15

9.3K 1K 44
                                    

Angin bertiup dengan lembut. Menyapa wajah pemuda manis yang sedang duduk di halte.

Menunggu sebuah kabar.

Kabar yang sudah lama ia nantikan.

Yoongi, namja itu sesekali menghela nafas kecil mencoba untuk menghilangkan rasa gugupnya.

Pagi-pagi sekali ia mendapatkan kabar lewat pesan. Mantan tunangannya kembali ke Seoul setelah sekian lama. Entah dari siapa pesan itu namun yang pastinya perasaan Yoongi sedang berkecamuk sekarang.

"Apa dia sudah melupakan ku..?"

",, apa dia sudah menikah..?"

"Apa dia sudah memiliki waktu bahagia dengan keluarga kecilnya..?"

Pertanyaan itu terus menerus memenuhi kepala Yoongi. Sudah pukul 08.30 dan tak ada tanda tanda siapapun yang akan menemuinya di halte.

"Apa pesan tadi hanya candaan yah..?" pikirnya. Karena pesan tadi Yoongi melupakan sosok yang masih tertidur pulas di ranjangnya. Ia bahkan tidak sempat memberi tahu Jimin jika dia akan ke halte.

Tak lama kemudian 1 mobil hitam terparkir tak jauh dari halte. Dari mobil itu keluar seorang namja dengan setelan jas yang rapi.

Yoongi menelan ludahnya dengan susah payah saat namja itu mendekatinya.

"Min Yoongi..?" tanya namja itu. Yoongi menjawabnya dengan anggukan.

"Perkenalkan, aku sekretaris dari Tuan Kim Namjoon, Park Chanyeol imnida."

"Ah ne-- apa kau yang mengirimkan pesan itu padaku..?"

"Benar, pesan itu dariku. Tuan Namjoon sudah kembali ke Seoul seminggu yang lalu. Tuan sendiri menyampaikan kalau dia sangat ingin bertemu dengan anda." jelas Chanyeol.

Hatinya memanas begitu mendengar penuturan namja di depannya. Baru saja Chanyeol akan beranjak pergi, Yoongi berdiri dan menahan kepergiannya.

"Biarkan aku bertanya satu hal padamu."

"Silahkan."

Yoongi menarik nafas, sedikit mendongak menatap wajah Chanyeol.

"Bagaimana kabar Joonie,,?" tanya Yoongi.












Ada helaan nafas sedikit sebelum Chanyeol menjawabnya.

"Tuan Namjoon baik-baik saja." jawabnya.

~ ~ ~ ~

Jimin menatap sisi ranjang yang kosong. Ia tahu Yoongi baru saja pergi tanpa pamit padanya. Dengan berat ia mengankat tubuhnya beranjak dari kasur. Jimin membuka lemari Yoongi dan menatap beberapa pakaian.

Jimin kemudian mengambil ponselnya dan menekan satu nomor. Tak lama nomornya pun terhubung.



"Ah, Tuan Choi- ini aku Park Jimin. Aku ingin membeli beberapa pakaian dari tokomu. Pakaian ini untuk kekasihku."

"Tentu saja Jimin. Kami punya pakaian yang cantik dengan kain lembut, dan pastinya cocok dengan kekasihmu."

"Arra, ah kekasihku adalah namja. Kau harus tahu itu."

"A-ah,, b-baiklah.."

"Aku ingin kualitas yang terbaik. Pastikan semuanya sesuai seleraku, ok? Dan juga aku meminta 1 boneka kumamon."

"Baiklah Jim, tapi bagaimana dengan-"

"Tidak usah beritahu. Wanita itu bukan ibuku."

Master Jim ? [END]Where stories live. Discover now