[ sette ]

22.6K 6.1K 1K
                                    

jinyoung menutup kedua telinganya, lalu membenamkan kepalanya diatas tumpukan bantal. cowok itu pusing. daritadi, indera pendengarannya dipenuhi oleh bacotan jihoon dan nancy. yang satu nggak menerima hantu cewek di kamar ini, yang satu kekeuh nggak mau pergi.

"woi setan bule! lo mau ngintip gue hah? disini tuh area khusus cowok! kalo mau numpang di kamar mbak suzy aja tuh, nggak ada penunggunya!" sahut jihoon. tadinya ia ingin melanjutkan bicaranya mengenai alasan kenapa nggak ada yang mau jadi penunggu di kamar suzy—yeah, dia terlalu cerewet.

"heh pedo! nggak usah geer lo, gue nggak demen sama yang bantet. lagian urusan gue sama jinyoung bukan sama lo!"

"wOYY ANJER PERGI LO BERDUA SANA!" teriak jinyoung, mengagetkankan jihoon dan nancy yang sedang adu bacot.

"nancy lah yang pergi, baru mati sehari aja udah sok." jawab jihoon nggak terima.

"apa sih lo tet?" nancy tersulut. "gue udah mati dua hari ya! dua hari! sotil banget jadi setan."

jinyoung menghela nafas, dia pun bangkit, mengambil sesuatu di meja belajar.

"bismillahirrahmanirrahim ma—"

"IYA GUE PERGI BHAY!" jihoon berseru kemudian menghilang, disusul oleh nancy yang pergi entah kemana.

"dasar setan." gumam jinyoung sambil geleng-geleng kepala.

tting!

ponsel jinyoung berbunyi. cowok itu pun segera mengambilnya dari nakas dan membuka pesan baru tersebut.

eunbin :
young, gue nggak bisa nih
tiba-tiba disuruh ikut
pergi sama nyokap
mingdep aja gpp?

jinyoung merengut. walaupun kecewa, jinyoung berusaha memahami. lagian dia juga kayaknya nggak bisa karena mau ke rumah si hantu newbie alias nancy.

jinyoung :
iya gpp, bin
mingdep jg oke
sekalian udah libur sekolah

eunbin :
oke, maaf ya young

jinyoung :
santaii sama gua mah

tok! tok!

pintu kamar jinyoung diketuk, kali ini ketukannya halus nggak sangar kayak mbak suzy. jadi bisa dipastikan yang ada di luar adalah irene atau binnie.

jinyoung pun bangkit, membuka pintu.

"ada apa kak?" tanya jinyoung begitu melihat binnie.

"siap-siap, pake baju koko, ya." ujar binnie.

jinyoung mengernyitkan dahi. "loh? emang mau kemana?"

"tahlilan ke rumahnya pak mcdonie."

kenapa bisa pas gini sih? batin jinyoung.

:::

sehabis maghrib, keluarga bae udah siap pergi ke rumah duka untuk ikut tahlilan. jinyoung sempet kaget lihat ketiga kakaknya pake kerudung—beh, cakep, bor.

"kita kesana jalan kaki aja, ya. deket kok." kata irene.

jinyoung sama binnie nurut-nurut aja, nggak komen apapun. sementara suzy hampir kesandung batu pas irene ngomong gitu.

"nggak usah protes, mbak. nanti teh irene ngamuk." bisik binnie.

"heuh. iya-iya." balas suzy setengah hati.

sesampainya di rumah nancy, jinyoung cuma bisa ngedip-ngedipin matanya takjub. rumahnya luas banget! pantes hidup nancy sejahtera, tapi sayang nggak panjang umur.

jinyoung juga bisa bernafas lega karena ia sama sekali tidak melihat setan-setan berkeliaran di rumah gedong milik nancy—mungkin karena lagi tahlilan, jadi para makhluk ghaib itu ngungsi ke alamnya—kecuali sang empunya rumah yang masih setia mengikuti jinyoung kemana pun.

cowok itu berjalan mengikuti irene dan suzy masuk ke dalam rumah. di belakangnya ada binnie yang sibuk bermain ponsel sambil sesekali melirik kesana-kemari.

"lo jinyoung 'kan? bae jinyoung? yang suka lari-lari di koridor sambil jejeritan itu 'kan?"

seseorang memanggil nama jinyoung. ia pun menoleh, mendapati seorang cowok dengan wajah bule tengah tersenyum padanya. jinyoung ingat wajahnya, tapi dia nggak tahu namanya.

"eh? iya. kenapa?" tanya jinyoung kaku.

"ya elah. lo nggak inget gue?" tanyanya. "gue mark lee, kakak kelas lo pas sd."

jinyoung tiba-tiba ingat sesuatu.

"oHH KAK MARK YANG NGGAK BISA NGOMONG INDO YA?"

"pake ngatain lagi ni bocah." ujar mark sebel. "lo ngapain disini?"

jinyoung nyengir. "nikahan, kak." katanya. "yA TAHLILAN LAH YA ALLAH YA RABB."

mark cuma bisa cengengesan. "oh iya ya, gue ngapain nanya?" tanyanya pada diri sendiri. "lo kenal sama yang punya rumah?"

"temen sekolah gue." jawab jinyoung. "lo?"

"si nancy kan sepupu gue."

jinyoung mengerjapkan matanya. rada nggak percaya kalau nancy sepupuan sama mark, soalnya dari segi karakter mereka beda jauh.

"masuk yuk." ajak mark. "sini sama gue, masa sama ngikut kakak lo ke barisan cewek?!"

"hehehe."

jinyoung pun mengikuti mark masuk ke dalam rumah nancy. ia duduk tepat di samping cowok bule itu. di sebelahnya, nancy masih setia ngintilin jinyoung kemana pun.

"young, hati-hati sama mark. gue nggak suka dia." bisik nancy.

jinyoung mengernyitkan dahi, bertanya mengapa.

"dia bisa dicurigain sebagai tersangka. keluarganya ngebet banget sama harta bokap gue."

setelah itu, nancy hilang.

:::

yha buku ini banyak sekali cameo nya y hwhwhw

for the first time anak 99l muncul sebagai manusia neh genks, yg lain jd syaiton semua sedih [re: ujin yeri jiun]

perché : [1] unseen things ✔️Where stories live. Discover now