[13] Thanks Chan

6.7K 1K 9
                                    

Malam ini gue gadapat tidur dengan tenang. Gue gelisah dengan Jaehyun, ternyata apa yang gue takutkan terjadi hari ini, meski Jaehyun tidak berbuat seperti itu ke gue, tapi dia berbuat hal yang tidak seharusnya ke sahabat gue.

Gue tau Mina suka sama Jaehyun, tapi tidak seharusnya Mina menjadi bodoh untuk melakukan hal yang tidak seharusnya. Benar kata orang, cinta itu buta, Mina udah ngorbanin masa depannya untuk kesenangan semu. Gue gabisa bayangin apa yang dilakukan Jaehyun pada Mina selama enam jam kedepan.

Saat ini, pikiran gue bercabang. Gue gamungkin ceritain semuanya ke orang tua Jaehyun, ini baru hari pertama. Jangan sampe Om Yunho sama Tante Jessi menelantarkan tugas mereka di Amerika dan balik lagi kesini cuma gara-gara gue gajagain Jaehyun.

Pagi berselang, gue bangun lebih pagi dari biasanya. Cepat gue mandi dan masak sarapan agar seperti pesan Jaehyun kemarin, gue gaketemu Mina pagi ini. Makanan kemarin malam yang untuk Jaehyun menjadi sarapan gue. Hanya dengan sebuah sandwich dan segelas susu hangat, gue ninggalin Jaehyun dan Mina berdua dirumah. Sarapan cuma yang satu porsi tentu saja gue bikin untuk Jaehyun, gimana nanti Mina sarapan itu urusan Jaehyun.

Pada pukul enam pagi, tidak terlihat siswa sekolah dijalanan, hanya beberapa mobil pribadi yang mulai bergerak ke area perkantoran. Gue memutuskan untuk kepasar terlebih dahulu untuk memesan beberapa bahan makanan yang mana nanti sepulang sekolah gue jemput. Saat gue sampai disekolah, sudah pukul setengah delapan pagi. Beberapa murid dan guru tampak baru datang karena jam pelajaran pertama akan dimulai setengah jam lagi. Gue galiat ada mobil Jaehyun diparkiran biasa, mungkin dia kesiangan gara-gara insiden kemarin malam.

"Hai (y/n), selamat pagi!!" Sapa Eunbi riang saat gue melewati mejanya yang berada disebelah kanan gue.

"Hai juga, selamat pagi."

"Tumben tidak dengan Mina."

"Hm, mungkin dia terlambat."

"Ke aula yuk, upacara akan dimulai." Eunbi menggenggam tangan gue agar mengikuti langkahnya menuju aula. Setiap Senin akan dilaksanakan upacara pagi terlebih dahulu tiga puluh menit sebelum jam pertama. Di koridor, gue bertemu Jaehyun yang tampak dengan wajah bantal, sangat terlihat dia baru bangun tidur. Tapi gue galiat ada Mina bersamanya.

✨✨✨

Pelajaran pertama terasa menyenangkan karena guru Shin mengajarkan termodinamika Fisika dengan sangat jelas. Tepat saat pergantian jam pelajaran kedua, Mina datang dengan raut wajah marah berjalan ke hadapan gue.

"Na (y/n)!!" Panggil Mina marah dengan menggebrak meja sehingga seluruh mata menatap kami.

"Ada apa??"

"Ikut gue!!" Kasar Mina menarik tangan gue ke arah rooftop sekolah.

"Apaan sih, narik-narik??!" Tanya gue ketus.

"Lo ngapain dirumah Jaehyun??!" Terkejut gue mendengar pertanyaan Mina. Gue kira kemarin dia gatau karna dia datang dalam keadaan mabuk berat. Ditambah dia bertanya siapa gue saat dia mendorong gue biar nggak ngelepasin dia dari Jaehyun. Gue kira dia gasadar, ternyata gue salah.

"Ngapain gimana??"

"Lo kemarin malam dirumah Jaehyun kan??! Jawab jujur ke gue!! Jadi selama ini lo nusuk gue dari belakang??! Lo udah ngapain aja sama Jaehyun??!"

"Seharusnya gue yang nanya sama lo!! Lo ngapain aja kemarin malam sama Jaehyun??! Udahlah datang lagi mabuk, pake pakaian gabener, tidur bareng lagi!! Iya, gue tinggal dirumah Jaehyun sebagai pembantu!! Bukan berarti gue gaada otak mau ngelakuin apa yang lo lakuin semalam bareng dia!!" Amarah gue memuncak karna tuduhan Mina. Gue gapeduli jika setelah ini seluruh sekolah tau gue pembokatnya Jaehyun, yang gue peduliin cuma tanggung jawab gue ke orang tuanya Jaehyun dan juga Ibu gue. Gue langsung pergi dari hadapan Mina sebelum air mata gue jatuh, gue gakuat harus ngadepin orang seperti Mina karena dia pasti bakal keras kepala sama argumen dia yang jelas-jelas salah.

"Kak (y/n)!!" Sebuah suara dan sentuhan halus dipundak menghentikan langkah gue yang udah buru-buru menuju toilet. Ternyata Haechan, pertama kalinya gue ketemu Haechan disekolah, tapi sayangnya gue ketemu dia disaat yang salah.

"Eh, kakak nangis??! Ada apa??!" Tanya Haechan khawatir dan buru-buru nangkup wajah gue buat mastiin gue galanjutin nangis. Dia paling gasuka liat gue begini.

"Kakak gakenapa-napa Chan, kakak baik-baik aja." Jawab gue sesegukan. Gue ngelepasin tangan Haechan karna malu diliatin orang yang lewat.

"Kakak cuci muka dulu ya, ayo." Ajak Haechan yang nuntun gue ke toilet. Sabar Haechan nungguin gue, dan setelahnya Haechan ngajakin gue ke taman belakang perpustakaan.

"Ada apa?? Kenapa kakak nangis?? Cerita sama Haechan." Paling adem denger kalimat Haechan yang gasembarang pake lo-gue kali ini. Gue paling suka kalo Haechan udah nyebut nama kediri dia sendiri. Dari dulu sampe sekarang, kepribadian Haechan yang hangat sanggup meluluhkan hati gue dan bikin gue nyaman didekat dia.

"Gapapa Chan, kakak baik-baik aja." Tapi sayangnya kalimat Mina masih terngiang dikepala gue, kembali meluruhkan air mata yang udah susah payah gue tahan di depan Haechan.

Pelan-pelan, Haechan meluk gue dan menyandarkan kepala gue didadanya. Usapan lembut Haechan dikepala gue membuat tangis gue semakin menjadi. Saat ini gue gatau harus cerita ke siapa. Dan gue rasa, Haechan satu-satunya orang yang bisa gue jadiin sandaran untuk saat ini.

"Haechan tau kakak lagi gabaik-baik aja, kakak gapernah bisa bohong sama Haechan." Sahut Haechan. Pelan-pelan gue mulai cerita, usapan Haechan tidak berhenti hingga saat gue cerita dibagian Jaehyun, Haechan ikut terdiam. Gue mulai berbisik agar hanya Haechan yang mendengar cerita gue. Semuanya gue ceritain hingga apa yang terjadi lima menit yang lalu antara gue dan Mina diatas rooftop sampai Haechan yang menemukan gue dengan mata sembab. Gue negain badan selesai cerita untuk melihat reaksi Haechan.

"Jaehyun hyung, bilang itu??" Tanya Haechan dengan nada marah, tampak jelas dimatanya.

"Kakak gasalahin Jaehyun karna dia bilang itu saat tidak sadar, Haechan gaperlu marah sama Jaehyun."

"Terkadang, seseorang bisa berkata jujur saat tidak sadar. Apa yang dikatakan Jaehyun hyung, semuanya udah dia pendam karna gabisa diungkapin saat dia sadar. Gue gaterima dia begitu dengan kakak, gue gamau dia juga berbuat seperti itu dengan kakak suatu saat." Sahut Haechan tegas.

"Chan, tolong dengerin kakak. Kakak gamau kalian berantem gara-gara ini."

"Gue gabisa biarin kakak bertahan dengan orang seperti itu, gue gabisa liat kakak terluka."

✨✨✨

Welcome to this imagine,
Jung Eunbi!!

Biasanya gue nemu cast Mina yang kalem, tapi disini Mina akan berbeda. Semoga suka readers-nim!!

Poetic Beauty [JJH x You] ✔Where stories live. Discover now