MOMENT X (18+)

1.9K 198 44
                                    


"You read this on your own risk, sweetheart" _Ting -3-_


...

Aku tidak bisa menahan senyumku hari ini. Bahkan ketika event berlangsung, hingga membuat P'August menggodaku.

"Apakah dia selalu seceria ini Tee?" ia bertanya pada P'Tee tapi aku tau dia bermaksud menggodaku dengan pertanyaan itu.

P'Tee yang mengetahui maksud P'August itu hanya tertawa kecil. "Tidak juga P. Tidak separah ini kekeke." Jawabnya.

Aku yang mendengar percakapan mereka hanya menjulurkan lidah tidak perduli karena hatiku yang terlalu berbunga - bunga. Tidak ada satu hal burukpun yang mampu mengubah mood baikkku hari ini. Aku harap tidak.

Salahkan P'God untuk senyumku yang terus menguar hinga pipiku terasa pegal. (me : daripada nyalahin, aku lebih mau berterimakasih sama P'God, nong). Ugh, aku tidak pernah membayangkan P'God yang semanis itu. Dia tidak terlihat seperti type yang manis. Tapi nyatanya, dia adalah orang paling romantis iyang pernah ku kenal.

Jarang berbicara, tapi suka melucu. Sangat cuek, tapi perhatian sekali padaku. Seolah lupa, tapi suka memberiku kejutan kejutan kecil hingga kejutan semengejutkan hari kemarin.

Oh sial, pipiku nyaris kram rasanya. Ah, tapi siapa yang peduli. Terus kusunggingkan senyum yang jika aku tidak begitu imut,kata P'God, aku akan terlihat begitu bodoh.

-flashback-

Hari ini setelah menyelesaikan jadwalku yang tidak terlalu padat, kuputuskan untuk kembali ke apartemenku. Tidur awal sepertinya menggiurkan. Setelah berterimakasih kepada P'Oh karena telah mengantarkanku pulang dan mengucapkan selamat tinggal, kulangkahkan kakiku memasuki lift dan meluncur menuju lantai tempat kamarku berada.

Setelah melangkahkan kaki memasuki apartemen yang gelap, kunyalakan lampu sambil melangkahkan kakiku menuju kamar dan bersiap untuk mandi. Semakin cepat aku berbenah, semakin cepat pula aku tidur dan beristirahat, pikirku.

Namun mataku membelalak karena terkejut ketika aku membuka pintu kamar. Disana, diatas kasurku, seseorang terlihat tengah tertidur nyenyak bergelung di bawah selimut.

Kenapa aku tidak melihat sepatunya didepan tadi ya? Atau aku kurang memperhatikan karena sudah terlalu mengantuk?

Dan astaga, sekarang rasa kantukku hilang sama sekali. Melihat pria yang kucintai terbaring begitu damai dalam tidurnya, setelah hampir seharian kita tidak bertemu dan hanya bertukar pesan singkat. Membuat mataku enggan terpejam.

Kuurungkan niatku untuk mandi dan kuhampiri P'God. Kududukkan diriku perlahan disisi kasur tempatnya berbaring. Kuamati wajah sempurnanya dan kusisihkan anak rambut yang jatuh menutupi matanya. Sungguh, dia adalah pria paing tampan yang pernah kutemui. Demi semua dewa di luar sana. Ketidaksempurnaannya membuatnya menjadi lebih sempurna. Membuatnya lebih menarik dan diridukan, olehku.

Kulihat garis - garis lelah yang mulai muncul di sekitar lingkar matanya. Tidak mengherankan, mengingat dia bekerja dengan jadwal yang membabi buta akhir - akhir ini.

Dia sudah banyak berubah dari pertama aku mengenalnya. Dari pria yang mencintai tidur, menjadi pria yang nyaris melupakan kasur kekeke.

Kuperbaiki selimut yang menutupi tubuhnya, dan kulangkahkan kakiku ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhku.

...

Lama kuhabiskan waktu di kamar mandi, karena daripada melakukan mandi cepat dengan shower, kuputuskan untuk berendam dan merilekskan otot - otot kaku ditubuhku. Kubebatkan handuk ditubuhku setelah membilas bersih sisa sabun yang menempel.

MOMENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang