22. Holiday? - Part 1

3.6K 164 9
                                    

HEI HEI! APA KABAR KALIAN? AKHIRNYA BARU SEMPET POST LAGI. DOAIN AJA YA AKU DAPET RIZKI JADI AKU BISA LEBIH SERING POST DEH. SEMOGA KALIAN SUKA YA SAMA PART INI. DON'T FORGET TO GIVE YOUR VOMMENT GUYS! DITUNGGU COMMENTNYA LOH DARI KALIAN. BE AN ACTIVE READER IS AWESOME!!! ENJOY!!!!

---------------------------------------------------------

PART 22

 

Program semester pendek yang diambil Khamal membawanya pada titik kebebasan. Titik dimana dia memiliki banyak waktu luang meskipun dia belum diwisuda. Bukan Khamal Mahadri namanya kalau tidak bisa memanfaatkan keadaan. Khamal membuat rencana untuk mengunjungin Adine di Semarang sekaligus berlibur bersama guna membayar waktu yang selama ini terlalu banyak terbuang sia-sia karena kesibukan Khamal. Khamal merencanakan keberangkatannya hari ini dan sudah disetuji oleh Adine. Persiapan selama seminggu sudah Khamal siapkan di dalam kendaraan kesayangannya yang akan menemaninya selama di Semarang.

Tuuuut! Tuuuuttt! Tuuuut!

Nada tunggu yang lumayan panjang terdengar setelah Khamal mendial nomer Adine. khamal berniat untuk memberi kabar kekasihnya sebelum keberangkatannya ke Semarang.

“Hai Mal.” Suara riang khas milik Adine benar-benar berhasil membuat Khamal tersenyum sendiri mendengarnya. Suaranya membuat Khamal semakin rindu ingin bertemu dengan gadis jenjangnya itu. “Hei. Gue udah mau berangkat nih.” Ujar Khamal menyampaikan maksutnya menghubungi Adine.

“Oh gitu. Semuanya udah siap kan? List yang lo bikin udah dibawa semua kan?” tanya Adine saat sifat bawel Khamal mulai berbalik padanya. “Udah sayang. Tumben lo perhatian gitu.” Khamal terkekeh membayangkan wajah Adine menanggapi ledekannya di balik telfon.

“Idih! Apa banget sih lo Mal. Nanti kan kalo ada yang kurang jadi repot.” Jelas Adine santai dengan kesibukannya di balik telfon.

“Yah. Nanti tinggal –“

“Jangan suka gampangin sesuatu deh Mal!” ujar Adine langsung memotong kata-kata Khamal. “Iya iya maaf.” Jawab Khamal yang masih tersenyum-senyum sendiri bisa gila nih kalo gue kalo nelfon mulu batin Khamal kemudian terkekeh geli. “Dih jelas!” celetuk Adine lirih mendengar Khamal yang tiba-tiba tertawa.

“Mal, lo tinggal di mana deh selama di Semarang?” tanya Adine saat teringat kalau mereka belum membahas tempat Khamal menginap. “Oh iya. Gue nginep di rumah Tante gue yang di Semarang. Dia ada rumah tapi dia baru pindah 2 hari yang lalu jadi gue disuruh nginep disana aja.” Jelas Khamal mulai memasukkan barang-barangnya ke dalam Range Rovernya.

“Di mana rumahnya?” tanya Adine yang masih asik sendiri dengan urusannya. “Aduh gue lupa daerah mana.” Jawab Khamal sambil terus mengingat-ingat daerah rumah lama Tantenya. “Nanti smsin gue alamatnya ya!” pinta Adine yang langsung mendapat deheman yakin dari Khamal.

“Mal, nanti kalo udah sampe bilang ya!” ujar Adine lembut yang mengundang senyuman Khamal dari balik telfon. “Iya. Yaudah gue berangkat dulu ya Rall. Doain gue cepet nyampe.” Khamal mulai mempersiapkan diri dengan mobilnya sebelum selesai berbincang dengan Adine.

My Playboy and I [ON PROGRESS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang