NO MOMENTO? NAHH.. HE'S SICK..

1.1K 167 22
                                    

God memandangi jalanan yang kini telah basah diguyur hujan. Kemudian menerawang ke atas gelap nya awan yang menutupi langit kota Bangkok.

"Hahh..." dihelanya nafas berat sebelum kembali memperhatikan layar telepon genggam miliknya. Disana, terpampang pesan dari manis pria yang begitu dicintainya.

'P'God, jangan lupa makan dan beristirahat. Su Su na.'

God mengusap rambutnya kasar.

Ini adalah hari ketiga, dia tidak bertemu dengan kekasihnya. Dan merupakan tiga hari yang sangat berat untuk dilaluinya. Kesibukan mereka membuat waktu kebersamaan mereka semakin sedikit.

"God, kau ini kenapa Nong?" kudengar suara P'Goh bertanya padaku. Mungkin karena melihatku menghela nafas berat sedari tadi.

Aku hanya menggeleng tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Terlalu malas dan tidak bersemangat. Begitu besar pengaruh Bbas untukku, sehingga bisa membuatku seperti ini.

Hari ini, aku tidak memiliki jadwal khusus selain pemotretan dan jadwal kuliah. Ada kemungkinan aku akan pulang lebih awal. Mengingatnya memberikanku sebuah ide. Ide cemerlang untuk mengejutkan kekasihku.

"Hmm.. P'Goh. Jam berapa jadwalku akan berakhir hari ini?" Tanyaku pada P"Goh, yang ini mendongakkan kepala memandangku.

"Kau hanya ada jadwal untuk pemotretan hari ini setelah kuliahmu berakhir. Jadi mungkin kau akan bisa pulang sebelum waktu makan malam," Jawab P'Goh setelah mengecek kembali jadwalku diidalam smartphone miliknya.

"Oke... setelah mengantar P'Goh kembali ke kantor aku akan pulang."

"Hmmm... Aku mencium sesuatu disini nong. Sepertinya kau akan mengisi kembali energi dalam tubuhmu hmm?" goda P'Goh padaku.

"Awww P... "

"Kau tidak perlu mengantarku God. Aku akan meminta P'Ake untuk membawakan mobilmu ke kampus nanti. Jadi kau tidak perlu mengambilnya ke kantor dan aku akan kembali bersama P'Ake" Jawab P'Goh yang membuatku sedikit tidak enak.

" Maafkan aku karena merepotkan P. Tapi aku sungguh - sungguh berterimakasih hehe..." Jawabku sambil tersenyum lebar.

"Hentikan, bibirmu bisa sobek." ucap P'Goh sambil menggelengkan kepala.

...

Kuliahku ternyata berakhir lebih awal. Aku bisa kembali pulang bahkan ketika jam belum menunjukkan pukul 7 malam.

Setelah berpamitan dengan semuanya, kulangkahkan kakiku menuju mobil dengan ringan. Entah kenapa membayangkan bertemu dengan bocah manisku bisa membuatku begini bersemangat. Sebelum menlajukan mobilku ke apartemen Bbas, aku memutuskan untuk menelpon P'Oh. Memastikan bahwa saat ini Bbas tidak memiliki jadwal dan tengah berada di rumah. Tidak lupa memberitahunya untuk tidak memberitahu kekasihku itu. Aku ingin membuat kejutan.

Setelah P'Oh menjawab oke dan mengakhiri sambungan telepon kami, akupun melaju ke apartemen kekasihku.

Setelah bergelut dengan macetnya jalan dan derasnya hujan, akhirnya aku sampai di tempat Bbas. Kulangkahkan kakiku menuju lift yang akan membawaku menuju kamar bocah terkasihku. Ketika pintu lift terbuka, dan hendak melangkah masuk. Kurasakan handphone disakuku bergetar.

"Khun Mae??" bisikku ketika kulihat Caller ID di layar.

"Hello khab.. "

"Hello son. Dimana kau sekarang?" terdengar suara khun mae diseberang telepon.

"God berada di condo Bbas mae," jawabku

"Awww... bagus. Lebih baik memang kau menemui Bbas. Karena mae lelah dengan kamu yang uring - uringan tiga hari ini. "

MOMENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang