Perebutan dinding Maria

3.7K 434 23
                                    

Chapter ini, gue bakal skip, jadi chapter ini gue bakal bahas langsung 'perebutan dinding Maria'

Soalnya kalau gue nulis, bakal panjang...

Maafkan author yang malas ini

Selamat membaca

...

Perebutan Dinding Maria

Author POV

Semuanya telah siap untuk pergi ke dinding Maria membawa kuda dan, pasokan makanan, alat 3DMG dan seragam yang memiliki lambang kebebasan

" Levi, regumu berada diformasi paling belakang." Erwin

"Aku sudah tahu." Levi

Mereka berjalan membawa kudanya agar tidak berisik pada malam hari

" (y/n), kau takut?" Armin

"Aku? Tentu saja tidak!" (Y/n)

"Bagaimana denganmu, Mikasa?" Armin

"Entahlah." Mikasa

Mikasa hanya menjawab pertanyaan Armin dengan wajah yang cuek, seperti itulah Mikasa

"Eren?" Armin

Armin menatap Eren dengan tatapan tidak percaya, bagaimana tidak? Eren saat ini bergetar hebat

"Eren? Kau baik-baik saja?" Mikasa

"Ya, aku baik-baik saja. Aku hanya kedinginan." Eren

Walaupun Eren menjawab seperti itu, ia masih bergetar hebat

"Kalau begitu, pakailah untuk sementara jubahku." Mikasa

Mikasa memasangkan jubahnya ke Eren, walaupun Eren sedang memakai jubahnya

Alhasil, Eren memakai 2 jubah

"Kau yakin?" Eren

"Jika ini demi keselamatanmu, aku tidak akan segan-segan mati hanya untukmu." Mikasa

"Tidak! Ambil saja! Aku hanya gugup!" Eren

"Pakai saja, aku ikhlas kok." Mikasa

Eren melepas jubah milik Mikasa dan memasangkannya pada Mikasa

Mikasa yang mendapatkan perilaku seperti ini langsung dari Eren, hanya bisa terpaku karena moment seperti ini sangat langka untuknya

"Hei! Tidak usah banyak bicara! Fokulah ke misi ini saja!" Levi

"Baik captain!" All

"Cih! Menyusahkan saja!" Levi

Waktu terus berlalu hingga pagi hari telah tiba

Para survey corps pun telag tiba di dinding Maria untuk memperebut kembal dindingnya yang telah dihancurkan

Belum ada tanda-tanda dari musuh

Semua orang telah bersiap menghadapi segala macam musibah

"Comandan! Kami belum melihat satupun musuh!" Armin

Erwin menatap Armin dengan wajah serius seolah memberikan harapan pada Armin

"Armin!" Erwin

"Ya?" Armin

"Jika aku mati hari ini, maka kau atau Hanji yang akan menjadi penerusku!" Erwin

"Eh? Sebaiknya anda jangan berfikir seperti itu!" Erwin

"Aku hanya memakai kata 'jika'. Jika saja hal itu terjadi." Erwin

"Tetapi? Kenapa comandan mempercayakannya padaku?" Armin

Feeling [Levi X Readers] (END)Where stories live. Discover now