[ quindici ]

19.2K 5.5K 737
                                    

"fyi, makamnya sebelahan sama saya, lho! hehehe." woojin memberitahu. setan itu cengengesan, membuat gingsulnya terlihat.

"idih bodo amat," sungut jinyoung nggak peduli. "mending lo tunjukin ke gue jalannya."

"lah? kamu nggak tahu kuburan dimana?" woojin mengedip-ngedipkan matanya berkali-kali. mungkin dia sedang berusaha tampak lucu tapi yang ada malah jadi kayak orang cacingan.

"udah deh nggak usah banyak tingkah. cepet tunjukin jalan ke kuburan!" seru jinyoung.

"iya deh iya."

:::


kayaknya pilihan jinyoung kali ini salah. salah besar. dan malah membawa dampak buruk bagi mentalnya.

ya gimana nggak? syaiton dimana-mana, bor.

jinyoung dapat melihat sosok kelabu nancy sedang duduk di dekat salah satu makam baru yang ia yakini adalah makam cewek itu. perlahan, jinyoung melangkahkan kaki dengan dibantu woojin. soalnya kalo sendiri dia takut diapa-apain sama setan-setan yang ada disini, padahal masih siang bolong, loh.

"nan," panggil jinyoung pelan, lebih sedikit berbisik.

nancy menoleh. saat itu, jinyoung mendapati bahwa nancy menangis, matanya sembab. seriusan, jinyoung baru tahu setan bisa nangis, soalnya para hantu di rumahnya ajaib semua dan nggak pernah mewek.

"lo kenapa?" tanya jinyoung.

"ya gue sedih aja karena gue mati." balas nancy seraya mengelap air matanya. "apa salahnya nangisin diri sendiri. iya 'kan, young?"

jinyoung ngangguk-ngangguk. "iya aja deh."

"oh iya nan," ujar jinyoung. "gue udah baca jurnalnya. dan bokap lo nyuruh ngambil surat di kantornya."

"surat apa?" tanya nancy bingung.

"surat terror dari si pembunuh yang asli." jawab jinyoung singkat.

"ya udah nanti biar gue yang ngambil." kata nancy.

jinyoung sih alhamdulillah. dia nggak harus capek-capek ke kantor pak mcdonie dan ngasih seribu satu alasan supaya bisa masuk. coba dari dulu nancy kayak gini, 'kan enak.

"saya temenin deh, miss." woojin yang daritadi diem pun membuka suara.

nancy mengernyit. "siapa ya?"

woojin nyengir, lalu mengulurkan tangannya. "park woojin, miss. kuburan saya di sebelah. yang itu tuh."

"mass miss mass miss. apaan sih," sungut nancy risih.

padahal jinyoung inget banget tadi pas nanya keberadaan nancy, woojin manggil mbak, bukan miss.

"kan miss-nya bule. masa mau dipanggil embok?"

"terserah lo." ujar nancy.

jinyoung yang melihat percekcokan antara dua hantu itu hanya geleng-geleng kepala. dan diam-diam memutuskan untuk pulang.

:::


"dari mana aja? kok pulang telat?" tanya suzy yang lagi duduk cantik sambil baca majalah di ruang tv, nggak lupa dengan tontonan andalannya; rumpi no secret.

sebenernya jinyoung bingung fokus suzy kemana. ke majalah atau tv. tapi bodo amatlah.

"kan aku jalan kaki. gimana sih mbak?" sungut jinyoung.

nggak tahu kenapa kalau berhadapan sama suzy, bawaan jinyoung emosi mulu. abis, kakaknya judes banget sih. coba tipikalnya macem teh irene yang kalem, pasti jinyoung balesnya juga kalem.

"udah makam belum?" tanya suzy.

jinyoung ngangguk. "udah kok. tadi beli soto ayam kulit mas bambam."

jelas jinyoung boong.

"oh yaudah sana ke kamar." usir suzy.

jinyoung berdecak. "ck. pantes nggak ada setan yang betah di kamar mbak suzy."

suzy nggak denger, telinganya fokus dengerin ocehan feny rose si pembawa acara rumpi itu. sementara jinyoung segera menaiki tangga dan masuk ke kamarnya.

pas buka pintu, jinyoung melihat jihoon lagi jongkok di pojokan kayak nahan boker.

"lo kenapa, hoon?"

jihoon merengut, terus tiba-tiba meluk jinyoung.

"young, ganteng banget sih!" seru jihoon gemas.

jinyoung berusaha melepaskan pelukan jihoon. "apa sih lo? kayak maho tau, nggak?"

"pengen ke bioskop! mau nonton dilan, huhuhu." rengek jihoon.

"tau dilan dari mana dah lo?"

"dari sewoon sama chaeyeon! ayok ke bioskop, young!" pinta jihoon melas.

"mau liat dilan?" tanya jinyoung.

jihoon ngangguk.

"ke rumah jaemin aja, hoon."

GUBRAK!

tiba-tiba jendela kamar jinyoung ketutup sendiri dan setelahnya muncul dua sosok yang baru ia temui di kuburan.

"LOH WOOJIN!?" seru jihoon saat melihat woojin. cowok itu mengerjap-ngerjapkan matanya berkali-kali.

"JIHOON?!"

jinyoung menghela nafas, cobaan apalagi ini?

sementara kedua syaiton itu bereuni ria, nancy menghampiri jinyoung.

"young, ini suratnya. terus mau lo apain?" tanya nancy.

jinyoung mengambil surat itu dari tangan nancy. "tunggu dulu. duit 10 jutanya dimana?"

"YAELAH NEMU PELAKU AJA BELOM! MATRE BENER SIH LO!" seru nancy.

:::

chap ini sampah abis. hhhh
btw thanks for #1 in paranormal

perché : [1] unseen things ✔️Where stories live. Discover now