19

6.2K 868 66
                                    

Hoseok mencoba bersikap setenang mungkin dihadapan Namjoon saat ini.

"Menghancurkan hidup Park Jimin? Kau gila?" 

Namjoon menyeringai, "Kau pikir aku tidak berani? Apa kau tidak tahu seberapa liciknya sahabat mu itu, hah!?"

"Apa maksudmu?"

Namjoon melempar sebuah map tepat di atas meja Hoseok. Hoseok mengambil map tadi dan membaca berkas yang ada di dalamnya. Detik kemudian kedua matanya membulat.

"Cih, kau juga baru tahu yah? Park Jimin menghancurkan perusahaan ku sialan!" Murka Namjoon. Hoseok meremas berkas tadi dan rahangnya mengeras. 

Hoseok menatap Namjoon nyalang.

"Bukan dia yang menghancurkan perusahaanmu."

"Ck, tentu saja seorang sahabat akan menutup kebusukan sahabatnya sendiri. Menyedihkan sekali kau ini."

"Bukan Jimin yang menghancurkan mu brengsek!!"

Buakk!

Karena kesal Hoseok langsung saja melayang satu tinjuan di pipi Namjoon. Hoseok melonggarkan dasinya dan menarik lengan kemejanya sampai siku.

"Kenapa? Ingin melawan? Coba saja. Ini bukan pertama kalinya kita berkelahi kan.Aku tidak takut dengan pengecut sepertimu." Ejek Hoseok. 

Klek

Baru saja Namjoon akan membalas namun seseorang membuka pintu ruangan itu. Dengan terpaksa Namjoon mengurungkan niatnya untuk membalas meninju wajah Hoseok.  Namjoon keluar dari ruangan kerja Hoseok dan menatap tajam orang yang membuka pintu tadi. Sedangkan yang ditatap hanya santai saja.

Saat Namjoon keluar Hoseok menatap orang yang membuka pintu tadi.

"Ada perlu apa kemari,,?"

"Aku bosan dirumah oppa. Oppa sendiri,, kenapa tidak pulang ke rumah 2 hari ini..?"

"Banyak kerjaan, Eunji-ah. Kau darimana..?"

Eunji menghela nafas dan memilih duduk di sofa ruang kerja Hoseok.

"Dari rumah teman. Ah, yang tadi itu siapa? Oppa habis meninjunya kan? Pipi kanannya merah tuh,,"

"Tidak perlu tahu. Kau masih kecil."

"Cih, menyebalkan sekali!"

~ ~ ~ ~

Yoongi menutup telfonnya yang baru saja tersambung dengan Jimin. Beberapa jam yang lalu habis bercinta Jimin memutuskan untuk pulang dan mengurus perusahaan. Sepertinya hubungan mereka kembali baik lagi seperti sebelumnya. 

Yoongi tersenyum geli mengingat dulunya yang berpikir kalau dirinya hanyalah budak sex dari seorang Park Jimin. Dan sekarang mereka resmi menjadi sepasang kekasih. Semburan merah muncul di kedua pipinya hanya karena mengingat wajah Jimin.

Hari ini setelah Jimin selesai dengan pekerjaannya dia akan mengajak Yoongi jalan-jalan. Yoongi memutuskan untuk keluar ke supermarket dan membeli beberapa bahan makanan untuk membuat bekal.

"Umm,, Jimin suka dengan nasi goreng kimchi. Ah! Aku rasa itu saja yang aku buat,, umm akan bagus kalau ada omelet kesukaan ku juga."  Gumam Yoongi saat di supermarket.  Dia pun menuju kasir dan membayar belanjaannya.  

Selama di jalan Yoongi tak henti-hentinya tersenyum sendiri. Saat sampai di apartemen Yoongi memulai membuat bekal untuk kekasihnya. Dia membuatnya dengan telaten dan berharap Jimin akan menyukainya.

~ ~ ~ ~

Jimin menatap fokus karyawan yang sedang mempresentasikan idenya di rapat kali ini.  20 menit berlalu dan rapat itu berakhir. Jimin meregangkan badannya dan menatap jam yang sudah pukul 4 sore itu.

Master Jim ? [END]Where stories live. Discover now