Membuntuti

1.3K 116 0
                                    

Aku tak tahu kenapa rasanya ingin memperhatikanmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku tak tahu kenapa rasanya ingin memperhatikanmu. Tapi satu yang aku tahu, hatiku ternyata menginginkan itu.

Dari balik kaca helm, Virgo melihat taksi yang sejak tadi berada di belakangnya. Bukannya dia besar kepala, tapi dia merasa jika taksi itu memang membuntutinya. Virgo melajukan motor cukup kencang. Dia melirik ke kaca spion dan melihat taksi itu menambah kecepatan.

Virgo masih butuh diyakinkan, dia memelankan laju motornya, di belakangnya taksi itu juga memelankan kecepatannya. Karena tak ingin taksi itu membuntuti, Virgo berbelok ke sebuah perumahan. Sambil mengendarai motor, dia mencari sebuah rumah yang cukup sepi.

Tak lama dia menghentikan motornya. Dari kaca spion dia melihat taksi itu juga berhenti. Virgo melepas helm lalu turun dari motor. Dia menoleh lampu sen taksi menyala. Buru-buru Virgo berlari.

"Tunggu!!" teriak cowok itu.

Virgo mempercepat langkah hingga dia mengetuk kaca kemudi. Beruntung taksi itu memilih berhenti. Virgo lalu menunduk, mencari tahu dalang dari aksi buntut-buntutan kali ini.

"Ada apa, Mas?" tanya sopir taksi mengenakan kopyah putih.

Tatapan Virgo lalu tertuju ke bangku belakang. Dia melihat seorang gadis sedang menutup wajah dengan tas pink. Merasa tak aneh dengan gadis itu, Virgo segera membuka pintu penumpang.

"Ngapain?" tanyanya tak suka.

Tas pink yang menutupi wajah itu perlahan turun. Memperlihatkan wajah putih yang sedikit merona karena ketahuan membuntuti. Auryn lalu tersenyum tanpa dosa.

"Gue mau pulang," bohongnya.

"Keluar!"

"A..apa?" tanya Auryn bingung.

Virgo tak menjawab. Dia menegakkan tubuh lalu berjalan menjauh. Auryn buru-buru memakai tasnya lalu mengeluarkan uang untuk sopir taksi itu.

"Saya turun sini saja, Pak," katanya lantas turun.

Setelah keluar dari taksi, Auryn melihat Virgo yang duduk di atas motor. Auryn melangkah sambil membenarkan tatanan rambutnya yang tertiup angin.

"Ngapain?" tanya Virgo tanpa menoleh Auryn.

"Apanya?" tanya Auryn balik. Gadis itu berdiri di depan Virgo memperhatikan cowok yang tanpa ekspresi itu.

Mata bundar Auryn lalu menatap rumah asri dengan dominan warna putih, sama seperti rumahnya. Dia merasa kalau ini rumah Virgo. Rumah sederhana tapi terlihat hangat. Tak ingin terlalu lama menatap rumah itu, Auryn kembali menatap ke wajah temannya itu.

"Buntutin gue?" tanya Virgo lagi.

Auryn meremas kedua tali tasnya. Dia menunduk dengan mengigit ujung bibir. "Gak."

"Bohong."

Rasanya malu ketahuan membuntuti. Apalagi ini Auryn, cewek yang banyak dikejar cowok-cowok. Tapi apa yang dilakukan barusan? Dia membuntuti Virgo? Entah setan mana yang merasuki Auryn.

Puppy LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang