MOC [Part 10]

2.6K 328 30
                                    

Kedua manik mata cokelatnya menatap lurus ke depan, menangkap pemandangan langit di balik dinding kaca tepat di depannya, pemandangan langit itu memberikan ketenangan untuk pikirannya.

Ruang luas yang membentang di atas bumi itu kini suah sangat gelap, titik-titik cahaya yang seakan berkelip menemani satu titik cahaya lain yang lebih besar menghiasi kegelapan malam di atas sana. Keindahan yang membuatnya melupakan sedikit beban dalam hatinya.

Tubuhnya ia istirahatkan, terduduk dengan bahu dan kepalanya menempel pada sandaran empuk kursi kerja putih miliknya. Kedua tangan dan kakinya ia biarkan tertarik gravitasi, kini ia hanya membiarkan tubuhnya di sana tak ada sedikitpun kekuatan dari otot-ototnya yang ia gunakan. Mencoba membuat tubuhnya rileks dan mendapat kenyamanan.

Tapi dari semua itu Pikirannya lah yang berkerja. Godt terus memikirkan kejadian yang ia alami beberapa waktu lalu. Perasaan sakit itu kini telah hilang. Seolah tak pernah ada rasa sakit di sana. Ia merasa benar-benar merasa sehat.

Kedua kelopak matanya ia tutupkan, napas panjang ia buang.

"Ahhhh! Semua ini tak nyata"

Suara lirih keluar dari bibirnya dengan keputusasaan mengiringinya, aliran bening air mata dari kedua mata yang tertutup itu kini melewati bibir tipisnya dan turun membasahi bahu lebar miliknya. Suara getaran dari gigi yang beradu menahan perasaan yang kini bergejolak dalam hatinya.

"Aku benci ini...akan aku pastikan menemukan variabel itu "

Flashback

Paris, sebelum kepindahan keluarga Itthipat

Godt melangkahkan kakinya cepat memasuki ruang kerja ayahnya, ia berdiri tepat di depan meja kerja ayahnya, menatap tajam ayahnya yang sedang bekerja di sana.

"Jelaskan, jika aku tidak mendepakan penjelasan aku tidak akan pergi dari negara ini selangkah pun" katanya tajam

Tuan Itthipat menghentikan pekerjaan, beralih mengangkat kepalanya, mendongakkan kepalanya menatap anaknya yang kini terlihat sangat marah menatapnya.

"Kau yakin?" tanya nya singkat dengan suara beratnya

"Iya" jawab Godt mantap

"Meskipun setelah kau mengetahui ini hidup mu akan berubah... meskipun kau menerimanya tau tidak hidupmu akan tetap berubah"

"Apa arti semua itu?" Kening Godt berkerut dalam, semua perkataan Ayahnya sangat tidak bisa di pahami.

"Aku tanya lagi pada mu, Apa kau siap mengetahui nya meskipun hal ini akan merubah hidupmu?" tanya kembali Tuan Itthipat sangat tegas, Godt menelan air liurnya, ia mengaku dirinya tidak benar-benar mengerti apa yang di maksud Ayahnya, tapi setidaknya ia mengerti jika alasan dari semua ini sangat berkaitan dengan hidupnya sendiri.

"Iya" Godt kembali menjawab dengan yakin "Jika ini mengenai hidupku justru aku harus tahu, apapun yang akan terjadi nanti" lanjutnya, Tuan Itthipat menghembuskan napas panjang ia menyerah setelah melihat sorot mata anaknya, kedua mata cokelat itu penuh keyakinan.

"Baiklah, tapi duduk dulu, ini akan sangat panjang" Tuan Itthipat berdiri dari duduknya mengajak Godt untuk di sofa ruangan itu.

"Pertama, aku ingin bertanya pada mu, apa kau percaya keajaiban dan takdir?"

Godt menatap Ayahnya bingung, "Keajaiban? Takdir?" Tanya Godt pada ayahnya yang kini duduk di sampingnya dan mendapatkan anggukan dari Ayahnya.

Ayahnya bukan type orang yang suka basa-basi, jika ia bertanya mengenai hal aneh ini padanya, Godt pikir hal ini pasti sangat penting.

Miracle Or Curse [MOC] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang