[ ventitré ]

18K 5.3K 471
                                    

setelah selesai mengepak barang bukti menggunakan kardus bekas, jinyoung yang masih pake seragam langsung pergi ke kantor pos untuk ngirimin barang tersebut ke kantor polisi yang ngurusin kasus kematian ayahnya nancy.

kenapa nggak langsung aja ngasih ke polisi? sebenernya, jinyoung nggak mau ikut campur jadi lebih baik dia kirim lewat paket aja. fyi, dia juga bakal manipulasi namanya supaya identitasnya tidak diketahui.

"kak, jinyoung ke kantor pos yaaa mau ngirim paket." ijin jinyoung ke binnie dengan cara berteriak. binnie yang masih di kamar balas teriak, memperbolehkan jinyoung untuk pergi.

"pager kunci lagi, ya!" seru binnie.

"iyaa." balas jinyoung.

karena jarak kantor pos yang cukup dekat dari rumah—ada di depan komplek, jinyoung memutuskan untuk pergi jalan kaki. dan jangan lupakan, trio setan yang akhir-akhir ini menemani jinyoung di dalam kamar. iya, woojin, jihoon, dan nancy ngintilin jinyoung ke kantor pos sekarang.

"huhuhu saya terhura miss, selamat ya, pembunuhnya udah ketemu." isak woojin sambil mengelap ingusnya. yoi gais si park woojin ini mewek, padahal nggak ada hubungannya sama dia?

"ya ampun, jin. jangan nangis, iya makasih ya! semoga mayat lo di hutan cepet ketemu, ya." balas nancy memeluk woojin.

ini sih yang woojin pengenin dari kemaren-kemaren; skinship sama hantu bule.

jihoon yang kadang-kadang masih suka sensi sama nancy karena cewek itu ngambil lapaknya di kamar jinyoung hanya mendengus pelan.

"lebay." katanya. "btw selamat."

nancy ngangguk sambil senyum. sementara jinyoung cuma bisa geleng-geleng pasrah dengan kelakuan setan ajaib macem mereka.

"tapi nan," tiba-tiba jinyoung membuka suaranya.

nancy mendongak seperti bertanya ada apa.

"lo masih di dunia karena masalah apa? kalo jihoon 'kan dia pengen liat kakak sama adiknya bahagia dulu. kalo lo apa?"

"saya masih di dunia karena mayat saya ilang di hutan. saya pengen mayat saya ketemu, walaupun mungkin sekarang udah jadi tulang belulang karena dimakanin macan!!" bukannya nancy yang menjawab, tapi malah woojin.

"gue nanya nancy, bukan lo." ketus jinyoung. bodo amat dia diliatin sama orang-orang dan dianggep sinting karena ngomong sendiri, jinyoung udah nggak terlalu peduli soal itu. toh, yang liat cuma mbak-mbak yang lagi nyiram bunga.

"rahasia." katanya sambil cengengesan.

jinyoung berdecak, "ya udah deh terserah lo. asalkan sebelum ke akhirat, kasih dulu 10 jutanya ke gue."

"innalillahi."

tidak terasa ternyata mereka telah sampai di kantor pos, jinyoung dengan cepat pun segera melakukan prosedur untuk mengirim paket.

"jinyoung," nancy berbisik. "uang 10 jutanya ada di kolong tempat tidur lo, udah gue taruh kemarin. makasih, ya."

"YAS SEPULUH JUTA GUA!" seru jinyoung saking senangnya sampe-sampe mas-mas pos bingung sendiri anak ini kenapa tiba-tiba teriak nggak jelas.


:::




dua hari setelahnya, belum ada kabar apapun mengenai kasus itu. jinyoung udah was-was sendiri takut paketnya nggak kekirim, tapi jangka waktu pengiriman pos emang agak lama. jadi, jinyoung pun berusaha positive thinking.

jinyoung juga takut banget kalau eunbin marah sama dia karena ngelaporin ayahnya dan hubungan mereka bakal canggung. atau mungkin eunbin akan lapor kalo yang ngirim semua itu adalah jinyoung—mengingat dia merupakan satu-satunya orang tahu perihal penyelidikan diam-diam ini. bisa jadi juga, eunbin dan keluarganya bakal punya dendam kesumat sama bae jinyoung.

syukurnya, uang sepuluh juta udah ada di tangan sekarang.

"ngelamun aja, lur." senggol haechan yang saat itu lagi makan basreng bareng sanha.

"pusing gua, chan." balas jinyoung sambil memijat kepala.

"ckckck." decak sanha. "pala lo kecil sih jadi pusing mulu."

baru aja jinyoung mau membalas omongan sanha, nakamura hina si lambe nyinyir teriak di depan kelas layaknya toa masjid.

"WOEE GAIS CEK LAIN TUDEY SEKARANG!!!" seru hina heboh sendiri.

"kenapa emang, na?" tanya heejin yang lagi anteng ngerumpi sama seoyeon.

"ada berita 'KIM JUNMYEON BUKAN PELAKU PEMBUNUHAN KELUARGA MCDONIE. PELAKU ASLI TELAH DITANGKAP'." teriak hina lagi.

sontak semua individu yang saat itu ada di kelas langsung membuka ponselnya masing-masing. tak terkecuali jinyoung yang ngambil hape dari saku dengan tangan gemetar. bahkan eunbin yang lagi main uno sama jaemin, jeno, dan renjun pun langsung ngecek hape dengan wajah pias.

jinyoung membaca kalimat di paragraf kedua yang berbunyi;

pelaku asli adalah inspektur kwon, teman baik pak mcdonie sendiri.

ia langsung melirik eunbin, begitupula teman-teman sekelasnya. dan detik itu juga, eunbin langsung lari meninggalkan kelas.

"LO SIH, NA! MAKANYA JANGAN NYINYIR! KASIAN EUNBIN!" seru renjun.

"anjing, kayaknya salah mulu gua dimata renjun." omel hina. "padahal gua cuma ngasih tau, gue aja belum baca artikelnya. hadeh."


:::




ini belum selesai, masih ada satu chapter lagi hehe atau mungkin dua/?

oiyaa apakah aku harus membuat extra chap tentang gimana jiun or ujin isdet?

satu lagi hehehe,,,
ayo cek storynya 17zysb !:)

perché : [1] unseen things ✔️Donde viven las historias. Descúbrelo ahora