[ tredici ]

20.4K 5.8K 633
                                    

setelah menemani jaemin beli susu stroberi di kantin, jinyoung pun balik ke kelas. sementara jaemin tetap di kantin untuk melihat keributan yang dilakukan anak kelas 11.

jadi tadi, salah satu tiang di kantin sempat roboh karena salah satu siswi kelas 11 menonjoknya. katanya siswi itu lagi kesal makanya nonjok tiang sampe roboh. mungkin adik kelas itu titisan do bong soon.

oke, back to earth.

jinyoung yang baru masuk kelas itu, malah ditarik eunbin untuk pergi ke perpustakaan. cewek itu bilang ada hal penting yang harus diomongin. jinyoung yakin banget itu menyangkut masalah jurnal milik ayahnya nancy karena sekarang eunbin memberikan itu pada jinyoung.

"kenapa? mau baca sekarang?" tanya jinyoung.

eunbin terlihat panik, ia menggeleng berkali-kali. "bukan. tapi boleh juga sih. tapi—"

"langsung bilang aja ada apa." potong jinyoung.

"oke." eunbin menarik nafas. "ada satu halaman jurnal yang robek."

"lo udah baca?"

"belum. tapi tadi gue iseng buka lembarannya."

"coba kita kita lihat sama-sama." ujar jinyoung.

tangan cowok itu ingin membuka jurnal, namun tiba-tiba eunbin menahannya, lagi.

"nancy ada disini?" tanya eunbin.

jinyoung menggeleng. "dia nggak keliatan dari semalem."

"yah,"

"kenapa? bagus dong. nggak ada yang bakal ganggu kita." ceplos jinyoung.

eunbin yang mendengar itu agak sedikit kikuk. dia juga nggak ngerti kenapa. sementara jinyoung santai-santai aja dan malah membuka lembar pertama dari jurnal.

kosong. tidak ada coretan sedikitpun.

di lembar keempat, terdapat beberapa kalimat yang ditulis dengan tulisan ceker bebek. entah ayahnya nancy nulis ini pas lagi buru-buru atau emang tulisannya jelek.

papa tahu kalau papa bakal di bunuh. ada seseorang yang nerror papa pakai surat-surat nggak bermutu dengan alasan dendam. sampai saat ini, papa belum yakin siapa pelakunya. papa nggak mau salah nuduh pelaku lagi, jadi papa memilih diam sambil menyelidiki secara bertahap.

kalau misalnya papa udah nggak ada dan si pelaku belum ketemu, papa mau kamu yang ngungkapin hal itu, nancy.

"emang bokapnya nancy pernah salah nuduh orang?" tanya eunbin,

"kata mark sih, pernah."

mereka kemudian membuka lembar kelima, sebuah profil seseorang tertulis di dalamnya.

dia adalah kim jaehwan—tersangka sebenarnya menurut sebagian orang.

first suspect

nama : kim jaehwan
ttl : 27 mei 1996
pendidikan : universitas zerobase jurusan musik

alasan :
jaehwan punya dendam dengan keluarga kita. sebelumnya, dia sempat mengancam lewat whatsapp kalau ingin membunuh papa.

tapi papa kurang yakin kalau dia pelakunya karena jaehwan nggak mungkin seberani itu. kakaknya—suho—juga udah berusaha ngelupain dendamnya.

"nah loh, dendam!" seru eunbin. tangannya menunjuk kata dendam yang ditulis oleh pak mcdonie.

"kayaknya bener kata nancy, deh. pelakunya itu jaehwan, bukan junmyeon." jinyoung menyimpulkan.

sebenarnya, jinyoung juga nggak yakin. dia belum ngerti apa-apa soal ginian. masalah pelaku, pembunuhan, dendam, hukum. jinyoung masih terlalu kecil, begitupula nancy dan eunbin. mereka seharusnya berkutat dengan soal-soal latihan ujian nasional di rumah, bukan malah menyelidiki kasus yang nggak ada hubungannya sama masa depan mereka.

setelah berpikir dan nggak membuahkan hasil, jinyoung memutuskan untuk membuka lembar selanjutnya. isinya hampir sama dengan lembar kelima, yaitu profil seseorang.

second suspect

nama : lee donghae
status : menikah
anak : lee taeyong, lee mark
hubungan : saudara ipar
pekerjaan : –

alasan :
orang akan melakukan apapun demi kekayaan duniawi.

"bentar deh, kok alasannya dikit banget? nggak menjelaskan secara detail." ujar eunbin sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

jinyoung hanya mengangkat bahu. dia inget tentang kata-kata nancy yang bilang bahwa keluarga mark itu ngincer harta ayahnya.

ia membuka lembar berikutnya. dan itulah lembaran sobek yang dimaksud eunbin.

"ck. siapa sih nih yang nyobek?" tanya jinyoung.

"mungkin pak mcdonie nya sendiri? mungkin dia salah ngeduga untuk yang ini?" jawab eunbin berspekulasi.

"..mungkin." jinyoung membalas. walaupun ia ragu.

tapi hal itu tidak terlalu ia pikirkan. jinyoung pun membuka lembar berikutnya.

pelaku memiliki kalung berliontin bundar yang ditengahnya terdapat motif bintang.

sebagian surat terror yang dikirim pelaku udah papa bakar karena awalnya papa kira itu cuma candaan. tapi ada satu surat yang papa simpen. surat itu ada di kantor papa, di kotak dekat loker.

"bokapnya nensi pengen bikin kita jadi sherlock holmes apa ya?" ujar jinyoung yang pusing sendiri.

"bukan kita, tapi nancy." jawab eunbin. "tapi sayang nancy nya ikut mati, jadi dilimpahin ke kita."






:::







banyak yang bilang wp mau bayar ya? hadeh pusink gwa pensiun ini mah

perché : [1] unseen things ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang