Si Songong

2.3K 183 9
                                    

| VIRGO ANSAV BAROSANDI |Born 4 Februari 2001

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

| VIRGO ANSAV BAROSANDI |
Born 4 Februari 2001

Setiap kelas selalu ada siswa yang merasa sok pintar dan cenderung egois.

"Ryn!! Tunggu!!"

"Udah telat!"

Auryn berlari meninggalkan Yohan yang baru turun dari motor. Gadis itu menghentikan aksinya saat sampai di pintu kedua, mengatur napasnya yang memburu.

Sekolah Graha Buana memiliki dua pintu gerbang. Gerbang pertama selalu dibuka sedangkan pintu kedua, sepuluh menit setelah bel berbunyi akan ditutup. Dan baru dibuka saat bel pulang sekolah.

Auryn lalu melanjutkan langkah menuju kelasnya. Entah kenapa perasaannya tak enak. Dia seolah melupakan sesuatu, tapi berkali-kali dia berusaha mengingat selalu tak berhasil.

Kamera udah bawa.

Uang saku udah bawa.

Gadis berbando itu membatin. Seingatnya dua barang itu sudah dia bawa. Auryn lalu mengusap keningnya dengan telapak tangan. Bingung kenapa mendadak jadi pikun gini.

"Ada yang ketinggalan?"

Yohan memperhatikan gadis yang terlihat bingung itu. "Ada yang ketinggalan?" ulangnya.

Auryn menghentikan langkah lalu mengangguk tegas. "Gue kayak ngelupain sesuatu. Tapi nggak tahu apa."

"Morning kiss buat gue," jawab Yohan sambil menarik turunkan kedua alisnya.

"Apaan sih."

Candaan itu membuat Auryn malu-malu. Dia lalu menarik lengan Yohan agar melanjutkan langkah ke lantai tiga.

Sekolah mereka memiliki tiga lantai. Di lantai pertama terdapat aula, kantor kepsek, ruang guru dan para staff, UKS yang berada di deretan depan. Di lantai itu juga terdapat beberapa ruang kelas untuk kelas sepuluh, lab dan ruang ekskul yang sedikit menjorok ke arah halaman belakang. Sedangkan lantai dua terdapat ruang kelas untuk kelas sepuluh bahasa dan kelas sebelas. Sedangkan lantai ketiga terdapat ruang kelas untuk kelas dua belas. Di tahun ajaran kali ini, murid kelas dua belas lebih banyak daripada kelas lainnya.

"Belajar yang bener. Nanti istirahat ketemu ya," kata Yohan setelah sampai di depan kelas dua belas IPA dua—kelas Auryn.

"Oke."

Yohan mengedipkan mata sambil mengacungkan jempolnya, lalu melanjutkan langkah menuju kelas dua belas IPA tiga.

"Kok sepi?" gumam Auryn sesampainya di depan pintu.

Tak lama dia mengernyit, ingat sekarang hari Kamis dan jam pertama adalah pelajaran Biologi. Sontak Auryn ingat. Dia buru-buru balik badan dan bergegas menuruni tangga tangga.

"Gue praktikum!"

Setelah menuruni tangga hingga sampai di lantai satu, Auryn segera berlari ke ruangan pojok bersebelahan dengan ruang ekskul. Dari kejauhan dia melihat pintu cokelat yang terbuka lebar. Dia membuang napas lega, setidaknya bu Armin belum sampai dan dia masih diperbolehkan ikut pelajaran.

Puppy LoveWhere stories live. Discover now