MOC [Part 13]

2.4K 357 51
                                    

Flash Back

"Saat kau berjalan melawan takdir mu, semakin keras kau mencobanya, kesengsaraan lah yang akan menghampiri mu, rasa sakit akan datang padamu sebagai pengingat"

Godt menarik napas dalam, semua perkataan Ayahnya sungguh sangat mengganggu pikirannya sekarang. Beberapa hari lalu ia pergi ke rumah keluarganya dan berbicara dengan Ayahnya tentang rasa sakit yang kadang ia rasakan tiba-tiba dan mengenai Bas yang seolah mampu menghilangkan rasa sakit itu.

Ia berharap mendapatkan jawaban dan solusi dari ayahnya. Yeah ia mendapatkan jawaban dan solusi dari ayahnya tapi semua itu sungguh berbalik dengan harapannya. Dan kata-kata itu yang ia dapat sebagai jawaban.

Matanya masih terfokus pada ponsel di tangannya, perasaannya mulai tak enak setelah ia menelepon Bas beberapa saat yang lalau. Pikirannya menyebar dengan semua kemungkinan apa yang akan terjadi.

Godt memijat keningnya, kepalanya mulai terasa sakit sekarang. Seolah tak ada jalan lain lagi, taka ada jalan untuk ia keluar dari keadaan ini. Semuanya hanya berakhir pada takdir itu. Dan sekarang ia benar-benar mulai khawatirkan Bas

Ia lemparkan tubuhnya, beralih berbaring di atas tempat tidur, matanya melirik dua Khoper besar yang sudah siap ia letakkan di sudut kamarnya. Kemana perasaan excited yang ia rasakan saat mempersiapkan khoper itu, perasaan nya kini penuh dengan keraguan.

"ARRRGGGGHHH" teriak Godt Frustrasi. Ia menutupkan kedua tangannya pada wajahnya.

Sesungguhnya ini kesempatannya, ia mendapatkan izin dari ayahnya untuk kembali ke Paris, dan tentu karir dan mimpinya sudah menunggunya di sana. Kesempatan seperti ini tak akan ia dapatkan lagi.

Lusa adalah jadwal keberangkatannya, tapi perasaannya sekarang sangat kacau. Kepalanya di penenuhi dengan semua perkataan ayahnya, dan Bas.

'Jika rasa sakit itu aku rasakan karena penolakan ku, hal yang sama pasti terjadi pada Bas juga'.

Godt sangat yakin untuk hal ini.. Iya yakin Bas merasakan hal sama dengannya. 'Bukan kah kita berbagi takdir yang sama'. Pikirnya

Tapi satu hal yang membuat Godt semakin khawatir, Bas masih belum di beri tahu mengenai ini oleh keluarganya. Ia masih tak mengetahui apapun tentang takdir mereka, ia bisa membayangkan bagai mana frustrasi nya Bas sekarang dengan semua hal tak masuk akal ini.

Godt tak mengerti kenapa keluarga Bas menyembunyikan hal ini, sementara kedua orang tuanya malah sangat terbuka mengenai semua ini padanya.

"Apa yang harus aku lakukan sekarang?" Godt berbisik pada dirinya sendiri.

Godt tiba-tiba merubah posisinya, ia terduduk kembali, tangannya meraih ponsel miliknya dan mulai memanggil salah satu kontak di sana.

"Shawade khup.. tante aku ingin menanyakan sesuatu, tante tahu tempat Bas berkemah?"

.

.

.

Godt menarik napasnya dalam, ia menatap ragu apa yang ada di depannya, jalan tanah berbentuk tanga menajak. Ia mengembuskan napas panjang, ia merasa hal ini akan berat.

"Apa keputusan ku ini benar?" tanya dalam hati " Godt membuang napasnya lagi dan lagi, ia sungguh tak dapat mempercayai apa yang ia lakukan sekarang, setelah mendapatkan alamat tempat Bas berkemah dari ibu.bas. Godt tak berpikir panjang dan ia langsung pergi ketempatan Bas berada.

Entah sejauh apa jalan di depannya itu. ia tak membawa apa-apa dengan nya sekarang, ia masih mengenakan baju casual, jeans dan T-shit dan jaket bomber hitam serta topi hitamnya tak seperti orang-orang di sekelilingnya yang mengenakan baju khusus dan tas ransel besar di punggungnya, Godt terlihat terlalu stylish. Godt tak memperdulikan semua itu..

Miracle Or Curse [MOC] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang