11. Ultah Ennes

3.4K 85 2
                                    

Selamat membaca!

Jari Rizky menari di atas keyboard. Pekerjaannya hari ini begitu banyak. Kepalanya bahkan terasa akan pecah.

Drrtt...Drrtt...
Rizky menghentikan sejenak pekerjaannya untuk melihat apa yang terjadi dengan ponselnya yang tiba-tiba bergetar.

28 november
My Diamond birthday❤

"Astaga!"

Rizky pov,
Astaga! Bagaimana aku bisa lupa ulangtahun istriku sendiri? Suami macam apa aku ini.. Ya Allah... Maafin kakak, Nes..

Aku segera menghubungi sekretarisku untuk meng-cancel semua meeting hari ini. Astaga, aku memang tidak berguna.

Dengan kecepatan penuh aku mengendarai mobilku menuju apartemen. Tapi di tengah jalan, aku baru ingat sesuatu. Aku lekas memutar balik mobilku dan menuju ke mall untuk membelikan hadiah untuk 'Berlianku', Ennes.

❤❤❤
Ennes pov,
Hhh...tidak seharusnya aku mengeluh begini. Harusnya aku sadar, kak Iky bukanlah laki-laki yang akan bersantai-santai di saat pekerjaannya menumpuk di kantor. Kak Iky adalah laki-laki pekerja keras yang bertanggung jawab. Tidak hanya aku yang dia pikirkan, banyak karyawan yang harus ia pikirkan juga.

Tapi, apa salah aku kecewa karena suamiku sendiri melupakan ulangtahunku? Entah ini karena hormon kehamilan atau apa, perasaanku jadi sangat sensitif.

Braak!!
Aku terkejut saat pintu apartemen di buka dengan kasar san tergesa-gesa.
"Kakak?!" Aku menatap heran pada laki-laki yang menjadi pokok pikiranku sejak tadi. Ya, dialah suamiku. Dia berdiri dengan keadaan yang lumayan berantakan. Terutama rambutnya.

Aku berjalan menghampirinya.
"Assalamu'...alaikum...Ennes.."Salam kak Iky sembari tersenyum hambar.
"Wa'alaikumsalam." Balasku sembari tersenyum.
"Ayo duduk!" Kutarik lembut tangannya dan mengajaknya untuk duduk di sofa.
"Kok cepet pulangnya? Baru jam setengah sembilan loh ini." Ucapku.
"Boleh...minta minum dulu?"

Author pov,
"Oh, boleh. Kakak mau apa?"
"Kopi aja deh. Jangan terlalu manis."
"Iya, tunggu ya," Ennes segera ke dapur untuk membuatkan kopi Rizky.

Ennes memberikan secangkir kopi pada Rizky. Rizky menyesapnya dengan pelan.

"Kak," Panggil Ennes saat sadar ada perubahan yang terjadi pada meja tamu.
"Hmm?"
"Itu..." Ennes menunjuk kue di atas meja dengan ragu.
"Oh, itu. Buat di makan." Ucap Rizky santai sambil meletakkan cangkir kopinya. Ennes langsung menunduk sedih. Rizky sadar perubahan yang ditunjukkan oleh Ennes.

"Sayang," Rizky menarik lembut tangan Ennes untuk mendekat padanya. Ennes menggeleng. Airmata menetes di pipinya.
"Ayo lihat sini dulu! Lihat apa yang kakak bawa," Ennes kembali menggeleng. Rizky tersenyum.

"Ennes," Rizky menarik dagu Ennes.
"Tidak...kakak..hiks...jahat..."
"Makanya, lihat kakak!"
Ennes tertegun melihat apa yang ada di depan matanya saat ini.

Sebuah kalung emas putih dengan bandul bertuliskan namanya dan Rizky.

"Happy birthday, my diamond." Bisik Rizky. Isakan Ennes semakin kuat. Rizky jadi kelimpungan. Ia memeluk Ennes dengan erat dan mengusap punggung nya.
"Cupp..cup...sayang...kenapa malah nangis..."
"Kakak jahat!! Jahat!! Ennes benci!!" Ennes memukul dada Rizky dengan kuat. Hormon kehamilan benar-benar menguasai emosinya sekarang.

"Tapi aku cinta kamu." Bisik Rizky.
"Huaaa....kakak...."
"Ehh..cup..cup..cup...istriku yang cantik...gemesin...paling yang kucintai...udah dong..." Rizky menghapus airmata Ennes. Ennes terisak kecil. Airmata tidak lagi keluar dari matanya.

Mencintaimu dalam DiamWhere stories live. Discover now