Fakta Baru

1.6K 123 2
                                    

Bagian tubuh yang sering berkhianat adalah lidah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bagian tubuh yang sering berkhianat adalah lidah. Sedangkan yang paling jujur adalah mata

Cowok dengan rambut berantakan itu keluar dari persembunyiannya. Dia merapikan tas dan seragamnya yang kemarin dia jadikan selimut. Setelah itu dia keluar, masih dengan mengenakan seragam basket.

Suasana sekolah yang ramai membuatnya mendapat tatapan aneh. Redo tetap berjalan, tak peduli dengan banyaknya pasang mata yang menatapnya. Semalam dia menginap di sekolah. Sebenarnya dia sudah diusir oleh penjaga sekolah, tapi dia memohon habis-habisan hingga diperbolehkan tidur di ruang ekskul.

"Lo semalem nggak balik?"

Pertanyaan itu membuat langkah Redo terhenti. Dia menoleh ke Uca yang menatapnya penuh tanya.

"Lo peduli ke gue?"

Uca membuang napas pelan. Berurusan dengan Redo memang seperti ini. "Pedulilah," jawab Uca. "Lo semalem nggak balik?"

Redo menggeleng. Dia mengusap wajahnya dengan telapak tangan, lalu menyisir rambutnya dengan kelima jarinya.

"Lo ada masalah?" tanya Uca penasaran. "Nggak mungkin kan lo nyusun strategi buat tim basket kita sampai larut malem?"

"Ngapain? Toh yang berkuasa juga Yohan."

Rasanya Uca salah berbicara. Setelah perseteruan minggu lalu, Yohan dan Redo belum juga baikan. Kemarin saat latihan bakset dua orang itu juga terlihat saling balas dalam mencetak point.

"Masalah sama orangtua lo?" tanya Uca hati-hati.

"Udah deh gue balik."

Bukannya menjawab Redo malah pergi. Uca tak ada niatan menahan Redo, cari mati itu namanya.

Redo keluar dan mendapati tatapan aneh dari beberapa siswa yang baru datang. Cowok itu tetap fokus menatap depan lalu berjalan ke parkiran. Beruntung dia bisa lolos dari guru-guru baru yang tak berani menegurnya itu. Iyalah, papa Redo termasuk penyumbang dana terbesar. Hanya guru-guru lama yang berani menentang dan memarahi Redo.

"Lo mau ke mana!!"

Teriakan itu membuat Redo menoleh. Dari arah pakiran motor terlihat Yohan berlari. Redo ingin menghindar tapi temannya itu sudah menghadang.

"Lo mau ke mana?" tanya Yohan sambil memperhatikan penampilan Redo: seragam bakset warna merah, wajah ngantuk dan rambut acak-acakan. Satu yang dapat Yohan simpulkan, cowok di depannya itu tak pulang.

"Balik," jawab Redo tanpa menatap lawan bicaranya.

"Lo nggak sekolah?"

"Gak."

"Nanti latihan."

Barulah Redo menatap Yohan. Harusnya hari ini tak ada jadwal latihan. "Siapa yang nyuruh?" tanya Redo.

Puppy LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang