[47] Sleep Well

2.9K 400 4
                                    

Malam ini gue gabisa tidur. Gue berbalik menghadap Nana yang tengah berbaring di sebelah gue, setelah lama menangis akhirnya Nana bisa tidur dengan tenang. Gue masih bisa melihat mata Nana yang sembab, gue kasihan melihat Nana seperti ini.

Tapi, gue gatau harus gimana.

Pelan-pelan gue turun dari ranjang, gue ingin menyendiri di tepi kolam renang. Pantulan lampu di air kolam membuat gue semakin mellow, rasanya gue ingin mengeluh, tapi gatau harus ke siapa.

Jaehyun

Jae, udah tidur??
11:28 pm

Belum, kenapa??
11:30 pm

Aku mau cerita
11:30 pm

Cerita aja
11:30 pm

Aku di kolam renang,
tolong ke sini ya
11:30 pm

Bentar
11:31 pm

read

Gue masih berpikir apakah keputusan gue untuk cerita ke Jaehyun adalah pilihan yang bener apa nggak. Ini masalah pribadi, gaseharusnya gue membawanya keluar. Tapi gue udah gatau lagi harus nanya ke siapa tentang apa yang harus gue lakuin sekarang. Gue gamungkin membiarkan orang tua gue tetap ribut di Busan sana dan membiarkan Nana disini, sekolah Nana bisa berantakan dan gue gamau hal itu terjadi.

"(y/n)??" Gue mengangkat kepala begitu mendengar panggilan Jaehyun. Gue cuma tersenyum singkat dan mempersilahkannya duduk di depan gue. "Mau cerita apa??"

Gue menghela nafas kasar dan kembali menyembunyikan wajah gue dengan telapak tangan. "Aku capek Jae.."

"Kamu mau putus??"

"Bukan." Gue menjeda kalimat gue sesaat, gue kembali mengangkat kepala untuk melihat Jaehyun, "Orang tua aku berantem."

"Berantem kenapa??"

"Aku gatau, soalnya Nana yang cerita dan dia juga gatau kenapa mereka bisa berantem."

"Gapapa, orang tua aku juga pernah berantem kok."

"Bukan gitu Jae, mereka juga udah mau cerai tau!!"

"Orang tua aku juga begitu, tapi mereka bisa baikan lagi kan?? Aku yakin orang tua kamu juga begitu."

Gue terdiam, menundukkan kepala semakin dalam. Bukan, bukan kalimat itu yang gue harapkan dari Jaehyun. Gue cerita ke Jaehyun untuk setidaknya, gue dikasi semangat atau di kasi solusi apa yang harus gue dan Nana lakukan untuk menyikapi hal ini, bukannya adu ngenes orang tua siapa yang baikannya paling lama.

"Kamu harus percaya, orang tua kamu bakal baikan lagi."

Gue cuma diam, dan menit-menit selanjutnya pun juga gaada yang buka suara sampai gue ngerasa udah terlalu lama gue dan Jaehyun duduk disini dan menyuruhnya masuk. Saran Jaehyun, jujur tidak membantu. Gue pun tau kalo gue harus percaya kalo orang tua gue bakal baikan tanpa perlu bertanya padanya. Seperti yang pernah gue bilang sebelumnya, gue itu butuh dukungan moral.

Tidak ada kalimat dukungan yang di lontarkan Jaehyun, ataupun kontak fisik yang sekiranya bisa membuat perasaan gue lebih baik. Jaehyun bahkan ga melakukan apa-apa, padahal gue udah nangis di depan dia.

✨✨✨

Hari-hari setelah kedatangan Nana terasa sulit untuk gue, sehingga gue memutuskan untuk pulang ke Busan di akhir pekan ini. Bareng Nana juga, gue berharap setidaknya dengan adanya gue disana bisa menengahi pertengkaran orang tua gue dan Nana kembali sekolah seperti biasa. Sudah terhitung tiga hari Nana bolos dan dia bisa kena masalah jika bolos sekali lagi.

Sabtu sore sepulang sekolah, gue dan Nana berangkat dari Seoul menuju Busan dengan kereta. Selama di perjalanan, gue terus menggenggam tangan Nana kuat agar ia tegar menghadapi apapun yang akan terjadi nanti.


Sesampainya di Busan, Ayah dan Ibu tampak terkejut melihat gue pulang bersama Nana. Kemarin Nana pergi ke Seoul tanpa memberitau mereka sehingga menimbulkan kepanikan di rumah. Ga basa basi, gue mulai tanyain apa yang terjadi, yang membuat mereka bertengkar tanpa mau melepas rindu terlebih dulu.

Gue kesel, gue marah ke orang tua gue.

Mereka sama sekali gamau cerita, bilang semuanya baik-baik aja padahal udah jelas pertengkaran mereka bahkan telah menyebabkan Nana pergi.

✨✨✨

Setelah gue mengurung diri di kamar, akhirnya satu per satu orang tua gue mulai buka mulut tentang apa mereka bertengkar.

Mereka, sama-sama bermain api.

Entah siapa yang memulai lebih dulu, yang jelas gue sangat marah terhadap apa yang terjadi saat ini.

Menurut gue, semuanya salah. Gaada pembenaran yang bisa gue sebut untuk menyelamatkan salah satu atau keduanya. Gue gatau lagi harus bilang apa, pada titik ini gue kecewa sama mereka.

Selama di sini, gue udah menyampaikan apa yang harus gue sampaikan ke orang tua gue. Gue gamau ikut campur lebih jauh karena serius, ini semua memusingkan mengingat ego mereka yang sangat tinggi sehingga tidak ada yang mau mengalah lebih dulu untuk berdamai. Gue cuma bisa berpesan ke Nana, kalo terjadi sesuatu, tolong cepat bilang ke gue, karena waktu gue gabanyak dan hari minggu gue udah harus balik lagi ke Seoul.

Poetic Beauty [JJH x You] ✔Where stories live. Discover now