MOC [Part 18]

2.3K 314 38
                                    

Suasana diantara mereka sangat diam, tak ada suara keluar dari keduanya. Hanya suara mesin mobil lah yang menemani mereka berdua.

Bas hanya menatap lurus melewati jendela samping mobil, dengan kepalanya menempel di sana. Bibirnya ia gulungkan bersamaan ekspresi nya yang mengerut.

"Bas kau baik-baik saja?"

"Em" jawab Bas pada Godt yang bertanya pada dirinya di balik setir kemudi.

"Kau yakin, sepertinya tak seperti itu?"

Bas membenturkan kepalanya pelan, kali ini keningnya berkerut sangat dalam. Godt melirikan matanya dan menatap khawatir.

"Bas?"

"Aku tak apa P'Godt" jawab Bas tanpa melepas kepalanya dari jendela

"Kau marah?"

"Tidak"

"sepertinya tak seperti itu.. kau tidak marah karena aku mengerjai mu tadi kan?" Tanya Godt mulai khawatir

"Tidak P'Godt"

"Ahh kau marah karena kita tidak langsung ke rumah keluargamu?" Godt menempikan mobilnya. Sikap Bas yang kembali dingin padanya sungguh membuatnya terganggu.

"Kenapa menepikan mobil?" tanya Bas. Ia mengangkat kepalanya dari jendela dan beralih memutar tubuhnya. Bas menatap Godt bingung.

"katakan apa yang terjadi? Kau marah karena kau harus ikut ke agency model P?" Godt menatap Bas serius. Bas menggeleng cepat.

"Terus Bas kenapa?" Godt kembali bertanya. Godt memincingkan matanya. matanya melihat sesuatu yang memacu kekhawatiran dalam hatinya semakin besar. "Bas kau sakit?" Godt dengan cepat meraih wajah Bas dengan kedua tangan besarnya. Meraba setiap inci wajah Bas. Mencoba merasakan suhu tubuh Bas karena kini wajah Bas sangat merah.

"Ph.hi...." suara serak Bas. Godt Semakin khawatir mendengar itu "Bas sungguh baik-baik saja" lanjut Bas dengan suara serak yang bergetar. Perlahan kedua tangannya meraih tangan Godt . Menurunkannya perlahan.

"Kau yakin? tapi wajah mu sekarang sangat merah Bas" Godt beralih meraih tangan Bas dan menggemgamnya erat. Matanya terus tertuju pada Bas dengan cemas.

Bas tersenyum dan menganggukkan kepalanya "Kita bisa pergi? Jika tidak cepat kita dalam masalah besar.. Ayahku sangat tepat waktu.... Jangan Khawatir Bas baik-baik saja.. wajah Bas merah mungkin karena terkena sinar matahari" kata Bas mencoba meyakinkan kekasihnya. Godt memicingkan matanya untuk sesaat, menatap Bas menyelidik. Tapi akhirnya hembusan napas panjang lolos dari pulutnya. Godt beralih mengacak rambut Bas gemas.

"Makanya jangan menempelkan kepalamu ke jendela, apa di luar sana ada yang lebih tampan dari P yang bisa kau lihat.... cukup P saja yang Bas lihat" kata Godt dengan serius tapi entah kenapa Bas ingin tertawa sekarang. Sangat lucu. Pria tampan di depannya ini kini mengatakan hal serius dengan wajah polosnya dan mata anak anjingnya, dia bahkan mengerucutkan bibirnya.

Godt Itthipat kau memiliki sisi ini juga.

"Em...em..." Bas bergumam. Ia menggoyangkan kedua tangan mereka. "Aku mengerti.. ayo berangkat" lanjutnya.

"Em" Godt mengangguk, tanpa melepaskan satu tautan tanganya dari tangan Bas ia kembali meraih setir mobil di depannya dengan satutangan lainya. Mulai kembali melajukan mobilnya.

Matanya melirik sebentar pada kekasihnya yang kini menatap lurus Jalan di depannya. Godt sesungguhnya masih ragu dengan keadaan Bas. Bas baik-baik saja. pikirannya terus mencoba positif.

Sementara Bas hanya mengambil napas dalam. Di dalam dirinya sungguh kini ia ingin berteriak se kencang-kencangnya. Sikapnya tadi pagi pada Godt sungguh diluar kendali nya. Ia solah tak berpikir untuk bertindak. Begitu gampang Bermanja-manja pada Godt yang notabene adalah kekasih barunya. Aku ingin membenturkan kepalaku sekarang. Malu...malu...bagai mana kau bisa bersikap seperti itu depan P'Godt. semburan merah pada wajahnya sungguh tak terelakan saat bayangan wajah Godt yang menatapnya terkejut masuk kembali dalam visi nya. Pasti P'Godt mengangap aku aneh. Bas kembali mengerutkan wajahnya

Miracle Or Curse [MOC] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang