25

5.5K 849 64
                                    

"Mau apa kau ke sini,,?"

Semua terdiam, bahkan Siwon sendiri menatap tak percaya pada anaknya. Yoongi menatap penuh dengan kekecewaan pada Jimin. Tatapan itu-- menyakiti perasaan Jimin. Bukan egois, dia tahu diri kekecewaan itu muncul karena dirinya yang bodoh.

Hoseok baru saja akan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi namun Taehyung menahannya. Taehyung menatap Hoseok seolah berkata 'Jangan ikut campur. Mereka bisa menyelesaikan ini sendiri.' untuk itu Hoseok kembali mundur. Jujur saja dia benci keadaan seperti ini.

"Tidak puas kah kau Jimin,,? Setelah menghancurkan hidupku dengan Namjoon, kau muncul ? Setidaknya keadaan kita harusnya sama sekarang, aku sangat ingin melihatmu tersiksa." kata terakhir penuh penekanan.

Demi apa seluruh orang yang berdiri di ruangan itu terkejut dengan kata-kata yang baru saja dilontarkan oleh Yoongi.

"Y-yoongi-ah,, ini tidak seperti yang kau pikirkan." Irene mencoba melerai.

"Kau tidak tahu apapun Irene."

Baru saja Eunji ingin mengeluarkan suara namun melihat Oppa nya yang terdiam dia juga ikut diam.

"Maaf."

"Pergi dari sini."

"Maafkan aku,,"

"Pergi! Aku tidak ingin melihat mu..!"

Prank!

Tepat mengenai wajahnya, Jimin meringis menahan Vas bunga yang menggores pipinya. Bohong kalau Yoongi tidak melihat darah itu, dia melihatnya namun rasa sakit hatinya mengalahkan semuanya.

Jimin rasa tidak ada gunanya lagi dia di ruangan ini. Terus-terusan berada di ruangan ini hanya membuat Yoongi makin membencinya. Dan dia tidak mau namja yang dia cintai itu terganggu akan dirinya.

Tersenyum tipis dan dia memutuskan pergi dari ruangan itu. Sebelum pergi Jimin sempat melihat tatapan Siwon yang begitu sendu. Ia kembali tersenyum dan kemudian benar-benar pergi.



Naeun melihat semuanya. Hanya mengintip dari balik pintu. Yeoja itu menggigit jarinya, hal yang biasa dia lakukan jika panik. Naeun menatap Jimin yang tak jauh darinya.

"Jimin,," Gumamnya. Yeoja itu memutuskan mengikuti Jimin dari belakang.

Sementara dalam ruangan itu Taehyung juga memutuskan untuk pergi. Irene, Eunji, dan Hoseok juga memutuskan untuk berlalu. Mereka membiarkan Yoongi bersama Appa nya. Tak ada air mata yang keluar dari mata anaknya. Siwon bingung bukankah keduanya saling mencintai? Tapi, kenapa Yoongi bahkan tak menangis setelah mengusir Jimin.

Siwon begitu mengenal Yoongi dan Jimin. Bagaimana keduanya berteman dengan baik, bukan kebetulan lagi -jika dulunya tak ada kecelakaan- Jimin akan menyatakan perasaannya pada Yoongi. Sebagai Appa, Siwon bisa tahu jelas Jimin menyukai anaknya itu.

"Bagaimana kabar Appa..?"

"Tidak pernah baik."

"Aku merindukan Eomma.. Apa eomma baik-baik saja,,?"

"Dia wanita kuat, Sugar. Tapi Appa tak yakin kalau Eomma mu tidak menangis melihat mu seperti ini."

Yoongi memeluk erat sang Appa. Mengeluarkan semua emosinya. Siwon membalas pelukan, membenamkan wajah anaknya ke dadanya, mengelus punggungnya mencoba menenangkan Yoongi.

• • • •

Jihoon bukan tipikal yang suka menunggu. Seperti saat ini dia menunggu Appa nya di teras rumah. Seungcheol sudah beberapa kali memperingatinya namun Jihoon itu keras kepala. Pokoknya dia tidak akan masuk kalau Appa nya belum pulang.

Master Jim ? [END]Where stories live. Discover now