3. Cerita Masa Lalu

1.5K 114 5
                                    

Lama sorry ya.

Tetap mengharap vote n comments, he he.





Dananjaya Diwangkara, Abang gue itu setelah melepas pelukannya langsung mendekati Mak Salmah mencium tangannya, hal yang belum pernah gue lakukan.

Kami kemudian duduk dengan Abang Jaya menghadap kami.

"Abang minta maaf baru mencari kalian sekarang," ucap Dananjaya.

"Tidak apa - apa, kami tetap senang dengan masih dianggap keluarga," kata Mak Salmah.

Gue diam masih mencerna apa yang terjadi, memandangi laki - laki yang ada di hadapan gue.

"Harusnya saya mencari kalian sejak dulu, kalian boleh marah pada saya!" ucap Dananjaya.

"Maksud lu?" kata gue akhirnya.

Abang Dananjaya menghela napas, kemudian seperti menata hati untuk memulai cerita.

"Saya tahu keberadaan kalian sekitar lima tahunan yang lalu dimana saat itu Papa Danang Diwangkara sakit keras dan saya baru lulus kuliah," ucap Abang Dananjaya.

Gue dan Mak Salmah diam tidak memotong cerita Abang Dananjaya.

"Saat itu saya takut, Papa Danang tidak sayang pada saya lagi, beliau akan sayang pada mu, anak kandungnya," kata Abang Dananjaya.

Gue dan Mak Salmah saling pandang, dan ketika mata kami menoleh ke arah Abang Dananjaya, ia mengangguk seakan tahu pikiran kami.

"Benar, saya hanyalah anak angkat Papa Danang," ucap Abang Dananjaya.

"Lu takut gue mengambil harta Papa lu?" tanya gue.

"Bukan, secara hukum kamu bukan anak Papa kita, tetapi wasiatnya yang mengatakan kamu salah satu pemilik resto D - Blue," ucap Abang Dananjaya.

"Jadi saya cuma cemburu, pada kenyataannya Papa Danang membagi kepemilikan resto D - Blue secara adil, Mama Setyawati mendapat dua puluh persen begitu juga Ibu Salmah, sedang saya dua puluh lima dan Damar sisanya," ucap Abang Dananjaya.

"Nak Jaya, gue kagak paham?" ucap Mak Salmah.

"Nak Jaya sudah datang."

Kami menoleh dan mendapati Om Utoro sudah memakai baju yang lengkap, mendekati posisi kami.

"Om Utoro bisa jelaskan kepada Ibu Salmah dan adik saya?" ucap Abang Dananjaya.

Om Utoro lalu ikut duduk bersama kami.

"Maaf bila yang saya ceritakan ini melukai kalian, tapi saya pastikan bahwa Pak Danang Diwangkara sangat menyayangi kalian sebagai keluarganya," ucap Om Utoro memulai cerita.

"Pak Danang dan Ibu Setyawati menikah karena dijodohkan, yang ternyata Ibu Setyawati mandul, karena itu ibu dari Pak Danang menyuruh bercerai tetapi dengan tegas ditolaknya," ucap Om Utoro.

Gue menggelengkan kepala, dijodohkan kemudian disuruh bercerai.

"Ibu dari Pak Danang selalu ikut campur dan suka mengatur setiap anggota keluarga Diwangkara." kata Om Utoro.

Mak Salmah tidak sampai begitu, ia memang cerewet tetapi tidak sampai mengekang dan mengatur tanpa perasaan seperti itu.

"Pak Danang dan Ibu Setyawati lalu mengambil anak yang masih bayi dari panti asuhan yang diberi nama Dananjaya Diwangkara," ucap Om Utoro.

Gue memperhatikan wajah Abang Jaya yang biasa ketika Om Utoro bicara.

"Apa yang dilakukan Pak Danang membuat Ibu Sulis, ibu dari Pak Danang semakin tidak menyukai Ibu Setyawati," ucap Om Utoro.

Catatan Anak Pelacur (Selesai)Where stories live. Discover now