6

11.9K 1.5K 137
                                    

"Harus ku apakan uang sebanyak ini,,?"

Yoongi menatap uang yang dikirim oleh Jimin itu dalam bentuk Tunai. Andai saja ia punya teman, mungkin Yoongi bisa menghabiskan uangnya. Namun, kenyataannya yang menjadi temannya hanyalan kucing di belakang apartemen.

Setiap pagi Yoongi kesana memberikannya makanan. Saat sampai seperti biasa anak kucing itu langsung menghampiri Yoongi.

"Meong~"

Kucing itu terlihat manja pada Yoongi. Yoongi tersenyum lalu terduduk mengelus kucing itu.

"Kk~ kau tidak pernah telat yah kalau soal makanan. Cha~ aku membawakan kesukaanmu." kata Yoongi. Tanpa Yoongi sadari aktivitasnya itu di simak oleh seseorang.

Siapa lagi kalau bukan Jimin. Namja yang bersikap licik dengannya beberapa malam yang lalu. Jimin tersenyum tipis, selicik apapun Jimin ia tidak mau mengganggu waktu Yoongi yang damai seperti ini.

"Hahh, sepertinya ia benar-benar tidak memiliki teman." batin Jimin. Jimin kembali bersembunyi di belakang dinding kemudian terdiam. Jimin mengeluarkan ponsel miliknya dan menelfon seseorang.

Tak lama kemudian terdengar suara seseorang.

"Kapan kau kembali,,?"

"......"

"Arraseo, langsung saja ke rumahku. Aku ingin membicarakan sesuatu."

"...!? ....!!!"

"Sudah datang saja!"

Jimin mengakhiri telefon itu dengan kesal. Ia kembali mengintip Yoongi, namun Yoongi sudah hilang. Anehnya, kucing itu masih ada di sana sibuk makan. Biasanya kalau Yoongi sudah pergi maka kucing itu akan pergi juga. Dan sekarang kucing itu belum pergi, itu artinya Yoongi masih ada di sekitar sana.

Jimin melangkahkan kakinya perlahan mencari Yoongi. Telinganya pun menangkap suara yang sudah ia yakini itu Yoongi namun, ada juga suara lainnya. Jimin mengikuti suara itu dan tak lama mendapati Yoongi yang sedang bicara dengan seseorang.

"Siapa namja itu,,?" gumam Jimin. Jimin berdecak kesal karena tidak dapat mendengar mereka dengan jelas. Ia buru-buru sembunyi lagi saat Yoongi melangkah menjauhi namja itu.

"Mwoya,,? Apa dia menangis,,?" batin Jimin.

Jimin bisa melihat dari jauh bahu Yoongi nampak bergetar dan Yoongi terus terusan menutup mulutnya. Pertanyaan mulai memenuhi kepala Jimin. Jimin memutuskan untuk mengikuti Yoongi.

Dan benar sesuai dugaannya, Yoongi menangis. Ia menangis selama jalan kaki menuju apartemen. Jimin bingung ia harus memeluk Yoongi atau tidak.

Jimin mengurungkan niatnya untuk memeluk Yoongi.

"Aku tidak ingin terlalu cepat. Masih banyak yang harus aku tahu tentang Yoongi." batinnya.

~ ~ ~ ~

Jimin membaca kertas yang diberikan oleh Taehyung padanya.

"Jadi, maksudmu Yoongi dicampakkan oleh tunangannya sehari sebelum pernikahan,,?"

"Yup! Nama tunangannya itu Kim Namjoon. Dia benar-benar brengsek, dia membuang Yoongi sehari sebelum pernikahan. Setelah itu dia hilang tanpa kabar." jelas Taehyung.

Jimin terdiam masih sibuk melihat kertas yang berisikan info Yoongi. Dan entah darimana Taehyung mendapatkan ini semua.

Jimin mulai berfikir bisa jadi namja yang Yoongi temui tadi itu adalah Kim Namjoon.

"Apa kau mendapat info tentang namja ini,,?" tanya Jimin.

"Ah Namjoon, tidak banyak. Yang aku tahu sekarang dia sedang di penjara." jelas Taehyung.

Master Jim ? [END]Where stories live. Discover now