[ dodici ]

18.9K 5.4K 919
                                    

setelah dua hari, ini pertama kalinya jinyoung bisa tidur nyenyak tanpa gangguan setan-setan yang numpang di rumahnya. semalem, nancy nggak muncul di hadapan jinyoung dan cowok itu nggak tahu keberadaan dia sekarang.

yah, siapa yang tahu kalau nancy tiba-tiba udah ada di akhirat 'kan?

jinyoung seneng? pasti. tapi masalahnya uang sepuluh juta belum cair, bos.

pagi ini jinyoung datang lebih siang. kalau biasanya dia datang jam enam lewat lima belas, sekarang jinyoung datang jam tujuh lewat lima belas. iya, saking pulesnya tidur semalem jadi kebablasan.

setelah ngambil surat izin dari guru piket, jinyoung langsung bergegas menuju kelasnya. untung, dewi fortuna berpihak pada jinyoung. bu krystal si guru matematika yang judes binti sangar itu belum menampakkan wajahnya di kelas, jadi jinyoung santai-santai aja.

tapi begitu dia masuk kelas, suara cempreng dua makhluk di hadapannya ini bikin jinyoung nutup telinga.

"hòulái wǒ mǎile yīgè gèng hǎo de fěnsī. ni bùnéng minjam, shì de!" seru renjun sambil nunjuk-nunjuk hina yang lagi berkacak pinggang seraya memegang kipas hello kitty berwarna ungu.

hina melotot. ia mendekat ke arah renjun dan menggebrak meja cowok itu.

"eanjing ngagetin!" ceplos haechan yang lagi asik nonton sambil makan nasi uduk.

"nani o itteru no? watashi wa rikai shite inai!" seru hina, geleng-geleng kepala.

"hAJAR NA, HAJAR!" sanha menyemangati. "tebas aja renjunnya!"

"hai, anata wa sore o kōnyū suru! mo watashi no mini jamu wa arimasen. kare wa chōdo karita fan no jikan no fan o itta ka." lanjut hina lalu pergi dan menarik ning ning keluar.

jinyoung yang baru datang cuma melongo. pertama, dia nggak tahu apa masalahnya. kedua, mereka ngomong pake bahasa alien. ketiga, emang hina ngerti apa yang renjun omongin begitu pula sebaliknya? emang kayaknya manusia-manusia udah makin stress sekarang.

"mereka kenapa, sih?" tanya jinyoung pada jaemin dan jeno yang juga ikut nontonin.

"jadi si renjun minjem kipas hina nggak bilang-bilang. terus ribut." jawab jeno.

"hah?! gitu doang!?"

"iya, sarap semua emang."

"ck," jinyoung berdecak lalu menghampiri renjun dan duduk di sampingnya.

bukan—jinyoung bukan mau nenangin renjun. dia cuma mau naruh tas. ngeliat renjun udah misuh-misuh pake bahasa cina aja udah ngingetin vampir cina yang pernah dia temuin di bawah pohon kelapa.

"jinyoung, mau baca jurnalnya kapan?"

eunbin yang duduk tepat di depan jinyoung itu membalikkan badannya.

"ssst." balas jinyoung. "jangan keras-keras."

"iya iya maaf. kapan nih mau bacanya?"

"istirahat di perpus aja, gimana?" tawar jinyoung.

eunbin ngangguk. "boleh deh."

"JINYOUNG!!" seruan seorang na jaemin itu membuat jinyoung menoleh.

"apaan?"

"temenin gue ke kantin dong. mau beli susu stroberi nih."

"ogah ah. ntar bu krystal keburu masuk."

"nggak bakal masuk! dia lagi pelatihan. udah yuk cepet!" jaemin memaksa.

"iya deh iya." pasrahnya.

sebenernya, semenjak jinyoung pertama kali melihat jaemin, ia merasakan sesuatu yang beda dari cowok yang mukanya sebelas duabelas sama iqbaal cjr itu.

:::

wattpad gue error :( gue nggak dapet notif sama sekali (komen, balasan di wall, bahkan cerita yang update) dan setiap gue mau ngepublish part baru itu susah banget, part nya kayak nggak muncul di notif gitu :(( gue gatau knp ini :"(

pdhl gue udah uninstall 3x & masih kayak gini terus huhu, ada yang tau cara benerinnya nggak :(

perché : [1] unseen things ✔️Where stories live. Discover now