11

10.8K 1.2K 130
                                    

"Keparat!"

"Apa kau tidak puas mengumpat seperti itu terus,,?"

Hoseok mendecih kesal dan sesekali melirik ke arah seseorang yang ia ajak adu tinju itu. Hoseok dan namja itu sedang berada di dalam cafe. Sepertinya kesalahpahaman mereka hampir selesai.

"Jadi, kau Kim Namjoon,, apa perihal mu mencari Yoongi,,?"

"Sudah kukatakan hal itu adalah privasi."

"Sepertinya kau tidak ingin diberitahukan dimana dia berada."

Namjoon tersenyum remeh dan kembali menatap Hoseok dengan tajam.

"Yoongi adalah tunanganku. Aku datang untuk menjeleskan apa yang sebenarnya terjadi saat hari H pernikahan kami!"

"Biar ku tebak.. Kau pasti meninggalkannya,,? Benar kan,,?"

Namjoon tak menjawab ia lebih memilih menatap ke arah yang lain. Hoseok tahu seluk beluk kehidupan Yoongi terkecuali tentang pria tua yang mengaku mengaku sebagai ayah Yoongi. Hoseok tahu betul pria berengsek di depannya ini meninggalkan Yoongi di hari H pernikahan mereka.

"Kau tahu? Sepertinya terlambat bagimu untuk bertemu dengan Yoongi. Yoongi sudah bersama dengan yang lain." ujar Hoseok. Dan bisa ia lihat raut wajah Namjoon yang tiba-tiba kusut.

"Aku tidak peduli dengan hal itu. Yoongi masih menjadi milikku selama aku tidak pernah mendengar dia mengucapkan Saranghae di Namja lain!"

"Kau memang bajingan, Namjoon!"  batin Hoseok.

Namjoon langsung melenggang pergi meninggalkan Hoseok sendiri. Hoseok berkelut di dalam pikirannya. Tanpa mereka sadari seseorang di belakang mereka ternyata tidak sengaja mendengar apa yang mereka bahas.

Bambam menutup mulutnya rapat-rapat dan menyembunyikan kepalanya di balik majalah.

"Mwoya!? Kim Namjoon mantan tunangan Min Yoongi!? Dan ia kembali ke seoul!? Aishh!!! Jimin Hyung pasti mengamuk kalau dia tahu tentang ini,,!!"   batin Bambam kacau.

"Yak! Bambam! Ini pesanan mu! Kenapa kau menutup wajahmu dengan majalah?"

Bambam terkejut mendengar Zelo yang sudah ada di depannya dengan pesanannya. Terpaksa ia menurunkan majalah itu dan beruntung baginya Hoseok sudah pergi.

"Ada apa dengan wajahmu itu? Kalau kau menekuknya sekali lagi maka aku yakin tidak akan ada yang mau denganmu!" ejek Zelo.

"Aishh! Diamlah! Aku sedang memikirkan sesuatu,,!"

"Sesuatu apa,,?"

"Jimin Hyung harus tahu tentang ini!" 

Bambam kemudian mengambil ponselnya dan mulai menelfon Jimin. Namun, nomor itu tidak aktif. Bambam mendecih kesal.

"Aishh!! Di saat-saat seperti ini kemana si cimol itu,,!?"

~ ~ ~ ~

Yoongi mengeluh kesakitan merasakan bagian bawahnya yang sepertinya sudah robek. Dia ingin bangun namun sebuah lengan kekar menahannya. Lengan itu milik Jimin. Jimin terus memeluknya dengan erat dan menyandarkan kepalanya pada punggung Yoongi.

Tanpa sadar Yoongi tersenyum kecil dan ia makin menenggelamkan badannya dalam pelukan Jimin. Yoongi bisa melihat perbedaan kulitnya dan kulit Jimin. Kulit Jimin sedikit gelap dengan kulit pucat miliknya.

Dan deru nafas Jimin begitu tenang. Deru nafas yang tenang itu membuat semburan merah di pipi Yoongi muncul.

Entah kenapa saat ini Yoongi merasa nyaman. Mungkin karena Jimin tertidur dia jadi tidak kasar seperti kemarin. Dia ingin membangunkan Jimin namun sepertinya tidur Jimin sangat nyenyak.

Master Jim ? [END]Where stories live. Discover now