16. Take Her Go

3.7K 145 16
                                    

Haiiiii! Ini part lanjutannya. Buat semua lovely readers diharapkan buat aktif ya hehe. Soalnya comment itu berarti banget. So, ditunggu vommentnya yaaaaa. Enjoyyyy!!!

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Music :

She’s Not Afraid – One Direction

All Of Me – John Legend

-------------------------------------------------------------------------------------------------

PART 16

 

Pagi ini terasa begitu cerah dan menyenangkan bagi Adine dan sepertinya akan menjadi hari yang sangat menyenangkan. Entah apa yang menjadikan hari ini berbeda, bahkan gadis jenjang ini belum memulai harinya sama sekali. Dia hanya baru selesai dengan urusan bersolek simple sebelum ke kampus seperti biasanya. Usai dengan urusan berdandan, seperti biasa Adine akan memeriksa semua barang-barang yang akan dia bawa ke kampus. Mulai terdengar suara rusuh para gadis dari kamar lain yang entah karena apa. Namun suara mereka tidak cukup untuk membuat Adine penasaran.  Adine mulai mengunci pintu kamarnya saat semua dirasa siap. Kericuhan semakin terasa saat Adine mulai memasuki garasi rumah kost tempatnya tinggal.

“Eh gila deh ganteng banget. Lebih ganteng dari yang di foto. Enak banget kali ya punya suami kayak dia. Ganteng baik pinter kaya. Dia aktor apa apaan sih?” ujar seorang gadis yang berada di depan Adine dan mulai menghalangi perjalanannya. “Eh, ada apaan sih?” tanya Adine yang mulai penasaran karena sepertinya semua orang sudah keluar dan berkumpul di halaman rumah kost.

“Itu tuh ada cowo yang anak Bandung itu. Lo tau gak sih? Kok dia bisa di sini sih?” jawab gadis itu dan kembali sibuk dengan acara fangirlingannya dengan gadis-gadis yang lainnya. Merasa penasaran, Adine mencoba membelah kerumunan dan melihat siapa laki-laki yang mereka maksut.

Tubuh tinggi putih yang tegap dilapisi dengan kemeja abu-abu pendek bermotif simple dan celana jeans hitam dilengkapi dengan sepatu Converse hitam putih. Tidak ketinggalan RayBan hitam yang menutupi matanya membuat laki-laki itu terlihat semakin cool. Siapapun tidak akan ada yang bisa menahan pesona laki-laki itu. Gaya berdiri dan aroma parfum maskulin yang membuat kegantengan laki-laki itu semakin luber sontak mengingatkan Adine pada seseorang. “Heeeh! Lo ngapain di sini?” tanya Adine jutek saat menyadari siapa yang membuat seisi rumah kost tempat tinggalnya berhamburan ke halaman.

“Hei. Morning!segala-segala morning ini orang batin Adine sambil memutar kedua bola mata indahnya kesal. “Kok lo di sini sih? Gak bilang-bilang lagi.” Kekesalan Adine memuncak karena kekasihnya yang super caper itu merusak pagi indahnya dan menebar pesona ke semua gadis di rumah kostnya.

Surprise! Gue pengen ngajak lo ngebolang hari ini.” Ujar Khamal antusias dan hanya dibalas dengan dengusan dari Adine. “Kenapa sih Rall? Gak suka gue ke sini?” tanya Khamal sambil melepas RayBan hitamnya dan memasukkannya ke saku kemejanya.

“Bukannya gue gak suka. Tapi lo ngerusak pagi gue.” jawab Adine ketus dengan kedua tangannya yang masih terlipat dan menandakan bahwa Adine sedang merasa kesal akan sesuatu.

“Loh? Bukannya gue bikin pagi lo makin cerah? Gue udah dateng ke sini, pagi-pagi, ganteng-ganteng. Masa gue jadi ngerusak pagi lo sih?” jelas Khamal dengan pedenya dan membuat Adine semakin gemas ingin merusak dandanan Khamal yang super ganteng agar tidak mencuri perhatian siapapun lagi.

My Playboy and I [ON PROGRESS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang