[ undici ]

19.2K 5.7K 536
                                    

"jinyoung? lo ngapain disini?" tanya mark sambil memandang cowok itu curiga.

"a-anu, gue n-nyari to-toilet, hehe." jawab jinyoung kaku sambil cengengesan.

"oalah, ayok sini gue tunjukkin." ajak mark. cowok blasteran itu menyejajarkan langkahnya dengan jinyoung.

jinyoung mengangguk, lalu mereka berdua melangkah menuju toilet. sementara nancy tidak mengikuti, hantu itu memberi kode pada jinyoung untuk mengalihkan perhatian mark agar eunbin dapat turun dengan mudah.

"ke toilet di kamar gue aja, yuk. masuk young." ujar mark sambil membuka salah satu ruangan.

jinyoung mengerutkan dahi. "kamar lo? emang lo tinggal disini kak?"

mark ngangguk. "mulai saat ini. udah sana lo cepet pipis, nanti ngompol di kamar gue lagi!"

di lain tempat, eunbin yang telah keluar dari kamar orang tua nancy jadi bingung sendiri karena nggak nemuin tanda-tanda keberadaan jinyoung.

dia udah mikir yang nggak-nggak, kayak jinyoung yang ketangkep basah mau nyusup, dan lain-lain.

baru aja eunbin mau melangkah selagi tidak ada yang melihat. sosok nancy tiba-tiba muncul di depannya.

"ANJIR LO NGAGETIN GUE AJA!" seru eunbin.

"ssst, jangan berisik. ada mark." kata nancy. "gimana? lo nemu sesuatu nggak?"

eunbin ngangguk, cewek itu mengacungkan sebuah jurnal berwarna hijau tua.

"bagus." ucap nancy. "mending lo turun sekarang. nggak usah peduliin jinyoung."

"emang jinyoung kemana?"

"lagi sama mark." balas eunbin.

"terus jurnalnya dipegang gue?"

nancy ngangguk. sementara eunbin hanya mengangkat bahu.

"besok bawa ke sekolah."

"iya, nancy."

setelah itu, nancy kembali menghilang. dan eunbin melirik jurnal itu dengan tatapan khawatir serta ketakutan disaaat yang bersamaan.

:::

"udah selesai?" tanya mark,

jinyoung ngangguk, cowok itu udah mau ngebuka pintu untuk keluar tapi mark menahannya.

"santai dulu kali, young. sini dulu aja." ujar mark.

"oke deh." balas jinyoung tanpa ragu-ragu. ia mengambil tempat di sebelah mark untuk duduk kemudian mengeluarkan ponselnya.

jinyoung :
nemu sesuatu?

eunbin :
ada jurnal hijau tua

jinyoung :
lo bawa aja dulu nanti diomongin di sekolah

"woi! main hp mulu." seru mark sambil melirik-lirik ponsel jinyoung.

"abis gue bosen." jinyoung beralasan, ia langsung mematikan ponselnya agar cowok bule di sebelahnya ini tidak mengintip. 'kan gaswat kalo ketauan mark.

"young, lo tau suho 'kan?" tanya mark tiba-tiba.

jinyoung noleh. tentu saja jinyoung tahu, bahkan kenal dengan orang itu. jadi, dia mengangguk.

"gue masih bingung pelaku pembunuhannya dia atau bukan, soalnya ada bagian yang nggak rampung." jelas mark.

mendengar itu, jinyoung jadi penasaran. kalau mark menceritakan semuanya pada jinyoung, ini akan lebih gampang buat tahu siapa pelaku aslinya.

"apaan tuh?"

"aduh susah jelasinnya. tapi menurut gue, pelakunya itu adeknya, kim jaehwan." jelas mark.

kenapa semua orang curiga sama jaehwan? muka-mukanya nggak meyakinkan banget.

"kok bisa?"

"ya bisalah! soalnya keluarga mereka punya dendam sama bokap nancy. suho udah maafin, tapi kalau jaehwan belum. orang itu pernah hampir nyulik nancy buat bales dendam, tapi ketahuan." jelas mark.

"emang dendam apa kak?"

"nyokapnya jaehwan pernah di hukum mati gara-gara bokap nancy salah analisa."

:::

serius dulu guys hehe
btw wp gue di hp error hhhh :( chapter ini nggak ke publish mulu :(

perché : [1] unseen things ✔️Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz