MOMENT V

1.4K 197 6
                                    

Hari ini hari kedua kami terpisah jarak yang jauh. Seharusnnya ini menjadi hal yang biasa. Karena ini bukan pertama kalinya kami berjauhan. Biasanya hari - hari yang sibuk akan mengalihkan rasa rinduku darinya. Namun tidak. Hari ini adalah hari peringatan 1 tahun mangkatnya Raja yang kami cintai. Jadi semua kegiatan dan jadwalku akan kosong untuk sementara. Mungkin akan tetap ada kegiatan tapi tidak akan sesibuk biasanya.

Dan kalian tau. Sedikit saja ada ruang kosong waktuku. Aku akan memikirkannya.

Apakah dia baik - baik saja? Apakah dia makan dengan benar? Apakah disana hujan? Karena disini hujan turun begitu deras. Seakan ikut berduka akan mangkatnya Raja kami satu tahun yang lalu. Dan turut membuat hatiku begitu gelisah.

Kupandangi langit kelabu dari jendela kamar. Suasana yang begitu sepi membuat ritik hujan terdengar jelas. Menambah syahdu suasana sore ini.

Tiba - tiba kudengar ketukan di pintu kamarku

"masuk, tidak dikunci," sahutku karena begitu malas beranjak dari sofa kamar

Terlihat kepala adikku menyembul dari balik pintu "sedang apa p? merindukan Bbas?" tanyanya sambil menunjukkan deretan gigi putihnya padaku.

Aku tidak menjawab dan kembali fokus memandangi hujan diluar sana.

Dia menghampiriku dan duduk di sofa sebelahku sambil mengarahkan handphonenya kepadaku. Apa yang dia lakukan?

"apa yang kau lakukan mengarahkan handphone mu padaku seperti itu?" tanyaku

" kau sedang mengambil fotoku secara diam - diam ya?" imbuhku dengan curiga

Dia hanya nyengir lebar dan terlihat menahan tawa

'kenapa dia galak sekali p, dan benar - benar seram jika wajahnya begitu,kkk'

Terdengar suara orang berbicara dari handphone nya, yang membuatku semakin curiga

"ya.. apa yang sedang kau lakukan," kataku sambil meraih handphone di tangannya dan tawanya pun pecah.

Kulihat layar handphone miliknya dan muncul wajah seseorang yang kurindukan. Astaga, kalian bisa menebaknya sekarang. Dia melakukan vcall dengan Bbas secara diam - diam.

Kuubah arah kamera menjadi kamera depan. Kupandangi wajah bocah lelaki yang begitu aku sayangi. Dia tengah tersenyum dan terlihat sanggul di kepalanya. Begitu lucu.

"Bbas.. apa yang kau lakukan?" tanyaku sambil mengernyitkan keningku "kau melakukan vcall dengannya dan tidak membalas pesanku seharian?"

'kkk.. maafkan Bbas, P," jawabnya "bbas hanya merindukan P, dan terlalu malu untuk melakukan vcall duluan. Hehehe," imbuhnya membuatku frustasi. Tck tck tck.

Memang sih hubungan kita masih baru, tapi tidak sebaru itu. Kenapa dia harus malu melakukan vcall dengan kekasihnya sendiri. Hahh.. anak ni begitu manis.

Kembali kudengar suara pintu dan kali ini suara pintu yang ditutup. Ternyata adikku sudah keluar dari kamarku tanpa kusadari.

Ini selalu terjadi jika aku dengannya atau melihatnya. Aku akan melupakan dunia disekitarku.

Kukembalikan perhatianku pada layar handphone ditangan," kekeke, kau ini manis sekali Bbas,"

"apa kau sudah makan? Apa kau baik - baik saja?" tanyaku padanya.

Terlihat senyum manis kembali terukir dibibirnya 'tentu saja sudah P. Bbas kan harus menjaga diri baik - baik selama jauh dari P'God' jawabnya begitu manis hingga membuatku terkekeh pelan.

"apakah kamu ada jadwal setelah ini?" tanyaku

'hmmm.. P'Oh bilang tadi scene terakhirhu untuk hari ini. Jadi tidak." Jawab Bbas sambil mengerucutkan bibir merah ya. Astaga ini godaan yang berat, hahh.

'ahh.. aku hanya perlu melepas sanggul kepala ini dan mandi. Memangnya kenapa P?' ia bertanya

"hmm.. tidak apa - apa. Hanya saja p masih rindu dan ingin berbicara denganmu," ucapku. Dan lihatlah, pipinya mulai memerah. Dia ini gampang sekali malu, padahal dia tengil sekali kalau dengan orang lain. Hal itu yang membuatku merasa begitu special.

'ba.baiklah p, tapi aku harus mandi dulu jadi a.."

"tunggu Bbas, kau tidak perlu mematikan sambungan ini.. biarkan saja sampai kau selesai mandi," potongku.

Terlihat Bbas tersenyum malu sambil menggelengkan kepalanya mendengar permintaanku.

...

Dan begitulah, aku menghabiskan soreku di hari hujan, melakukan vcall dengan bocah manis kesayanganku.

_God_

sudutpandang...

Diluar pintu terlihat seorang gadis tengah menempelkan telinganya dipintu kamar sang kakak. Sambil berusaha keras menahan kikikan.

Dia hanya menggelengkan kepalanya heran. Mendengar percakapan kakak semata wayangnya dengan sang kekasih hati. Bagaimana bisa sang kakak yang begitu dingin menjadi semanis ini kkk..

Ahh biarlah P'God menikmati sorenya, karena handphonenya dipakai sang kakak akhirnya dia memutuskan untuk menghabiskan sore bersama Munich si kucing kesayangan.

...

MOMENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang