[ ventidue ]

17.7K 5.2K 558
                                    

"om, kalungnya bagus. boleh selfie bareng nggak? hehehe." jinyoung terkekeh kecil.

saat itu, eunbin menatap jinyoung aneh. namun, ayahnya malah menyambut cowok itu dengan senyuman.

"boleh boleh. kamu unik, ya, young." cetus pak kwon. pria kepala empat yang berkumis tebal itu pun merangkul jinyoung. dengan cepat, jinyoung pun mengambil ponsel dari saku seragamnya untuk memotret momen indah tersebut.

"bin. ikutan yuk!" ajak jinyoung berusaha terkesan ramah dan tidak mencurigakan.

eunbin menggeleng. "kalian aja."

"oh iya om, saya minta om tulisin nama om di kertas boleh nggak?"

"boleh dong. kenapa nggak?"

jinyoung pun mengangguk. "makasih om."

setelah acara foto-fotonya selesai, cowok itu segera pamit dan melangkahkan kaki keluar gerbang.

"jinyoung!" panggil eunbin. "hati-hati."

"makasih." jawab jinyoung dengan seulas senyum tipis.

:::


"nancy! nancy!"

begitu masuk rumah, jinyoung langsung berteriak memanggil nama nancy sampai-sampai binnie yang tengah mengerjakan tugas keluar dari kamar karena terganggu.

"kamu nyari siapa sih?"

"nyari nancy kak." jawab jinyoung.

"siapa tuh? setan baru lagi?" tanya binnie.

jinyoung ngangguk, sedangkan binnie hanya bisa geleng-geleng kepala.

"dek. jangan banyak gaul sama setan ih! ntar kamu jadi setan loh."

"iya iya terserah kak binnie aja deh. aku mau cari nancy dulu."

binnie mengangkat bahu, namun dalam hati ia bertanya-tanya siapa si nancy itu. karena sepertinya, binnie pernah mendengar nama nancy sebelumnya.

jinyoung pergi ke dapur, biasanya sore-sore jihoon suka nongkrong disana sambil ngeliatin bahan makanan. nggak tahu tujuannya apa, katanya karena setan gabisa makan jadi liatin telor, bawang, garem, micin aja cukup. maklum, jihoon ini maniak banget sama makanan pas dia masih hidup.

dan benar saja, ia menemukan jihoon tengah menatap seonggok daging sapi bersama woojin.

"hoon, jin, nancy kemana?"

mereka mengangkat bahu. "tadi bilangnya mau nyamperin lo ke sekolah."

jinyoung mengernyitkan dahi. "hah? nggak ada tuh. aduh, dimana sih tuh setan!? padahal gue bawa berita gembira, eh dia malah hilang."

ia pun berjalan gontai masuk ke dalam kamar. jinyoung mengambil laptopnya, menyambungkannua dengan ponsel dan mentransfer hasil jepretannya tadi bersama pak kwon untuk di print. tidak lupa, jinyoung juga mengedit foto tersebut agar wajahnya tidak tampak.

"bae jinyoung,"

saat jinyoung ingin memasukkan semua barang bukti ke dalam kardus—seperti jurnal, surat teror, robekan kertas, tulisan tangan pak kwon yang baru ia minta, serta foto pak kwon mengenakan kalung tersebut. nancy tiba-tiba masuk ke dalam kamar dengan wajah datar tanpa ekspresi.

"gue nyariin lo kemana-mana tau, nan!" seru jinyoung pada gadis—maksudnya, setan itu.

nancy tersenyum. tipis. sangat tipis.

"makasih, ya."

"iya sama-sama. hebat 'kan gue bisa nemuin pelakunya!!!" jinyoung bersorak bahagia.

tiba-tiba, nancy meneteskan air mata. cewek itu terisak. jinyoung pikir nancy terharu karena akhirnya dia tahu siapa pembunuh sebenarnya. tapi sebenarnya bukan karena itu, ada satu hal lain yang lebih penting.

"hebat banget, jinyoung!"

"nancy, jangan nangis. sore ini gue mau kirim semua bukti ke kantor polisi. tenang aja, ya?" ujar jinyoung lembut, berbanding terbalik dengan celotehan yang biasanya cowok itu lontarkan pada nancy. nada-nada sinis khas jinyoung tidak lagi ada di dalam kalimatnya barusan.

"tapi, young. lo nggak sedih? pembunuhnya ayahnya eunbin. lo yakin mau lapor?"

jinyoung mengangguk mantap. "kebenaran harus ditegakkan, nancy."

saat mendengar itu, nancy tersenyum lebar. dia benar-benar meminta tolong pada orang yang tepat—walaupun dengan imbalan 10 juta.



::::





the way jinyoung looking at nancy

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

the way jinyoung looking at nancy. aduh gue gemes sendiri huhuhu lucuuu banget ga sih?! :"))

perché : [1] unseen things ✔️Where stories live. Discover now