SILENT MOMENT..

1K 158 23
                                    

Kupandangi wajah tampan pria yang saat ini tengah terbaring lelap disisiku. Kusingkirkan anak rambut yang jatuh kematanya yang terpejam. Guratan lelah tergambar jelas dibawah kelopak matanya. Dan senyum dibibirkupun merekah.

Pria ini, disibuk dan padat harinya, selalu saja memiliki waktu untukku. Selalu meluangkan waktu untuk mendengarkan keluh kesahku. Selalu terlihat kuat dan tegar luar biasa untukku.

Sama seperti hari ini. Dihari liburnya yang tidak benar - benar libur, P'God datang ke condo setelah mendengar kabar dari P'Oh bahwa aku sudah pulang. Merebahkan diri diranjangku dan mendengarkan semua celotehku setelah kami membersihkan diri. Aku hanya terkekeh saat mengingat P'God yang berusaha membuka matanya untuk mendengarkan curhatku namun gagal.

Terdengar sayup - sayup lagu lembut dari handphonenya yang mengisi keheningan dikamar ini. Satu lagi tanda perhatian P'God padaku. Dia yang menyukai Electronic Dance Music, akan memutar lagi - lagu jazz lembut ketika sedang bersamaku.

Kuelus lembut wajah P'God yang tidak pernah membuatku bosan. Acara "Mari Memandangi Kekasih Tampanku" ini bukanya yang pertama kali kulakukan. Apalah dayaku yang tidak pernah puas mereguk pesonanya.

P'God yang kuat akan berubah begitu manis dan imut saat tertidur. Dengan bibir yang sedikit terbuka, tanda bahwa P'God telah tertidur lelap. Dengan wajah teduh dan rileks yang membuatnya terlihat semakin tampan. Ketampanan yang manusiawi. Bukan seperti dewa - dewa romawi yang selalu dielu - elukan fansnya selama ini.

Tanpa sadar, jari - jari nakalku mengusap bulu matanya yang meski tidak selentik milikku, tapi terlihat pas dengan wajahnya yang kokoh. Ahh.. Maafkan aku jika P P bosan denganku yang terus - terusan memujinya. Tapi mau bagaimana lagi? itu kenyataan kan. (me : setuju nak...)

Kurasakan gerakan gelisah P'God yang menarikku keluar dari lamunan.

"Bbas bodohhh.. tentu saja P'God terusik. Itu geli bodoh.." bisikku perlahan sambil menarik tanganku dari kelopak mata P'God.

Dan ketika P'God sudah kembali tenang, kucondongkan tubuhku untuk mengecup lembut bibirnya sebelum memutuskan bergelung disampingya dan tidur.

...

Keesokan paginya

Kurasakan kecupan - kecupan lembut diwajahku. Kening, mata, hidung , pipi dan bibirku.

Kucoba membuka mataku dengan sedikit sulit. Tentu saja, karena acara "Mari Menonton blablabla" semalam membuatku tidur jam 2 pagi.

Kulihat wajah tersenyum P'God diatasku, ketika mata ini berhasil kubuka melawan silaunya cahaya.

Pria ini, terlihat bagaikan dewa yang turun ke bumi. Begitu tampan dipagi hari. Dengan rambut acak - acakan dan wajah secerah matahari itu sendiri. Benar - benar menyilaukan.

"Pagi Bbas.." bisiknya sambil mengecup singkat bibirku.

Refleks tanganku menutup mulut ketika ingat kalau aku belum menggosok gigi.

"P'God.. Jorok. Bbas belum gosok gigi." ucapku dibalik bungkaman tanganku.

P'God yang mendengarnya hanya terkekeh dan menciumi seluruh permukaan wajahku kecuali bibir karena terhalang telapak tanganku. Kemudian tangan jahilnya mulai menggelitiku hingga aku berteriak memohon untuk berhenti. Namun, P'God tidak mendengarkanku sama sekali. Akhirnya kupukul tubuh kekar itu dengan bantal, guling dan apapun yang berada disekitarku.

Setelah beberapa saat, pertarungan kami berakhir dengan kondisi tempat tidur yang bak kapal pecah. BERANTAKAN.

Engahan dan tawa masih saja terdengar dari bibir kami yang terbuka, seolah berlomba menghirup oksigen sebanyak - banyaknya. Terdiam sebentar. Dan kembali tertawa.

Ditengah tawa, kurasakan tangan P'God meraih dan membawa tubuhku dalam dekapannya, yang membuat tawaku terhenti.

"Bbas.. " bisik P'God sambil mengecup ujung kepalaku lembut.

"Hmmm..." jawabku

"Bbas.." bisik P'God lagi

"Iya P..." jawabku sambil mendongakkan wajah kearahnya, satu - satunya bagian tubuh yang bisa kugerakkan karena dekapannya yang kuat meski dalam posisi berbaring seperti ini.

"Bbas..." dan P'God masi saja membisikkan kata - kata yang sama.

"Ada apa P'God?" tanyaku mulai bingung.

Mendengar pertanyaanku, P'God menundukkan kepalanya kearahku sehingga mata kami bertemu pandang.

Tiba - tiba P'God mengecup hidung dan melumat bibirku perlahan. Ciuman ini berbeda, berlangsung lama. Kututup kedua mataku, aku merasa P'God ingin menyampaikan sesuatu tapi aku gagal memahaminya.

Kuulurkan tangaku untuk mendekap tubuhnya, ketika tangan P'God tidak lagi memelukku.

Setelah ciuman kami berakhir, P'God mengecup bibirku singkat.

"P mencintai Bbas.." bisiknya sambil menangkup pipi dan menatap mataku dalam.

Mendengarnya, mau tidak mau senyum tersungging dibibirku. Kebahagiaan memenuhi relung hatiku.

"Hmm.. dan tentu saja Bbas juga sangat mencintai P'God.." jawabku sambil mengecup lembut telapak tangan P'God. Dan kulihat senyuman itu terpancar bahkan dari mata lembutnya.


Ahh.. Jika saja pagi hari selalu seindah ini. Aku rasa, aku akan mampu menghadapi jadwal sepadat apapun dan hari seberat apapun.


_Bbas_

MOMENTWhere stories live. Discover now