MOC [Part 9]

2.8K 330 39
                                    

Suara nyaring terdengar dari sepatu yang beradu dengan lantai, suara itu memenuhi ruangan dalam penthouse itu.

Sura itu terdengar beriringan dengan langkah kaki cepat dari Bas yang terlihat sangat terburu-buru, ia sudah mengenakan seragamnya dengan rapi dan tas yang tergantung di bahunya.

Bas menghentikan langkahnya dan beralih menyebarkan pandangannya mencari seseorang.

"Godt" Teriak Bas memanggil godt, tidak ada jawaban "Godt dimana kau?" lanjutnya lagi bersamaan ia melangkah ke arah kamar Godt

"Godt kau di dalam?" tanya Bas di depan pintu kamar Godt tapi masih tidak ada jawaban

"Ck, ke mana dia pagi-pagi seperti ini...yah sudah lah aku tak memiliki waktu sekarang" Bas memalingkan wajahnya dari pintu di depannya, beralih mulai berlari kerah pintu. Tapi tanpa perkiraan...

"YAAH! KAU MENGAGETKAN KU!" Bas berteriak saat tanpa ia sadar pintu itu kini terbuka tepat saat ia akan meraih daun pintu pintu itu. Godt tersenyum geli di balik pintu itu

"Kenapa kau?" tanya Godt melihat aneh Bas yang kini memegang dadanya

"Kau mengagtkan ku!" Pekik Bas keras, menatap Godt Kesal

"Eii, siapa yang tau kau ada di balik pintu" kata Godt seraya ia melepas sepatunya sementara Bas terus mengatur napasnya.

"Joging?" tanya Bas saat ia melihat Godt yang memakai celana olah raga dan T-Shirt putih sekarang , ini adalah style Godt yang paling sederhana yang pernah ia lihat.

"Em" Godt mengangguk "Ah ini untuk mu" lanjutnya lagi, Bas mengerutkan dahinya bingung. Mata besarnya menatap satu tangkai bunga berwarna kuning di tangan Godt

"Ambil lah" kata Godt menyodorkan bunga itu lebih dekat pada Bas

"Untuk apa?" tanya heran Bas

"Ck..Ini bunga untuk mu" kata Godt dengan penekanan, tapi bukanya Bas mengambil bunga itu ia malah semakin menatap Godt heran, untuk apa memberinya bunga? Aku bukan perempuan Itu yang Bas pikirnya

"Sigh" Godt menghela napasnya "Ada toko bunga yang baru buka dekat gedung tempat kita ini, aku melihat bunga ini dan teringat padamu, dan aku membelinya satu" kata Godt menjelaskan "Jangan salah paham, bunga ini tak memiliki arti" lanjutnya "Jika kau tak ma..."

"Siapa yang salah paham" Kata ketus bas memotong perkataan Godt. Tangannya meraih bunga itu dengan cepat, kakinya melangkah keluar dengan cepat pula, mencoba menghindari Godt secepat mungkin.

Tanpa Bas sadari Godt kini menyeringai menatap kepergiannya.

Bas menggenggam tangkai bunga itu erat, ia menarik napasnya panjang dan mengulurkannya begitu pelan. Perasaan aneh itu kembali merayap masuk kedalam hatinya. Hangat, nyaman dan mengelitik, sensai yang membuatnya gila.

"TING"

Suara lift terbuka,membuyarkan pemikiran Bas, ia keluar dan berjalan menuju mobilnya, pagi ini ia memiliki kelas penting jadi ia harus buru-buru ia tak ingin terlambat untuk kelas ini. Bas cepat mengendarai mobilnya keluar gedung itu. Ia mencoba mendorong semua perasaan itu mejauh seperti yang selalu ia lakukan akhir-akhir ini.

Tapi

Bas tiba-tiba menginjak rem dan memarkir mobilnya di samping jalan, matanya menangkap sesuatu yang menarik perhatiannya. Toko bunga yang Godt bilang tadi, Yeah toko bunga itu memang terlihat sedang mengadakan pembukaan yang besar, begitu banyak bunga-bunga di depan toko itu dan tentu begitu banyak pula orang-orang yang melihat toko itu juga.

Bas membuka pintu mobil dan melangkah keluar, ia berjalan menuju toko itu, entah kenapa ia penasaran dengan bunga yang ada di tangannya sekarang.

Langkahnya terhenti tepat di depan toko. Bunga-bunga berjejer di depannya. bunga-bunga itu terbagi menurut jenisnya dan warnanya. "Sangat indah' Pikir bas. Matanya menatap kagum bunga-bunga itu.

Miracle Or Curse [MOC] Where stories live. Discover now