ehh..anak mamah sudah bangun yaa..." Ennes mengecup kening Umar. Umar tiba-tiba menangis keras. Ennes terkejut dan langsung mengangkat Umar ke gendongan nya.
"Haus ya, sayang...iya?" Ennes membuka kancing baju depannya dan memberikan ASI pada Umar.

Saat pertama kali tau Ennes hamil, Rizky langsung melarang Ennes untuk bekerja. Ennes tidak boleh lagi mengajar karena Rizky takut terjadi sesuatu terhadap mereka berdua.

"Assalamu'alaikum..." Rizky langsung menjatuhkan tubuhnya di atas kasur sambil membuka kopiahnya.
"Wa'alaikumsalam. Udah pulang, kak." Ennes keluar dari kamar mandi langsung mencium tangan Rizky.

Drrttt..Drtttt...
Rizky mengambil ponselnya di meja rias dan mengangkat panggilan telpon tanpa melihat siapa yang menghubunginya.

"Assalamu'alaikum..." Salam Rizky.
"Wa'alaikumsalam," Suara berat diseberang membuat kening Rizky berkerut. Ia menatap layar ponselnya yang masih menyala dan menampakkan satu nama.
"Bastian?! Ini lo?!"
"Gue bukan Bastian. Tapi Tian. Lo kangen gue gak?"
"Subhanallah! Ini beneran lo, Yan?!"
"Yaelah! Segitu lupanya lo ama gue, Ky! Iya ini gue."
"Ya Allah! Apa kabar lo sekarang, Yan? Berapa bulan kita pisah ya, Yan?"
"Ah, kangen banget gue ama lo. Gimana kabar lo sama istri lo? Baik kan?"
"Alhamdulillah, Yan. Baik. Gue juga udah punya buntut satu nih. Ganteng kayak gue."
"Iya?! Alhamdulillah! Gak sabar gue liatnya! Gue lama banget udah gak pegang ponsel. Ini aja baru pegang langsung ngehubungi lo sama Salim."
"Cek aja kalau lo mau buka IG gue. Ada kok disitu. Oiya, gue dapat kabar bahagia gak dari lo sama Bella?"
"Lo ya! Gue kan mau kasih surprise!"
"Oh jadi bener! Kabar apa nih?"
"Gue sama Bella mau nikah. Lo datang ya ke pondok gue?"
"Ya Allah! Alhamdulillah! Beneran, Yan?"
"Iya. Besok pagi ijab qabul kami. Gue harap lo bisa datang."
"InsyaAllah, Yan. Gue bakal dateng. Moga langgeng ama Bella ya, Yan!"
"Aminn.. Gue tutup dulu ya, Ky, gue musti nyiapin buat acara besok. Assalamu'alaikum..."
"Wa'alaikumsalam..." Rizky meletakkan ponselnya di meja rias lagi dan menghadapkan tubuhnya kearah Umar.

"Om kamu mau nikah loh, sayang! Nanti sore kita berangkat kesana, mau kan?"
Tangan mungil Umar menggapai wajah tampan Rizky. Rizky tertawa geli dan menciumi wajah Umar.

"Papah, sarapan yuk!" Suara lembut Ennes menginterupsi kedua pinang di belah dua itu.
"Iya, mah. Ayo nak!" Rizky mengangkat Umar kegendongannya dan berjalan menghampiri Ennes.
"Yuk! Kakak mau bicara sesuatu sama kamu," Rizky merangkul bahu Ennes dan membawanya ke ruang makan.

"Mau ngomong apa?" Ennes mendongak menatap Rizky.
"Duduk dulu dong!" Rizky memberikan Umar ke gendongan Ennes dan ia duduk di kursi.

"Mau bicara apa sih? Serius banget!" Ujar Ennes sambil memberikan ASI pada Umar.
"Hari ini sama besok kakak cuti kantor. Nanti sore kita harus berangkat ke pondoknya Bastian, dia dan Bella akan menikah." Ujar Rizky.

"Iya?! Kakak gak lagi bercanda kan?"
"Ya tidak lah, sayang! Kenapa? Kayaknya bahagia banget!"
"Ya, setelah berbulan-bulan kita pisah sama mereka, akhirnya mereka nikah juga. Seneng Ennes dengarnya."

"Uhh..kamu itu ya!" Rizky mencubit gemas puncak hidung Ennes.
"Kakak!"

❤❤❤
Ba'da ashar, Rizky dan Ennes berangkat ke pondok pesantren milik Bastian. Butuh waktu 3 jam setengah untuk sampai disana. Selama perjalanan, Ennes terus mengajak Umar bercanda dan berbicara.

"Umar mau kemana? Masih 2 bulan udah jalan-jalan jauh aja kamu ya!" Ennes mencubit pipi Umar yang mulai membesar.

"Ih, si mamah iri aja!" Sahut Rizky.
"Ih, apa sih papah! Ganggu mamah sama Umar aja!"
"Ih kamu itu ya!" Rizky mencubit pipi Ennes.
"Kak Iky!"
"Ih! Kangen aku kamu panggil gitu!"
"Apaan sih, kak!"

Saat azan magrib, Rizky segera mencari masjid untuk dia sholat. Sedangkan Ennes yang sedang berhalangan menunggu bersama Umar di mobil.

"Kamu haus ya, sayang?" Ennes mengusap kepala Umar dengan sayang. Umar meminum ASInya dengan lahap.
"Pengen juga dong, mah, minum cucu!" Ujar Rizky tiba-tiba.
"Astagfirullah! Ih kakak genit banget sih! Masuk tiba-tiba lagi." Ennes mencubit lengan Rizky. Rizky terkekeh.

"Ya kan aku sering gak kamu keloni! Umar mulu!"
"Ih dasar mesum kamu ya!" Lengan dan pinggang Rizky tak luput dari cubitan 'mesra' Ennes.

"Cium kek, jangan dicubitin!"
"Kacian..." Ennes mencubit pipi Rizky.
"Ih kamu itu loh, sayang!"

Tbc
Halo minna!
Hehehe...masih pada nungguin cerita Rizky-Ennes gak? Semoga suka ya walau masih abal-abal...
Vomennya jangan lupa ya!

Salam,
AnnisaTauhid

Salam hangat,
Rizky-Ennes

Mencintaimu dalam DiamWhere stories live. Discover now