[ uno ]

42.8K 7.4K 3.3K
                                    

cowok tujuh belas tahun bername-tag bae jinyoung itu menaiki tangga dengan terburu-buru. bukan karena takut telat atau apa—toh, ini masih jam setengah tujuh—melainkan, ada sesuatu yang mengejarnya.

"misi dong misi!" seru jinyoung sambil mengibaskan tangannya, menyuruh orang-orang minggir.

"yah mulai lagi dah si bae. cakep-cakep sableng."

haechan, salah satu teman sekelasnya yang kebetulan lewat hanya bisa geleng-geleng kepala ketika melihat tingkah laku jinyoung yang menurutnya luar biasa.

sementara jinyoung tidak begitu memedulikan perkataan haechan. cowok itu terus berlari hingga sampai di toilet dan masuk ke dalamnya.

"tan, plis ini mah. jangan ganggu gue, gue mau hidup tenang." jinyoung memohon-mohon sendiri di depan bilik ketiga dengan mata terpejam.

"p–please..ya?"

perlahan, cowok itu membuka matanya. namun, si lawan bicara—yang sebenarnya tidak terlihat—masih berdiri di depannya sambil berkacak pinggang.

di penglihatan jinyoung, orang itu—salah—hantu itu berupa sosok cowok seumuran dirinya dengan penampilan ala tarzan dan gigi gingsul yang terlihat jika ia tersenyum, tapi sayangnya si hantu tidak sedang tersenyum.

"nggak! kamu harus bantu saya dulu baru saya pergi." ujar si hantu.

kebiasaan, udah mati masih suka nyusahin orang idup. batin jinyoung

"y–yaudah. lo siapa? mau lo apa? dan jangan susah-susah, soalnya ngeribetin. kecuali kalo lo mau bayar gue." oceh jinyoung.

untungnya, tidak ada siapapun di toilet saat ini—kecuali sosok anak kecil yang sedang jongkok di pojokan sambil mendengarkan pembicaraan mereka. lee euiwoong namanya, meninggal karena terpeleset pipisnya sendiri.

"nama saya park woojin. tenang, saya cuma minta tolong beliin FG Troches aja kok, soalnya tenggorokan saya lagi sakit, kalau kayak gini saya nggak bisa ngerapp lagi."

"mana duitnya?" pinta jinyoung.

woojin terlihat kebingungan, masalahnya dia itu 'kan hantu. dan hantu mana punya duit?

"ck, dasar setan emang nggak mikir kalo mau minta tolong." sahut jinyoung lalu melengos pergi begitu saja.

"eh, tunggu dulu! nanti saya cari deh uangnya!" seru woojin.

setelah mengatakan itu, jinyoung tidak pergi ke kelas. ia malah melangkahkan kaki menuju lantai satu dengan woojin yang masih mengikutinya.

cowok itu membuka pintu berwarna putih yang bertuliskan uks. tanpa basa-basi, ia segera membuka kotak obat dan mencari apa yang woojin minta.

"nih! udah sana pergi, jangan ganggu gue lagi." jinyoung menyerahkan obat tersebut pada woojin.

"makasih bae jinyoung! kapan-kapan saya bales budi kamu deh. pas ulangan saya kasih tau kunci jawaban aja, gimana?" tawar woojin.

"nggak. nggak butuh. gue udah pinter. udah sana pergi." tolak jinyoung.

"yeuu sombong bener." cibir woojin kemudian menghilang begitu saja, meninggalkan jinyoung sendiri di dalam uks.

karena takut ada hantu yang tiba-tiba muncul lagi—kecuali hantu cewek berpakaian suster yang tengah memainkan jarum suntik, namanya kim yerim omong-omong, jinyoung langsung keluar dari uks dan berjalan menuju kelasnya.

namun di tengah jalan, jinyoung lagi-lagi bertemu haechan di depan ruang bk.

"bae! bantuin gue dong!" panggil haechan.

awalnya jinyoung mau pura-pura nggak dengar. tapi kesannya ia jahat banget sama temen sendiri, jadi jinyoung pun menghampiri haechan yang sepertinya tengah linglung itu.

"kenapa?"

"lo tau nancy mcdonie nggak?" tanya haechan.

jinyoung tampak berpikir, berusaha mengingat-ingat. pasalnya, tidak ada orang bernama nancy di kelasnya. tapi kemudian, ia ingat sesuatu.

"anak kelas sebelah? yang bule itu bukan?" tebak jinyoung.

haechan menjentikkan jarinya. "yap, 100!"

"terus masalahnya apa? mau lo gebet?" tanya jinyoung.

haechan bergidik, "ya enggak lah, dia udah almarhumah. masa iya gue pdkt sama hantu?"

mata jinyoung membulat. "hah?! seriusan lo?"

haechan ngangguk. "iya serius, terus sekarang gue disuruh ngumpulin takziyah. lo bantuin gue, ya?"

jinyoung masih bergeming. dia masih nggak percaya kalau sosok nancy meninggal tiba-tiba.

"bae!"

"eh iya iya, yuk."

:::






warn; –beberapa chapter diprivate‼️—jangan anggep serius setiap cast, kata-kata, penggambaran karakter dan adegan yang ada disini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.









warn;
–beberapa chapter diprivate‼️
—jangan anggep serius setiap cast, kata-kata, penggambaran karakter dan adegan yang ada disini. semua itu hanya fiksi & untuk hiburan semata.
maaf kalau ada kata yang menyinggung atau menjatuhkan, sama sekali nggak bermaksud, semua ini untuk hiburan.
—menerima komentar, kritik, dan saran dengan bahasa yang baik.

sincerely,
bucin baejin

perché : [1] unseen things ✔️Where stories live. Discover now