[16] Honestly..

6.7K 1K 45
                                    

Setelah melihat hasil rekaman CCTV kelas beberapa menit yang lalu dan sebuah persidangan kecil antara gue, Mina, Jaehyun, dan Haechan. Kepala sekolah memutuskan untuk memulangkan Mina alias dikeluarkan dari sekolah karena perbuatannya tadi pagi, beberapa teman Mina yang ikut terlibat hanya dikenakan sanksi tidak dibolehkan sekolah selama satu semester. Gue bersyukur karena apa yang terjadi secara pribadi tidak terbawa dikasus ini. Selain memang tak seharusnya dibawa, masalah Jaehyun dengan Mina akan berujung panjang tidak berhenti hanya sampai disekolah, tapi juga dirumah.

Sepulang sekolah, kepala sekolah mengumpulkan seluruh murid di aula untuk pengumuman sejenak mengenai klarifikasi kasus gue tadi pagi. Gue udah ngerasa sedikit lega meski bisa gue pastikan pandangan orang orang ke gue sekarang udah gasama seperti dulu.

"Mina keterlaluan banget, gue gahabis pikir." Komentar Eunbi saat ia tau bahwa objek pembicaraan seorang gadis kurang ajar yang dimaksud kepala sekolah adalah Mina. Gue cuma manggut manggut dengerin Eunbi.

"Tapi lo jangan khawatir, sekarang ada gue buat lo." Ucap Eunbi dengan seulas senyum.

"Makasih banyak ya Bi."

"Gaperlu bilang makasih, santai aja."

"Kak (y/n).." suara Haechan menghentikan obrolan gue dengan Eunbi yang sudah berjalan keluar aula. Haechan tampak bahagia atas klarifikasi yang tadi disampaikan kepala sekolah.

"Iya Chan??"

"Eh, ada temen kakak juga, halo." Sapa Haechan begitu melihat Eunbi, keduanya saling melempar senyum.

"Haechan."

"Eunbi."

"Kakak pulang sama Eunbi sunbae??"

"Hm, nggak kok. Kenapa??"

"Jalan bentar yuk."

"Pr kakak banyak Chan."

"Weekend tapi ya."

"Hm, kakak usahain."

"Oke sip. Oh ya, Eunbi sunbae pulang sama siapa??" Tanya Haechan

"Naik bis."

"Bareng kita aja ya, rumah sunbae ke arah Gangnam ga??"

"Iya sih, deket Gangnam."

"Ayo bareng aja." Haechan tampak antusias dengan acara pulang bersama kali ini. Terlihat senyumnya merekah lebar dan gue udah seneng Haechan balik ke diri dia yang sebelumnya. Haechan memang jarang marah, tapi sekalinya marah bisa nyeremin banget.

✨✨✨

"Makasih ya Haechan, (y/n). Gue pamit." Sahut Eunbin dari depan gerbang rumahnya. Sekilas gue melambaikan tangan sebelum menutup kaca mobil. Mobil Haechan mulai menjauhi rumah Eunbi.

"Kak, lo pernah ngerasain jatuh cinta nggak??" Tanya Haechan mendadak serius. Dia cuma natap gue sekilas dari spion depan.

"Eh, lo lagi ngincer cewe?? Wah, ga gue sangka lo bisa suka cewe juga."

"Sialan lo."

"Hahaha, bercanda. Sejauh ini nggak sih, tapi gue cuma pernah ngerasa nyaman sama seseorang."

"Gue gatau udah mulai suka sama ni cewe dari kapan, yang jelas gue ngerasa ada yang hilang saat gue gaketemu sama dia. Sebagian waktu gue udah gue habisin bareng dia, sampe gue udah tau semua baik buruknya dia."

"Wah, temen deket lo nih pasti."

"Ya, dia memang temen deket gue. Dan seperti yang lo bilang, gue ngerasa nyaman didekat dia. Gue gapernah tega kalo ngeliat dia nangis dan gue ngerasa gue punya tanggung jawab buat ngebahagiain dia. Dia udah banyak berbuat baik untuk gue, dari kecil sampe sekarang."

"Temen TK lo??"

"Bisa dibilang gitu."

"Wah, parah lo Chan. Ternyata lo setia juga ya."

"Syukurlah kalo kakak nilai gue gitu." Haechan semakin melajukan mobil yang sudah mulai dekat kawasan rumah. Senja akan segera hilang saat matahari tidak lagi terlihat di ufuk barat. Perlahan sisa warna jingga dilangit malam dihiasi bintang bintang. Mobil Haechan mulai berbelok pelan ke pekarangan rumahnya yang luas.

"Kak.." panggil Haechan sesaat setelah mematikan mesin mobil. Pandangannya lurus kedepan meski barusan dia manggil gue. Gue yang udah buka pintu mobil ketahan buat keluar.

"Iya Chan?? Ada apa??"

"Siapa orang yang tadi kakak maksud?? Yang kakak bilang, kakak ngerasa nyaman didekat dia.."

"Oh itu, lo, kenapa??"

"Gue??" Tanya Haechan kaget.

"Iya, gue selalu suka cara lo memperlakukan gue sebagai kakak ataupun sebagai teman. Gue paling seneng kalo lo sama Jaemin udah mohon-mohon minta sesuatu yang aneh-aneh ke gue." Kata gue sambil ketawa pelan ngingat masa-masa kecil gue bareng Haechan dan Jaemin di Busan.

"Gue gatau apa yang akan gue lakuin ini bakal ngelukai Jaemin apa nggak, tapi gue gamau nyerah sama perasaan gue sendiri."

"Jadi, lo sama Jaemin suka ke cewe yang sama??!"

"Bukan, tapi gue suka sama kakaknya."

✨✨✨

Double up??

Poetic Beauty [JJH x You] ✔Where stories live. Discover now