Menyulut Api

2.8K 213 15
                                    

Semua rahasia akan baik-baik saja saat tak ada yang berusaha untuk menyulut api

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua rahasia akan baik-baik saja saat tak ada yang berusaha untuk menyulut api.

Tret!!

Bunyi tanda berakhirnya proses pembelajaran terdengar kencang. Gadis berbandana pink itu bergegas membereskan alat tulisnya. Dia lalu beranjak dan menyampirkan tas pink-nya di pundak.

"Woii tungguin!!"

Teriakan Wiska membuat Auryn menoleh. Gadis itu bertolak pinggang ke cowok berisik itu. "Gue mau nemenin Yohan latihan," tanpa menunggu jawaban Wiska, Auryn balik badan.

Dia berjalan dengan kedua tangan memegang tali tas punggungnya. Setiap hari Rabu sepulang sekolah dia selalu menemani Yohan latihan. Pacar pertama Aurynlah yang meminta dengan alasan agar lebih bersemangat. Tentu Auryn tak keberatan, dia juga sering membuat vlog saat menemani Yohan latihan.

Sesampainya di ruangan pojok, Auryn menghentikan langkah. Dia melongok melihat ruang ekskul basket yang tampak ramai itu.

Puk!

Saat sibuk mengedarkan pandangan, tepukan di pundak membuat Auryn menoleh. Mata bundarnya bertemu pandang dengan mata hitam legam itu. Tanpa sadar Auryn menghela napas.

"Bikin kaget aja," katanya seraya mendorong dada Yohan.

Melihat wajah memerah di depannya membuat Yohan gemas sendiri. Cowok itu maju selangkah dengan satu tangannya bersandar di pintu belakang Auryn. "Habisnya ngintip-ngintip. Ya udah gue kagetin," Yohan memberi alasan.

"Kan gue ngintip-ngintip juga nyari lo," jawab Auryn sambil melipat kedua tangan di depan dada.

Yohan terkekeh melihat wajah jutek Auryn. Cowok berhidung mancung itu menunduk, menyejajarkan wajahnya dengan wajah di depannya.

"Gemes," katanya setelah itu menggerakkan bibir ke kiri dan ke kanan, menggoda pacarnya.

Melihat tingkah konyol Yohan, Auryn terkekeh. Gadis itu lalu menurunkan kedua tangannya ke sisi tubuhnya. "Dari dulu kalau gue gemesin. Cantik lagi," jawabnya penuh percaya diri.

Karena gemas dengan pacarnya, Yohan menjapit dagu Auryn dengan ibu jari dan jari telunjuknya. "Iya deh iya, pacar gue ini emang gemesin dan cantik," Yohan mengakui.

Auryn terbahak lalu mencubit pipi Yohan gemas. "Bisa aja gombalnya."

"Ehm!!"

Dehaman itu membuat Yohan sontak berdiri tegak. Dia menoleh ke kiri dan melihat cowok yang mengenakan seragam basket itu. Di depan Yohan, Auryn membulatkan mata. Kaget dengan kehadiran Redo.

"Pacaran mulu. Ini sekolah kali," kata Redo dengan tatapan tajam. Dia melihat jelas bagaimana interaksi antara Auryn dan Yohan yang cukup mesra itu.

"Iri? Cari pacar sana!" jawab Yohan mengejek Redo.

Auryn hanya diam. Dia tak ingin salah bicara di depan dua pacarnya itu.

Puppy LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang