5. An Unexpected Day

5.6K 201 5
                                    

PART 5

 

UN berhasil dilewati Khamal dan Adine dengan baik. Meskipun mereka tau betapa sulitnya soal matematika dan kimia di hari kedua yang tidak sesuai dengan perkiraan, namun mereka optimis bahwa mereka akan lulus dengan nilai yang baik. Satu hal yang membuat mereka masih belum bisa tenang adalah pengumuman undangan. Khamal dengan gayanya yang selalu santai hanya menanggapinya dengan santai. Tapi Adine, dia tidak bisa berhenti memikirkan nasibnya. Apakah dia akan diterima melalui jalur undangan atau tidak.

“Permisi. Ini ada surat untuk Non  Adine.” Kata Mbak Yum saat Adine dan keluarganya sedang menikmati sarapan di ruang makan keluarga. Adine menerima sebuah amplop coklat besar yang sepertinya sebuah surat resmi yang entah dari siapa. Tidak ada firasat apapun yang dirasakan Adine dan dia hanya membuka amplopnya dengan santai.

“Aaaaaaaaaaaaaaaa!” teriakan Adine berhasil menghilangkan keheningan di meja makan dan sempat membuat semua orang terkejut.

“Ya ampun Adine. Ada apa sih?” tanya Mamanya pada Adine yang sedang terlihat sangat sumringah dan bahagia.

“Aku keterima undangan di Surabaya! Aaaaaa aku seneng banget.” Jawab Adine dengan penuh antusias.

“Alhamdulillah.” Ujar semua orang seisi rumah Adine. Semua orang ikut bahagia karena Adine tidak perlu mengikuti ujian tulis yang sudah pasti akan menguras isi otaknya lagi.

Setelah selesai sarapan Adine langsung menghubungi Ana dan Nina melalui skype. Ternyata kedua sahabatnya itu juga mendapatkan undangan di tempat yang mereka inginkan. Sudah pasti hal ini memaksa mereka untuk berpisah. Jarak antara Surabaya, Bandung dan Depok akan menyulitkan mereka untuk saling bertemu dan rumpi seperti saat ini. Liburan kali ini benar-benar akan digunakan oleh tiga sahabat ini untuk menghabiskan waktu bersama sebelum mereka berpisah nanti.

From  : Khamal Buaya Rawa

To : Adine Chlaresta

Rall besok bisa temenin gue nonton basket gak?

Saat baru saja selesai berbincang dengan kedua sahabatnya melalui skype, terdapat sms yang masuk dari Khamal.

From : Erall

To : Khamal Mahadri

Besok? Jam berapa? Gue gak ngerti basket jadi jangan lama-lama ya.

Ternyata ajakan Khamal tidak mendapat respon yang buruk dari Adine. Dia hanya meminta agar tidak terlalu lama karena memang dia tidak mengerti basket meskipun adiknya adalah salah satu pemain inti basket sekolahnya.

From : Khamal Buaya Rawa

To : Adine Chlaresta

Pertandingan mulai jam 2. Gue jemput lo jam setengah 2 ya. See you.

****

Tepat pukul setengah dua keesokan harinya, Khamal menjemput Adine di rumahnya dengan gaya berpakaiannya yang lebih santai dari biasanya. Kaos Polo Shirt hitam yang pas dengan badannya semakin membuat bentuk tubuhnya terlihat dan celana chino mocha andalannya yang pas dengan sepatu Converse hitamnya berhasil menarik perhatian Adine yang belum pernah bertemu dengan Khamal sejak awal liburan. Berarti baru seminggu kurang Adine tidak bertemu Khamal.

My Playboy and I [ON PROGRESS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang