Aku masih belum terbiasa dengan kepergianmu

4 0 0
                                    

Pagi ini aku tertawa lepas setelah sekian lama, hanya karena lawakan dosenku. Rasanya sudah lama aku tidak tertawa, bahkan aku hampir lupa bagaimana rasanya. Menyenangkan sekali.
Mendadak aku jadi ingat kamu. Biasanya, mendengar suaramu di telepon saja aku sudah bahagia setengah mati.

Aku kesal sekali. Hari ini hujan deras dan mobilku terjebak di tengah kemacetan. Bosan, aku meraih ponselku, hendak mengeluh padamu. Biasanya kamu akan menemaniku menghabiskan waktu, sambil bercerita tentang harimu.
Oh iya, aku lupa. Aku sudah tak punya alasan lagi untuk menghubungimu.

Saat tengah malam tiba, suara detik jam dinding kembali mengingatkanku padamu. Biasanya, kita selalu menghitung mundur sampai tengah malam untuk saling mengucap selamat tidur. Aku tersenyum kecil mengingat kebiasaan aneh kita, namun tiba-tiba dadaku terasa sesak.

Aku lelah teringat semua hal tentangmu.
Aku kesal tiap kali air mataku mengalir saat terbayang-bayang kamu.
Aku merasa lemah karena kamu terlihat lebih dari baik-baik saja.

Ya, suatu saat nanti aku pasti juga bisa melupakanmu, seperti kamu dengan mudahnya melupakan aku. Suatu saat nanti, aku juga akan bahagia, walau mungkin bukan dengan kamu.

Tapi... Bila tiba-tiba kamu kembali lagi, siapa yang tahu?
Mungkin aku akan jatuh cinta lagi padamu, seperti sebelum-sebelumnya.

Lemonadeحيث تعيش القصص. اكتشف الآن