Salah Sasaran

1.5K 153 9
                                    

Emosi bisa menjadi kekuatan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Emosi bisa menjadi kekuatan. Namun, emosi sering kali melumpuhkan pikiran

Hari Kamis, waktunya pelajaran Biologi pelajaran yang tak begitu disukai Auryn. Hari ini tak ada jadwal praktikum, jadi siswa kelas IPA dua melakukan pembelajaran di dalam kelas seperti biasa. Setiap mata pelajaran Biologi, Auryn akan duduk di deretan depan—di samping Virgo. Bukan tanpa alasan, karena saat bu Armin datang, beliau langsung minta Auryn duduk di depan.

Sekarang Auryn duduk dengan kedua tangan terlipat di depan dada. Kepalanya tertunduk, matanya seolah ingin terpejam. Auryn tak tahu kenapa setiap waktunya Biologi selalu mengantuk. Mungkin efek karena dia tak menyukai pelajaran ini, jadi tubuh meresponsnya seperti ini.

"Jadi sistem reproduksi hewan sebagai berikut."

Samar-samar Auryn mendengar ucapan Bu Armin. Gadis itu mengangkat kepala lalu menoleh ke Bu Armin yang berdiri di tengah ruangan.

"Ish, hewan punya keturunan aja diteliti. Nggak sekalian tanggal lahirnya diingat," gerutunya sebal.

Di samping Auryn, Virgo berdecak. Dia sama sekali tak bisa berkonsentrasi ketika teman sebangkunya itu sibuk mengomentari. Iya kalau mengomentarinya bagus, nah ini sama sekali komentar tak relefan.

"Berisik," desis Virgo.

Sontak Auryn menoleh mendengar desisan itu. Satu alisnya lalu terangkat. "Ngatain gue? Atau Bu Armin?"

"Lo!"

Setelah mengucapkan itu Virgo memajukan tubuhnya. Dia lebih memilih membaca buku paket daripada mendengar ucapan Bu Armin yang tak begitu terdengar, tertutup geraman Auryn. Sedangkan Auryn masih menatap Virgo. Tak terima dikatai cowok itu.

"Gimana tadi? Habis berangkat sekolah sarapan bareng di kantin nggak?"

Auryn mulai menggoda Virgo. Menurutnya itu adalah cara ampuh untuk membunuh waktu. Auryn bergeser lalu menusuk lengan Virgo dengan jari telunjuknya.

Virgo berusaha berkonsentrasi dan fokus membaca buku. Tapi tusukan jari itu semakin terasa, membuatnya melirik gadis di sampingnya itu. Auryn terlihat tersenyum puas, buru-buru Virgo kembali membaca buku paket. Kalau diladeni Auryn semakin gencar untuk mengerjai.

"Hari ini sampai di sini. Karena saya ada rapat dengan kepala sekolah."

Kalimat Bu Armin seolah memberi angin segar. Siswa-siswi yang sebelumnya berwajah lusuh kini mulai semangat kembali. Termasuk Auryn, gadis itu seketika menghentikan kejailannya lalu menatap bu Armin yang sedang membereskan buku.

"PR halaman 109 sampai 111," lanjut Bu Armin membuat hampir seisi kelas mengeluh.

"Ck! Inget aja soal PR," gerutu Auryn sambil membuka buku paket. Dia melipat halaman 109 dan 111 lalu memasukkan buku tebal dengan cover bergambar bunglon itu ke dalam tas.

Puppy LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang