8

5.3K 160 7
                                    

PART 8

Mengikuti rutinitasnya setiap pagi, setelah berolahraga bersama Khamal, Adine kembali ke rumahnya untuk sarapan bersama keluarganya. Setelah menghabiskan makanan dan membantu Mamanya, Adine kembali ke kamarnya untuk bersiap-siap karena hari ini dia sudah memiliki janji untuk menemani Khamal membeli beberapa perlengkapan kuliahnya nanti. Gadis jenjang ini memang bukan tipe gadis yang berlebihan sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama untuknya membersihkan diri dan bersiap-siap. Bedak tipis dan sedikit sentuhan lipbalm membuat bibirnya yang sudah merona semakin terlihat indah.

(Music Gift Of A Friend – Demi Lovato Plays)

Sometimes you think you’ll be fine by yourself

Cause a deam is a wish when you make all alone

Is easy to feel like you don’t need help

But it’s harder to walk on your own

You’ll change inside

When you realise

Gift Of A Friend dari Demi Lovato menandakan kalau salah satu sahabat Adine menghubunginya lewat telfon dan nama Ranina yang mengisi layar handponenya.

“Hei Dine. On skype ya?” ujar Nina saat Adine baru saja mengangkat telfonnya.

“Skype? Ada apa deh?” tanya Adine sambil terus bersiap-siap sebelum Khamal datang menjemputnya.

“Udah on aja.” Setelah Adine setuju, Nina memutuskan hubungan telfonnya dan Adine mulai menunggu skype dari kedua sahabatnya itu. Tidak lama setelah Nina menutup telfonnya, Ana mengubunginya lewat skype dan tidak lama skype mereka terhubung dengan Nina.

“Heiiiiii. Kangen banget nihhhh!” ujar Ana dengan gayanya yang selalu heboh dan menyebalkan.

“Heyyyy you annoy mehhhh! Iya gue juga kangen sama kalian kali.” jawab Adine yang membuat kedua sahabatnya tertawa heboh mendengar gaya bahasanya yang aneh. Bahasa buatan salah satu teman Adine di kelas itu memang selalu berhasil membuat Ana dan Nina tertawa.

“Kocak lo Dine. Jalan yuk udah lama nih. Lo udah rapih kayaknya Dine. Tinggal kita rapi-rapih nih Na.” Kata Nina saat melihat penampilan Adine yang sudah siap dengan dandanan simplenya.

“Iya nih. Gue udah mandi kok tinggal ganti baju aja. Kita mau ke mana?” tanya Ana menanggapi usulan Nina. Duh gimana nih? Gue udah janjian sama Khamal dan gue belom bilang apa-apa soal Khamal ke mereka batin Adine mulai memikirkan apa yang harus dia katakan dan dia juga baru ingat kalau dia belum memberi tau kedua sahabatnya itu soal hubungannya dengan Khamal.

“Mmmmmm, girls. Gue gabisa pergi hari ini.” Ujar Adine ragu-ragu memikirkan ekspresi kedua sahabatnya setelah ini.

“Lo mau ke mana emang?” tanya Nina dengan santainya karena mereka tidak pernah protes jika Adine sudah memiliki acara sendiri. Ini masih biasa aja, tapi nanti gue disembur pasti ujar Adine dalam hati sambil terus mempersiapkan diri untuk memberi tau kedua sahabatnya itu.

“Mmmmmm. Gue udah ada janji sama Khamal.” Jelas Adine sambil terus menarik dan membuang nafasnya sebelum mendapat teriakkan heboh dari Ana dan Nina.

“HAH? KHAMAL?” nah kan bener gue langsung disembur, pengang gue lama lama batin Adine melihat ekspresi Ana dan Nina tentang jawabannya.

“Ngapain lo sama dia?” tanya Nina dengan nada yang kelewat sewot karena diantara Nina dan Ana, dialah yang tau betul soal Khamal.

“Gu...e harus jujur? Se...se..karang?” tanya Adine dengan nada yang mulai terbata-bata dan mulai menggigiti bibir merahnya karena terlalu panik.

My Playboy and I [ON PROGRESS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang