Orang itu

4.1K 471 62
                                    

Levi POV

"Si bodoh itu! Akan kucuci otaknya agar dia tidak bisa mengingat semuanya bahkan namanya! Tidak adil bila hanya aku yang dihapus!"

Berjalan melewati beberapa kamar hingga sampailah aku dikamar paling ujung atau kamar (y/n)

Tok tok

Tidak ada jawaban

"Si bodoh itu! Bukakan aku pintunya!!"

Ceklek

"Levi?" (Y/n)

Saat dia membuka pintu, entahlah? Dia terasa lain. Mungkin karena warna matanya dengan warna rambutnya yang berubah? Tetapi, ini bukan (y/n) yang kukenal

"Berapa kali harus kukatakan? Panggil aku captain!!"

"Iya captain." (Y/n)

"Ayo ikut aku."

"Kemana?" (Y/n)

"Mencoba mengembalikan ingatanmu yang hilang."

Kutarik tangan milik (y/n) berjalan menuju atap yang selalu dia habiskan waktunya disana

"Kenapa datang kesini?" (Y/n)

"Kau ingat disini?"

"Aku masih ingat, aku selalu datang kesini bersama seseorang tapi aku tidak tahu orang itu. Dia selalu datang kesini bila aku kesini. Dia selalu membantu setiap kesedihanku." (Y/n)

Entah kenapa saat dia mengatakan itu, aku berniat untuk tidak mengembalikan ingatannya

Tidak usah basa basi langsung saja tanyakan!

"Kau menyukai orang yang selalu ada saat kau bersedih?" Levi

Tampak (y/n) diam sejenak

"Kalau menyukai sih... aku juga tidak terlalu yakin." (Y/n)

"Kau bingung dengan perasaanmu sendiri?"

"Bisa dibilang begitu." (Y/n)

"Kau ingin mengingatnya kembali?"

"Tentu saja. Dia selalu ada setiap aku membutuhkannya." (Y/n)

"Aku tahu siapa orangnya. Dia selalu datang kesini bila kau sedang bersedih, dialah yang selalu melatihmu, dia juga yang selalu khawatir bila ada yang terjadi padamu. Tetapi orang itu tidak tahu dengan perasaannya sendiri."

"Bagaimana aku bisa mengenalnya bila dia belum menemuiku sama sekali? Kau bilang dia selalu khawatir bila ada sesuatu yang terjadi padaku? Atau dia telah meninggal?...." (y/n)

"Imajinasi terlalu jauh, bodoh! Dia sudah menemui saat kau masih pingsan. Dia sangat khawatir, aku yakin itu. Tetapi sikap dinginnya yang tidak kau tahu apa yang dipikiran orang itu."

"Aku belum terlalu paham..." (y/n)

"Yang jelas aku sudah memberikanmu petunjuk. Dan sekarang, kau hanya bisa menebak orang itu. Orang itu sangat dekat denganmu."

Aku beranjak dari tempat dudukku berniat pergi

"Aku pergi dulu... oh iya... umurnya sudah lebih tua dari pada wajahnya."

Aku pergi agar dia bisa merenung sendiri perkataanku

(Y/n) POV

"Apa yang dimaksud captain itu?"

"Dan apa juga yang dia maksud, umurnya lebih tua daripada wajahnya?"

"Mana mungkin ada orang yang awet muda."

Feeling [Levi X Readers] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang